Allahumma abduka wabna amatika ahyaaja ilaa rahmatika wa anta ghaniyyi an adzabihi inkana muhsinan farid fii hasanaatihi, saayi yi'an fatajawaja an sayyiatihi
Ya Allah, ini hambamu, anak hambamu, ia memerlukan rahmatmu, Engkau berkuasa untuk tidak menyiksanya, jika ia baik, tambahkan kebaikannya, jika ia jahat, maka maafkanlah kejahatannya. Doa inilah, yang dikumandangkan jutaan Muslim di dunia dalam shalat Ghaib, yang mengiringi ribuan Muslim yang syahid karena bencana alam di Aceh dan Sumatera Utara. Musibah yang datang dalam hitungan menit, memorakporandakan semuanya. Bukan hanya bangunan fisik, tapi juga hati. Berapa banyak ibu yang kehilangan anaknya? Suami kehilangan istri? Anak kehilangan orangtua? Berapa banyak duka yang tercecer dan entah kapan akan terkubur?
Musibah itu adalah cobaan. Dan sesungguhnya Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, daan buah-buahan. (QS Al Baqarah [2]: 155) Di dalam cobaan ini, Allah 'menyeleksi' di antara hamba-hamba-Nya yang bersabar. Bagi mereka, Allah menjanjikan ..keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan-Nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (QS Albaqarah [2]: 157). Dan, semoga keluarga yang ditinggalkan, menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk itu. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar