TEMPO.CO, Bandar Lampung - Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan partainya harus meraih kemenangan telak dalam Pemilihan Umum legislatif pada 9 April mendatang. Menurut dia, kemenangan mutlak pun akan memuluskan implementasi program dari presiden jika menang dalam pemilihan umum presiden.
"Kita harus bisa memenangkan pileg dengan telak. Tidak menang kecil. Kalau menang tipis, sulit mengatur program karena yang nanti terjadi tawar menawar, transaksional. Kita harus menang mutlak," katanya saat menyampaikan pidato dalam kampanye terbuka di Lapangan Rejo Basuki, Seputih Raman, Lampung Tengah. (Baca: Jokowi Optimistis PDI Perjuangan Kuasai Sumatera).
Jokowi menegaskan, kemenangan mutlak di Pileg akan memudahkannya mengatur implementasi program jika kelak terpilih menjadi presiden. Jokowi juga mengingatkan agar warga tidak salah pilih dalam pemilu kali ini. Menurut dia, jika salah pilih maka harga yang dibayar masyarakat terlalu lama yaitu harus menunggu pemilu 5 tahun lagi.
"Tahun ini menjadi tahun penentuan. Kalau salah pilih presiden atau anggota legislatif, maka kita akan kelamaan harus menunggu 5 tahun lagi. Yang dicari dari pemimpin saat ini adalah yang bisa bekerja. Pimpinan yang beri janji sudah banyak," kata Jokowi. (Baca: Jokowi: Saya itu Ndeso, Miskin Koneksi dan Jokowi dan Anis Matta 'Berhadapan' di Lampung).
Dalam kampanye terbuka di Lapangan Rejo, Jokowi satu panggung dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Lampung Sjahrudin Z.P., Wakil Gubernur Riau Soeryo Respationo, mantan Kepala Polri Dai Bachtiar, dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, Berlian Tihang dan Muchlis Basri.
Kampanye terbuka diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dengan Mengheningkan Cipta. Setelah itu, Dai Bachtiar membacakan perintah harian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri. Kampanye lantas ditutup dengan pidato dari Jokowi.
"Kita harus bisa memenangkan pileg dengan telak. Tidak menang kecil. Kalau menang tipis, sulit mengatur program karena yang nanti terjadi tawar menawar, transaksional. Kita harus menang mutlak," katanya saat menyampaikan pidato dalam kampanye terbuka di Lapangan Rejo Basuki, Seputih Raman, Lampung Tengah. (Baca: Jokowi Optimistis PDI Perjuangan Kuasai Sumatera).
Jokowi menegaskan, kemenangan mutlak di Pileg akan memudahkannya mengatur implementasi program jika kelak terpilih menjadi presiden. Jokowi juga mengingatkan agar warga tidak salah pilih dalam pemilu kali ini. Menurut dia, jika salah pilih maka harga yang dibayar masyarakat terlalu lama yaitu harus menunggu pemilu 5 tahun lagi.
"Tahun ini menjadi tahun penentuan. Kalau salah pilih presiden atau anggota legislatif, maka kita akan kelamaan harus menunggu 5 tahun lagi. Yang dicari dari pemimpin saat ini adalah yang bisa bekerja. Pimpinan yang beri janji sudah banyak," kata Jokowi. (Baca: Jokowi: Saya itu Ndeso, Miskin Koneksi dan Jokowi dan Anis Matta 'Berhadapan' di Lampung).
Dalam kampanye terbuka di Lapangan Rejo, Jokowi satu panggung dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Lampung Sjahrudin Z.P., Wakil Gubernur Riau Soeryo Respationo, mantan Kepala Polri Dai Bachtiar, dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, Berlian Tihang dan Muchlis Basri.
Kampanye terbuka diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dengan Mengheningkan Cipta. Setelah itu, Dai Bachtiar membacakan perintah harian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri. Kampanye lantas ditutup dengan pidato dari Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar