Harapan Semen Padang FC untuk meraih poin penuh di Leg I Inter Island Cup (IIC) 2014 terhadang Sriwijaya FC, di Stadion H Agus Salim, Jumat (10/1). Laga ini berakhir imbang 1-1 dan memaksa Hengki Ardiles Cs harus memenangi pertandingan di Jakabaring, Selasa (14/1) atau bermain imbang minimal 2-2.
Pada pertandingan yang disaksikan 10 ribu pasang mata itu, tim kesayangan publik ranah Minang ini memulai laga dengan sedikit kaku. Mereka mendapat pressing ketat dari tim tamu membuat anak-anak Kabau Sirah sedikit tertekan.
Setelah itu, Esteban Viscarra dan pemain lainnya mulai keluar dari tekanan. Semen Padang yang kini dikapteni Hengki Ardiles mulai membuka peluang di menit ke 5 melalui pergerakan Nur Iskandar dari sisi kanan pertahanan Sriwijaya.
Dengan melewati satu pemain bertahan Sriwijaya, Nur Iskandar melepaskan satu tendangan keras ke arah gawang Sriwijaya yang dijaga oleh Fauzi Toldo. Namun peluang ini hanya menghasilkan tendangan pojok bagi Semen Padang.
Sayang, aksi Nur Iskandar hanya bisa bertahan hingga 20 menit. Pemain asal Papua itu terpaksa ditarik keluar menyusul cedera yang dialaminya. Posisinya digantikan oleh Fahrizal Dillah. Pada menit 24 Semen Padang kembali mendapat peluang melalui tendangan bebas yang dieksekusi langsung oleh Yu Hyunko. Namun tendangan kerasnya masih jauh di atas gawang Sriwijaya.
Sayangnya, ketika tengah mendominasi permainan Semen Padang justru kebobolan. Adalah pemain debutan tim asal Kota mpek-mpek itu, Igor Radovic yang sukses membuka skor. Sundulan kepalanya ke sudut kanan atas gawang Semen Padang, gagal dibendung Jandia. Pemain asal Bosnia itu sukses meneruskan umpan Diogo Santos Rangel dari bola set piece. Gol ini membungkam pendukung tuan rumah.
Untungnya, keunggulan tim tamu tak berlangsung lama. Selang 2 menit, Semen Padang berhasil menyamakan kedudukan melalui sundulan Ricky Akbar Ohorella memanfaatkan umpan lambung Jajang Paliama. Penonton yang tadinya terdiam, sekarang kembali lagi bersorak merayakan gol Ricky tersebut. Skor seimbang ini bertahan hingga jeda.
Memasuki babak kedua, permainan tak banyak berubah. Kedua tim terlihat bermain hati-hati. Tak banyak peluang yang tercipta di babak ke dua ini. Tetapi sebenarnya Semen Padang hampir menambah keunggulan andai saja tendangan dari M. Rizal tak mengenai tiang gawang pada menit 75.
Tak ada lagi peluang yang berarti di sisa pertandingan ini, hingga tambahan waktu 2 menit tak mempengaruhi hasil pertandingan. Kedua tim cukup puas dengan hasil ini.
Sehabis pertandingan pelatih Jafri Sastra mengatakan bahwa hasil ini adalah hasil yang baik bagi Semen Padang karena membuat Sriwijaya tak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya. “Sriwijaya merupakan tim kuat di Indonesia Super League, kita sebelumnya tak pernah bertemu Sriwijaya karena kita bermain di IPL musim lalu. Ini merupakan hasil yang baik,” ujar Jafri.
Jafri juga menambahkan tak ada persiapan khusus untuk menghadapi leg II yang akan di mainkan di Palembang nanti.
Bagi Subangkit, pelatih Sriwijaya ini merupakan pelajaran yang bagus dari Semen Padang. “Semen Padang bermain dengan baik, mereka menciptakan banyak peluang di pertandingan ini. Hasil 1-1 ini bagus untuk kami,” ujarnya.
Leg II akan dimainkan pada tanggal 14 Januari di Stadion Jakabaring Palembang kandang Sriwijaya. Kedua tim masih sama-sama berpeluang lolos ke babak selanjutnya.
Sriwijaya sendiri cukup menang 1-0 untuk memastikan tempat di delapan besar. Sementara, Semen Padang FC minimal bermain imbang 2-2 untuk menjejakkan kaki di fase delapan besar. Kalau pertandingan di Jakabaring itu hanya berakhir imbang 0-0, maka Sriwijaya yang lolos (berita terkait halaman 18).
Tiket ke delapan besar Zona Sumatera pada Inter Island cup ini hanya diperebutkan dua tim, Semen Padang dan Sriwijaya FC. Nantinya dari zona Jawa yang terbagi di tiga grup, akan diwakili tiga tim terbaik untuk lolos otomatis. Dari zona Kalimantan dan zona Sulawesi-Papua masing-masing meloloskan satu tim. Untuk dua tim tersisa, akan diperebutkan oleh runner up terbaik dari tiga grup zona Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar