WARTA KOTA/Budi Sam Law Malau
Dua tersangka komplotan perampok sindikat sumbu kompor, Fikri Rudianto (28) alias Opik, dan Kojek Mista (30), saat ditunjukkan ke wartawan, Senin (22/7/2013).
Walau dikenal kejam dan sadis saat beraksi, komplotan perampok 'sumbu kompor' ternyata tidak tega melukai bayi berusia 4 bulan, anak penghuni rumah yang disatroninya.
Bahkan, Kojek Mista (30) salah seorang perampok, sempat membuatkan susu formula kepada sang bayi yang terbangun saat mereka beraksi, dan berupaya menenangkan sang bayi dengan menimangnya hingga tertidur.
Itu terjadi saat kawanan beraksi di rumah Fance Lewa, di Perumahan Cluster BSD Parkland Provance Blok J1, Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (22/6/2013) sekitar pukul 01.00.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan, saat tersangka menyekap Fance Lewa dan istrinya, bayi pasangan yang berusia 4 bulan, terbangun dan menangis.
"Kedatangan para tersangka mengagetkan bayi korban hingga terbangun dan menangis, karena tersangka panik. Namun, salah satu tersangka menimang sang bayi dan membuatkannya susu agar si bayi tenang," kata Herry di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/7/2013).
Menurut Herry, tersangka yang menimang dan membuatkan susu kepada sang bayi, adalah Kojek Mista. Kojek mengaku bisa menenangkan sang bayi, karena nalurinya sebagai seorang ayah.
Saat dipertemukan kepada wartawan, Kojek mengaku kasihan dan iba dengan sang bayi. Sebab, ia pun memiliki anak dan tahu bagaimana cara menenangkan sang bayi.
"Saya kan pernah punya anak. Jadi, sedikit banyak tahu bagaimana menimang bayi dan menenangkannya," tuturnya.
Kojek mengaku tak sedikitpun terbersit hendak melukai sang bayi.
"Saya coba membuatnya tenang dan tidur lagi. Tapi, saya tahu saat itu bayinya haus," imbuh Kojek.
Lalu, Kojek mengaku menanyakan kepada sang ibu, atau istri Fance, yang sudah mereka sekap.
"Kata ibunya, anaknya bakal nangis terus kalau tidak diberi susu, dan itu sudah saya duga. Lalu saya tanya bagaimana kalau dibuatkan susu," papar Kojek.
Atas arahan sang ibu yang sudah tersekap dengan kaki dan tangan terikat, Kojek menyeduhkan susu formula bagi sang bayi.
"Kata ibunya, takarannya dua sekop, lalu dicampur sama air panas dan air dingin. Tinggal saya ikuti saja," beber Kojek.
Setelah susu siap, Kojek mengaku menimang sang bayi sambil memberinya susu.
"Saya timang-timang sambil saya beri susu. Lama-lama bayinya tidur. Setelah tidur, saya letakkan lagi bayinya di kasur. Sebelah kanan dan kirinya saya letakkan bantal guling, supaya tidak jatuh," ungkap Kojek.
Kojek mengaku tidak berniat melukai korban, meski korban memergokinya.
"Kami juga masih punya rasa kasihan. Jadi, korban tidak kami lukai, cuma kami ikat. Sebab, incaran kami adalah harta pelaku," cetus Kojek.
Setelah situasi di dalam rumah korban terkendali, para tersangka kemudian leluasa mengambil barang-barang berharga milik korban.
Di antaranya, satu laptop dan satu i-Pad sudah ada di meja depan, satu BlackBerry di kamar, Samsung Galaxy Note, iPhone, uang Rp 3 juta, dan ATM korban serta perhiasan (cincin dan kalung2 aksesor), sejumlah uang dolar Singapura, Australia, dan uang ringgit Malaysia.
"Setelah itu kabur dengan cara panjat tembok lagi. Lalu, jalan kaki sampai perempatan dan naik angkot di perempatan naik angkot, terus ke Bekasi naik taksi," papar Kojek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar