Bripka Labora
Brigadir Kepala Labora Sitorus tak menikmati sendiri uang hasil bisnisnya. Polisi pemilik rekening berisi ratusan miliar rupiah ini, menyatakan sebagian uang mengalir juga ke atasannya, termasuk ke pejabat di Markas Besar Kepolisian.
Siapa saja yang menerima duit dicatat dengan rinci oleh Labora. Bahkan ia masih menyimpan bukti transfer beberapa transaksi. Labora kecewa, mereka yang menerima uang tak mau terus terang soal duit yang diterimanya.
“Tidak hanya diperas, saya malah dirampok para atasan. Sekarang mereka ketakutan,” kata Labora kepada wartawan Tempo Bobby Chandra, Kamis, 19 September lalu.
Salah seorang petinggi polisi yang diklaim Labora ikut menerima fulus adalah mantan Kepala Kepolisian Resor Raja Ampat Taufik Irfan. Taufik, kata Labora, pernah minta Rp 600 juta.
Menurut pengakuan Taufik, Rp 500 juta akan diserahkan kepada Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat Inspektur Jendral Tito Karnavian. Sisanya buat Taufik sendiri. “Bahwa duit itu tidak sampai (ke Tito), saya tidak tahu. Semua pengeluaran uang memang saya bukukan,” kata Labora. Baca: Kapolda Bantah Terima Uang Labora
Tito membantah ia menerima uang dari Labora. Menurut Tito, saat kasus Labora terungkap, ia belum menjabat sebagai Kapolda Papua Barat.
Labora sendiri kini mendekam di sel di kota Sorong karena menjadi tersangka pembalakan liar dan penyelundupan BBM ilegal. Seluruh catatan transfer uang ke petinggi polisi sudah ia serahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Wawancara lengkap dengan Labora bisa dilihat di majalah Tempo edisi 22-28 September yang terbit pekan ini.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar