Operator seluler XL telah meluncurkan aplikasi jejaring sosial besutan lokal, XL Keeta kemarin. Aplikasi ini disebutkan lebih lengkap dari jejering sosial populer, Facebook.
XL Keeta tak hanya menjalankan fungsi chatting dan update status saja, aplikasi ini juga mampu dijadikan sebagai platfrom database kontak ponsel, file hingga media pengawasan (surveilance).
Dengan modal fitur yang lebih lengkap dari jejaring populer besutan Mark Zuckerberg, General Manager M2M and Cloud XL, Arkav Juliandri, Kamis 31 Oktober 2013 mengatakan secara realistis peluang aplikasi lokal untuk bersaing dengan Facebook masih cukup kecil.
"Memang untuk bersaing dengan Facebook nggak mudah juga. Mereka punya pengguna di seluruh dunia. Tapi intinya kami ingin menunjukkan kalau orang Indonesia mampu membuat aplikasi yang berkualitas," ujar Arkav usai peluncuran aplikasi di Hotel Sultan, Senayan Jakarta.
Dia menambahkan XL Keeta bisa membuka mata otoritas telekomunikasi dan teknologi informasi di Indoensia agar lebih optimis terhadap aplikasi lokal.
"Dengan ini kami ingin tunjukkan ke Kominfo misalnya, bagaimana susahnya mengajak BlackBerry maupun Facebook untuk membangun data centre di sini," kata dia.
Sementara potensi aplikasi lokal, menurutnya bisa jadi ladang bagus untuk pengembangan potensi aplikasi da kontribusi bagi dalam negeri.
Arkav mengatakan di sisi lain, XL Keeta punya poin mengingat menjalankan trafik dalam negeri sebab menggunakan data centre dari dalam negeri secara mandiri. Penggunaan data centre dari dalam negeri, menjadi penting, kata Arkav mengingat asosiasi internet dunia mengeluka bandwith sering penuh akibat trafik akses Indonesia yang tinggi.
"Jadi kami mendukung PP nomor 82/2012 dengan menempatka data centre di tiga kota, Surabaya, Bintaro dan nati Pekan Baru," ujarnya.
Sebagaimana diketahui PP tersebut salah satunya mengatur perusahaan yang bergerak di bidang elektronik dan teknologi untuk membangun data centre di Indonesia. Selama ini perusahaan teknologi global seperti BlackBerry maupun Google cukup alot jika berbicara komitmen membangun data centre di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar