Kendati belum ada perintah penyerangan, namun perairan dekat Suriah akan dipadati kapal perang. Rusia dilaporkan telah menurunkan kapal-kapal perangnya ke Mediterania, sementara AS mengirimkan kapal perang mereka yang kelima ke perairan tersebut.
Diberitakan Reuters, Rusia mengatakan bahwa Kamis waktu setempat bahwa mereka telah mengirimkan beberapa kapal perang ke Suriah. Namun mereka membantah, pengiriman dilakukan untuk memperkuat Suriah jika diserang Amerika.
Mengutip kantor berita Interfax, seorang sumber di kemiliteran Rusia mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan kapal peluncur rudal jelajah dari Armada Laut Hitam dan kapal perang anti-kapal selam dari Armada utara ke Mediterania.
Tidak disebutkan kapan kapal-kapal ini akan tiba, namun kapal rudal jelajah Moskva milik Rusia dilaporkan akan berangkat dari Atlantik Utara dalam beberapa hari lagi.
“Situasi saat ini di Mediterania timur membuat kami harus melakukan beberapa penyesuaian di angkatan laut,” kata sumber.
Pernyataan berbeda disampaikan sumber lainnya dari Angkatan Laut Rusia yang mengatakan, kapal-kapal ini dikirimkan tidak terkait situasi yang berkembang di Suriah. “Ini bukanlah armada baru, hanya rotasi biasa,” ujarnya yang enggan disebut namanya.
Presiden Vladimir Putin sebelumnya telah mengatakan bahwa kehadiran angkatan laut mereka di perairan internasional untuk melindungi kepentingan dan keamanan nasional. AL Rusia, ujarnya, bukanlah ancaman bagi negara manapun. AL Rusia saat ini bekerja sama dengan NATO melawan perompak.
Sementara itu, kapal perang AS USS Stout dilaporkan telah tiba di sebelah timur Laut Mediterania hari Kamis kemarin, memperkuat barisan armada AS yang telah lebih dulu ada di lokasi.
Empat kapal destroyer AS yang telah ada di perairan tersebut adalah USS Barry, USS Mahan, USS Ramage dan USS Gravely. Mereka disiagakan untuk antisipasi keluarnya perintah serangan. Setiap kapal perang AS ini bisa membawa 90 rudal jelajah yang dapat mencapai jarak tembak hingga 1.000 mil.
Kapal Perang Inggris dan Prancis juga terpantau di perairan tersebut. Inggris menyatakan tidak akan turut serta dalam penyerangan ke Suriah, setelah voting di parlemen menolaknya. Keputusan yang sama kemunkinan diambil Prancis.
Belum ada keputusan dari Barack Obama terkait penyerangan ini. Namun analis memperkirakan, AS tetap akan menyerang kendati tidak dapat dukungan dari para sekutunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar