Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyayangkan aksi unjuk rasa buruh di halaman Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 3 September 2013. Buruh minta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan upah minimum provinsi dari Rp2,2 juta jadi Rp3,7 juta.
Menurut Jokowi, permintaan kenaikan UMP itu tidak tepat disampaikan saat ini. Sebab, kata dia, kondisi rupiah kini sedang melemah. Seharusnya, lanjut Jokowi, dalam kondisi seperti ini ada saling pengertian dari berbagai pihak, buruh, pengusaha dan pemerintah.
"Kita dalam situasi kaya gini, kondisi rupiah melemah terus, harusnya masalah UMP pengen naik itu bisa ditahan. Ini malah ribut masalah UMP. Menurut saya itu, antara pekerja pengusaha dan pemerintah harus saling mendukung. Kalau saling menang-menangin ya repot," kata Jokowi.
Dia minta pekerja juga mengerti dengan keadaan saat ini. Pekerja juga harus memikirkan kondisi ekonomi Indonesia. Dalam kondisi seperti ini dia mengaku kesulitan untuk menentukan kebijakan. Termasuk menaikkan UMP.
"Harusnya pekerja juga mengerti situasi, kondisi ekonomi saat ini. Meskipun saya juga bukan penentu UMP kan. Tetapi yang menentukan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dengan serikat pekerja. Saya hanya menerima setelah jadi dan kemudian kita tetapkan. Tapi kalau situasi seperti ini masih ribut masalah itu saya tidak mengerti," ucapnya.
Jokowi menambahkan, setelah para buruh melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, diharapkan mereka bisa mengerti keadaan. "Ya kalau saya menurut logika saja. Tapi situasinya juga seperti ini," ujarnya.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar