Sefer Calinak, saat menjadi peserta sebuah acara perjodohan di sebuah stasiun televisi Turki, mengaku pernah membunuh istri dan kekasihnya. Dia juga mengaku sudah menjalani hukuman untuk dua pembunuhan tersebut.
Awalnya, stasiun televisi Flash TV, Turki, menganggap Sefer Calinak (62) adalah kontestan biasa untuk acara perjodohan "Luck of the Draw". Namun, dalam acara itu Calinak membuat pengakuan mengejutkan. Dia mengaku telah membunuh istrinya dan kekasihnya.
Dalam acara itu juga, Calinak mengatakan dia sudah menjalani hukuman penjara untuk setiap pembunuhan yang dilakukannya dan dia kini sudah bebas lewat sebuah program amnesti.
"Saya orang jujur yang ingin mencari istri baru," kata Calinak kepada pembawa acara perjodohan itu.
Namun, kemudian dia menambahkan telah membunuh istri pertamanya karena terganggu dengan perilakunya. Calinak juga mengaku membunuh kekasihnya karena menduga perempuan itu hanya mengejar kekayaannya.
Setelah membeberkan pengakuan yang mengejutkan itu, pembawa acara perjodohan tersebut meminta Calinak meninggalkan acara itu, meski penonton di studio memberikan tepuk tangan meriah sebagai bentuk dukungan.
Sejak diusir dari acara perjodohan itu, Celinak kemudian mengatakan dia kini menyerahkan kepada Tuhan terkait keinginannya untuk kembali menikah.
Sejumlah media Turki mengabarkan, Calinak dua kali dibebaskan dari penjara lewat sebuah program amnesti dari pemerintah, tanpa pernah menyelesaikan seluruh masa hukumannya.
Istri pertamanya bernama Fadime, yang dinikahi Calinak saat keduanya berusia 17 tahun, sebagai cara agar Fadime tidak dinikahkan dengan seorang duda oleh keluarganya. Namun, kata Calinak, setelah lima bulan menikah perilaku Fadime berubah drastis.
"Kemenakan pria yang seharusnya menikahi dia (Fadime) mulai mendatangi desa kami. Saya cemburu dan saya membunuhnya," kata Calinak.
Akibat pembunuhan itu, Calinak dihukum penjara selama 13 tahun sembilan bulan. Namun, di bawah program amnesti pemerintah, Calinak bebas setelah menjalani hukumannya selama 4,5 tahun.
Calinak kemudian menikahi perempuan lain dan memiliki dua anak. Sayangnya pernikahan ini berakhir dengan perceraian.
Usai bercerai, Calinak berkencan dengan seorang perempuan yang sudah bersuami. Awalnya perempuan itu berjanji akan meninggalkan suaminya, namun dalam kenyataannya dia tak mau bercerai.
"Saya membunuhnya setelah dia mencoba membunuh saya. Saya tak sengaja membunuhnya ketika saya sedang mengayunkan kapak," kata Calinak.
Pria ini kemudian kembali dijatuhi hukuman penjara. Namun untuk kali kedua, Calinak kembali bebas berkat program amnesti pemerintah.k
Awalnya, stasiun televisi Flash TV, Turki, menganggap Sefer Calinak (62) adalah kontestan biasa untuk acara perjodohan "Luck of the Draw". Namun, dalam acara itu Calinak membuat pengakuan mengejutkan. Dia mengaku telah membunuh istrinya dan kekasihnya.
Dalam acara itu juga, Calinak mengatakan dia sudah menjalani hukuman penjara untuk setiap pembunuhan yang dilakukannya dan dia kini sudah bebas lewat sebuah program amnesti.
"Saya orang jujur yang ingin mencari istri baru," kata Calinak kepada pembawa acara perjodohan itu.
Namun, kemudian dia menambahkan telah membunuh istri pertamanya karena terganggu dengan perilakunya. Calinak juga mengaku membunuh kekasihnya karena menduga perempuan itu hanya mengejar kekayaannya.
Setelah membeberkan pengakuan yang mengejutkan itu, pembawa acara perjodohan tersebut meminta Calinak meninggalkan acara itu, meski penonton di studio memberikan tepuk tangan meriah sebagai bentuk dukungan.
Sejak diusir dari acara perjodohan itu, Celinak kemudian mengatakan dia kini menyerahkan kepada Tuhan terkait keinginannya untuk kembali menikah.
Sejumlah media Turki mengabarkan, Calinak dua kali dibebaskan dari penjara lewat sebuah program amnesti dari pemerintah, tanpa pernah menyelesaikan seluruh masa hukumannya.
Istri pertamanya bernama Fadime, yang dinikahi Calinak saat keduanya berusia 17 tahun, sebagai cara agar Fadime tidak dinikahkan dengan seorang duda oleh keluarganya. Namun, kata Calinak, setelah lima bulan menikah perilaku Fadime berubah drastis.
"Kemenakan pria yang seharusnya menikahi dia (Fadime) mulai mendatangi desa kami. Saya cemburu dan saya membunuhnya," kata Calinak.
Akibat pembunuhan itu, Calinak dihukum penjara selama 13 tahun sembilan bulan. Namun, di bawah program amnesti pemerintah, Calinak bebas setelah menjalani hukumannya selama 4,5 tahun.
Calinak kemudian menikahi perempuan lain dan memiliki dua anak. Sayangnya pernikahan ini berakhir dengan perceraian.
Usai bercerai, Calinak berkencan dengan seorang perempuan yang sudah bersuami. Awalnya perempuan itu berjanji akan meninggalkan suaminya, namun dalam kenyataannya dia tak mau bercerai.
"Saya membunuhnya setelah dia mencoba membunuh saya. Saya tak sengaja membunuhnya ketika saya sedang mengayunkan kapak," kata Calinak.
Pria ini kemudian kembali dijatuhi hukuman penjara. Namun untuk kali kedua, Calinak kembali bebas berkat program amnesti pemerintah.k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar