Aplikasi ponsel pintar khusus penderita gangguan pendengaran tengah dikembangkan. Nantinya, aplikasi ini akan mempermudah mereka ketika mendengarkan telepon, musik dan video.
Menurut National Institute of Deafness and Other Communication Disorders mnenyebutkan ada 36 juta orang dewasa Amerika mengalami gangguan pendengaran. Hanya seperlima dari jumlah tersebut yang menggunakan alat bantu pendengaran.
“Orang-orang akan selalu membutuhkan alat bantu pendengaran yang baik, tapi yang membedakan satu perusahaan dengan lainnya adalah bagaimana konektivitas alat tersebut dengan ponsel pintar, dan alat bantu pendengaran tersebut akan membutuhkan aplikasi,” kata Lars Viksmoen, CEO GN ReSound, pembuat alat bantu pendengaran yang bermarkas di Denmark, seperti dilansir Antara, Selasa (11/3).
“Orang-orang akan selalu membutuhkan alat bantu pendengaran yang baik, tapi yang membedakan satu perusahaan dengan lainnya adalah bagaimana konektivitas alat tersebut dengan ponsel pintar, dan alat bantu pendengaran tersebut akan membutuhkan aplikasi,” kata Lars Viksmoen, CEO GN ReSound, pembuat alat bantu pendengaran yang bermarkas di Denmark, seperti dilansir Antara, Selasa (11/3).
ReSound Smart, demikian nama aplikasi tersebut, menjadikan alat bantu pendengaran sebagai headphone dan membantu pengguna mengkonfigurasi pengaturan alat bantu dengar mereka dari jarak jauh, seperti volume, treble dan bass. Aplikasi tersebut juga bisa mengingat pengaturan khusus untuk tempat yang berbeda.
“Kalau Anda misalnya berada di suatu tempat yang sering Anda datangi, seperti warung kopi, Anda bisa melakukan penyesuaian dan aplikasi akan menandai lokasi Anda, jadi kalau Anda datang ke warung kopi tersebut, alat bantu pendengaran akan mengingat pengaturan yang Anda buat,” kata Laurel Christensen, direktur pendengaran perusahaan tersebut.
Sebagai contoh saja, lanjut dia, untuk tempat dengan gangguan suara berat, maka aplikasi tersebut dapat mengubah streaming percakapan pada alat bantu pendengaran supaya lebih jelas. Aplikasi tersebut juga bisa membantu orang mencari alat bantu pendengaran mereka, kalau mereka lupa meletakkannya di mana.
“Saat Anda berjalan di rumah, bar penunjuk sinyal menjadi lebih kuat ketika alat bantu semakin dekat,” kata Christensen.
Perusahaan tersebut memproduksi alat bantu pendengaran, yang dinamakan ReSound LiNX, yang berharga sekitar 6.000 dolar AS per pasang. “Saya pikir kita akan melihat lebih banyak inovasi di bidang ini karena baby boomers. Mereka tertarik dengan teknologi dan mereka ingin selalu tersambung dengan teknologi,” ujarnya.
Aplikasi lain menyambungkan alat bantu pendengaran ke ponsel pintar melalui perangkat perantara, termasuk miniTek Remote App untuk Android yang menyambungkan alat bantu pendengaran Siemens melalui sebuah streamer.
Steve Aiken, associate professor audiologi di Dalhousie University di Nova Scotia, Kanada, mengatakan aplikasi tersebut menguntungkan karena menyambungkan alat bantu pendengaranan ke teknologi lainnya yang sudah terintegrasi dengan kehidupan orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar