PLN kembali melakukan pemadaman listrik secara bergilir di Sumbar. Kali ini akan berlangsung selama dua bulan.
PADANG, HALUAN — PT PLN Wilayah Sumatera Barat kembali akan memberlakukan pemadaman bergilir mulai 19 April hingga 19 Juni 2014 mendatang di seluruh wilayah Sumbar. Ini dilakukan terkait perbaikan dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin 1 yang harus turun mesin (mayor overhoul/MO).
General Manager PLN Sumbar, Wasito Adi mengatakan saat ini PLTU Ombilin 1 memang harus diperbaiki, karena tiba masa untuk turun mesin. Jika tetap dipaksakan beroperasi akibatnya akan sangat fatal. “Memang sudah waktunya untuk turun mesin,” ujarnya saat memberikan keterangan pers di kantor PLN Wilayah Sumbar di Padang, Rabu (16/4).
Dia menambahkan pemeliharaan tersebut bisa saja ditunda, namun dalam perkembangan terakhirnya ada kondisi yang tidak memungkinkan penundaan pemeliharaan ini sebab pada mesin generator ditemukan masalah seperti vibrasi atau getaran yang cukup parah.
Dampak tidak beroperasinya PLTU Ombilin 1 yang menghasilkan daya sebesar 85 MW ini adalah defisit daya untuk wilayah Sumatera bagian tengah (Sumbagteng). Sementara di waktu yang berdekatan PLTU Teluk Sirih 1 (95 MW) juga akan dinonfungsikan pada 23 hingga 29 April 2014 setelah melewati masa performance test dan akan diserahterimakan operasionalnya ke PLN. Akibatnya defisit daya semakin bertambah menjadi 180 MW. Namun demikian, khusus untuk PLTU Teluk Sirih 1, PLN Sumbar akan berupaya tidak menonfungsikannya sebelum PLTU Teluk Sirih 2 bisa berproduksi.
Cadangan yang sedikit dan defisit daya dengan rataan 144 MW untuk Sumbagteng setiap harinya membuat manajemen PLN perlu memutuskan untuk memberlakukan pemadaman bergilir. Secara garis besarnya wilayah Sumbar sendiri memerlukan daya sebesar 470 MW. Dengan defisit ini membuat pemakaian harus dibagi agar seimbang dan mendapat daya secara merata di wilayah Sumbagteng.
Dalam metode pemadamannya, masing-masing wilayah di Sumatera Barat akan mendapatkan jatah kuota pemadaman hari itu dari pengatur beban Pemeliharaan Transmisi pada Pusat Penyaluran dan Pengaturan Beban Sumatera (P3BS).
Selanjutnya pemadaman akan dilaksanakan pada jam-jam beban puncak pemakaian daya dengan dua tahap yaitu tahap satu pada pukul 17.00 sampai 20.00 WIB dan tahap dua pukul 20.00 sampai 23.00 WIB. Akan tetapi jika sebelum jam tersebut kondisi beban sudah turun maka waktu pemadaman bisa dikurangi.
Guna menghindari pemadaman yang lebih besar, PLN mengimbau pelanggan PLN Sumbar yang jumlahnya 1,2 juta pelanggan agar menghemat pemakaian listrik di sepanjang hari dengan mematikan peralatan yang tidak dipakai dan mengurangi pemakaian 50 watt setiap pelanggan pada saat beban puncak.
Wasito juga menjelaskan bahwa di beberapa tempat tertentu seperti rumah sakit dan bandara bisa saja tidak terkena dampak pemadaman bergilir ini karena menyangkut kepentingan orang banyak. “Beruntunglah warga yang tinggal dekat rumah sakit,” sebutnya.
Beban puncak pemakaian listrik Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) 1.227 MW untuk hari Senin sampai dengan Jumat. Sedangkan hari Sabtu dan Minggu beban puncaknya sekitar 1.141 MW. s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar