Mohammad Adhan Rusdin merebut medali emas nomor tarung 55-60 kilogram pada pertandingan final pencak silat SEA Games di Zayat Thiri Indoor Stadium C, Naypyitaw, Myanmar, Ahad (15/12) waktu setempat.
Atlet asal Donggala, Sulawesi Tengah, itu langsung sujud syukur di tengah gelanggang setelah empat dari lima wasit menyatakan kemenangan dia atas atlet tuan rumah, Ye Kyaw Thu.
Dari lima atlet Indonesia yang turun dipartai final hanya Mohammad Adhan Rusdin yang mampu meraih emas. "Akhirnya emas bisa saya raih meski harus berjuang keras... Lawan memang cukup kuat apalagi didukung oleh penonton tuan rumah," kata Mohammad Adhan Rusdin usai pertandingan.
Perjuangan atlet yang baru pertama kali ikut SEA Games itu memang cukup berat. Pada ronde pertama, ia bermain tenang sehingga mampu mendominasi pertandingan. Pukulan, tendangan serta bandingan yang dilakukan selalu membuahkan poin.
Namun pada ronde kedua, Mohammad Adhan Rusdin terus mendapatkan tekanan dari atlet tuan rumah. "Pelatih meminta untuk terus menyerang. Sayapun langsung ingat keluarga di rumah yang berpesan untuk memberikan yang terbaik. Akhirnya saya mampu membalikkan keadaan," kata mahasiswa Universitas Tadulako itu.
Di ronde terakhir tuan rumah masih terus menekan. Namun Mohammad Adhan Rusdin tetap bermain tenang dan mulai unggul dalam perolehan poin. "Kuncinya di lima menit terakhir. Saya akhirnya mampu memenangkan pertandingan," kata peraih medali emas POM Asean 2012 itu.
Kemenangan Mohammad Adhan Rusdin sempat mendapatkan protes dari pelatih dan official Myanmar karena pemain Indonesia dinilai telah dua kali keluar lapangan. Namun wasit tetap memutuskan Indonesia sebagai peraih emas dalam nomor pertandingan itu.
"Wasit melihat atlet Indonesia masih di dalam lapangan. Jadi tidak ada pengurangan poin. Apalagi gong sudah berbunyi," kata manajer pencak silat Indonesia, Taslim Azis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar