ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Perth - Daud Yordan menjadi petinju pertama Indonesia yang jadi juara dunia di dua kelas berbeda. Bukan sekadar mewujudkan mimpi sendiri, Cino juga merealisasikan apa yang harapan keluarga dan negaranya.
Usai kalah TKO dan kehilangan sabuk juara kelas bulu ringan IBO di pertandingan terakhirnya, Daud Yordan berhasil bangkit. Menghadapi Daniel Eduardo Brizuela dalam perebutan sabuk juara dunia kelas ringan IBO, Sabtu (6/7/2013) malam WIB, Daud meraih kemenangan angka mutlak 117-111, 115-113 dan 116-112.
Meski sudah kehilangan sabuk juara kelas bulu ringan, keberhasilan Daud merebut gelar kelas ringan menorehkan sejarah besar buat dirinya dan juga buat Indonesia. Petinju berusia 26 tahun itu menjadi orang Indonesia pertama yang pernah jadi juara dunia tinju di dua kelas berbeda.
"Senang sekali karena cita-cita saya terkabul. Bahkan apa yang keluarga saya impikan, abang saya impikan, saudara saya, mama dan bapak saya, terwujud, tercapai," sahut Daud usai pertarungan.
"Itu buat saya sesuatu yang luar biasa. Sejarah. Bahkan saya bisa menorehkan capaian pribadi bahwa saya adalah orang Indonesia pertama yang jadi juara dunia di dua kelas berbeda," lanjutnya setelah selesai menjalani perawatan karena pelipis kanannya robek.
Usai kalah TKO dan kehilangan sabuk juara kelas bulu ringan IBO di pertandingan terakhirnya, Daud Yordan berhasil bangkit. Menghadapi Daniel Eduardo Brizuela dalam perebutan sabuk juara dunia kelas ringan IBO, Sabtu (6/7/2013) malam WIB, Daud meraih kemenangan angka mutlak 117-111, 115-113 dan 116-112.
Meski sudah kehilangan sabuk juara kelas bulu ringan, keberhasilan Daud merebut gelar kelas ringan menorehkan sejarah besar buat dirinya dan juga buat Indonesia. Petinju berusia 26 tahun itu menjadi orang Indonesia pertama yang pernah jadi juara dunia tinju di dua kelas berbeda.
"Senang sekali karena cita-cita saya terkabul. Bahkan apa yang keluarga saya impikan, abang saya impikan, saudara saya, mama dan bapak saya, terwujud, tercapai," sahut Daud usai pertarungan.
"Itu buat saya sesuatu yang luar biasa. Sejarah. Bahkan saya bisa menorehkan capaian pribadi bahwa saya adalah orang Indonesia pertama yang jadi juara dunia di dua kelas berbeda," lanjutnya setelah selesai menjalani perawatan karena pelipis kanannya robek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar