Oleh: Hj Siti Mahmudah MPd
Tidak ada kekayaan yang lebih berharga di dunia ini melainkan wanita yang salihah. (HR Ahmad). Jika demikian, wahai wanita salihah, rawat dan jagalah dirimu dari noda-noda yang dapat mengotorimu.
Tidak ada kekayaan yang lebih berharga di dunia ini melainkan wanita yang salihah. (HR Ahmad). Jika demikian, wahai wanita salihah, rawat dan jagalah dirimu dari noda-noda yang dapat mengotorimu.
Mengapa wanita salihah diibaratkan sebagai harta kekayaan yang berharga? Karena, wanita salihah menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang mulia. Itulah sosok wanita mulia yang selalu dirindukan surga.
Sifat-sifat wanita ahli surga itu, pertama, selalu taat kepada Allah SWT. “Sebab itu, maka wanita yang salihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS an-Nisa’ [4]: 34).
Kedua, menghormati dan memuliakan suaminya. “Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya dari bidadari surga berkata, “Janganlah kamu menyakitinya. Atau, Allah akan membunuhmu. Sesungguhnya, dia padamu adalah orang asing yang sebentar lagi akan meninggalkanmu dan pergi kepada kami.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga, selalu taat kepada suaminya. “Tiga golongan yang shalatnya tidak akan diangkat dari atas kepalanya walaupun sejengkal, yaitu lelaki yang mengimami suatu kaum yang mereka membencinya; wanita yang tinggal (di rumah) dan suaminya marah kepadanya; dan dua saudara yang saling bermusuhan.” (HR Ibnu Majah).
Keempat, tidak keluar rumah kecuali seizin suaminya. “Tidak dibolehkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah untuk meminta izin ketika berada di rumah suaminya, saat dia (suaminya) benci, atau keluar saat dia benci, atau menaati orang lainya di hadapannya, tidak menjauh dari tempat tidurnya, tidak memukulnya. Jika dia berbuat zalim maka temuilah sampai dia ridha. Jika dia menerimanya maka bahagialah dia. Allah akan menerima permintaan maafnya dan memperlihatkan hujjah-nya dan tidak ada dosa bagimu. Jika dia tidak menerimanya maka permintaan maafnya sudah sampai kepada Allah.” (HR Hakim).
Kelima, tidak berhias kecuali untuk suaminya. “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya...(QS an-Nur [24]: 31).
Keenam, ridha dengan yang telah Allah berikan untuknya. Rasul SAW bersabda, “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri suaminya padahal dia sangat membutuhkannya.” (HR Nasa’i).
Semoga Allah membimbing kita, para istri, dan anak-anak putri kita agar selalu berhias dengan sifat-sifat wanita yang berkarakter surga. Amin.
Semoga Allah membimbing kita, para istri, dan anak-anak putri kita agar selalu berhias dengan sifat-sifat wanita yang berkarakter surga. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar