Ilustrasi kabel serat optik
Dalam pengumuman di situs web Telkom Akses, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang infrastruktur jaringan dan layanan itu, berambisi menawarkan internet cepat hingga 10 Gbps untuk downstream dan 2,5 Gbps untuk upstream, atau meningkat dua kali lipat dari teknologi yang diadopsi sebelumnya.
Untuk mempercepat pembangunan, Telkom Akses telah menandatangani kerjasama dengan Fiberhome Technologies Indonesia, Abhimata Citra Abadi, dan Alcatel-Lucent, pada 21 Februari 2014.
Pembangunan infrastruktur Gigabit Passive Optical Network (GPON) ini bertujuan menyebarkan kabel serat optik yang bisa dinikmati konsumen rumah tangga untuk mengakses internet kecepatan tinggi.
Menurut target, infrastruktur broadband tersebut akan melewati 20 juta titik/rumah hingga tahun 2015 di sekitar 900 pulau berpenghuni di Indonesia. Saat ini, infrastruktur broadbandTelkom hanya melewati 8,2 juta rumah.
Telkom sendiri punya proyek melakukan modernisasi infrastruktur jaringan broadband di Indonesia. Perusahaan pelat merah tersebut diberi amanat oleh pemerintah untuk mengganti kabel tembaga dengan kabel serat optik.
CEO Telkom Akses Badriyanto, mengatakan, proyek ini bisa menutupi kesenjangan digital dan membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati akses broadband di kota maupun di desa.
"Kami percaya bahwa menyediakan jaringan broadband yang andal dan terjangkau pada tingkat nasional akan berdampak positif dan signifikan untuk warga Indonesia di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan," kata Badriyanto, seperti dikutip dari The Register.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar