Dinas Pendidikan Sumatera Barat akan menurunkan tim untuk menelusuri kasus arisan seks yang dilakukan pelajar di Kabupaten Limapuluh Kota. Permasalahan ini dinilai sudah melukai hati rakyat Sumatera Barat.
“Kita akan cek, data itu benar apa tidak. Karena informasi yang didapat dari Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota bahwa informasi terjadinya arisan seks ini baru didapat dari Dinas Kesehatan,” terang Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Syamsulrizal ditemui usai mengikuti kegiatan ziarah kubur peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5).
Melihat kondisi ini, Syamsulrizal menekankan agar kepala daerah bisa menekan orang tua untuk memastikan anaknya sudah berada di rumah pada pukul 18.00 WIB. Tidak lagi berkeliaran di malam hari. Termasuk orang tua juga mesti punya ilmu dan waktu untuk mengurus anak.
“Terkait tindakan apa yang akan kita lakukan di lapangan, kita akan koordinasi dengan Bupati dan Kepala Dinas, namun untuk sanksi itu menjadi kewenangan daerah,” terang Syamsulrizal.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi yang digelar MUI, LKAAM dan lembaga kemasyarakatan lainnya di Limapuluh Kota terungkap terjadinya arisan seks yang dilakukan oleh pelajar SMA. Hal ini diketahui ketika ada siswi yang tidak mengikuti UN karena hamil di luar nikah. Tidak sampai di sana, siswi yang hamil ini terlibat dalam arisan seks yang dilaksanakan oleh komunitasnya. Tidak hanya itu, data Dinas Kesehatan Limapuluh Kota didapat bahwa sekitar 200 orang perempuan hamil di luar nikah di daerah tersebut.
Pol PP Padang Waspada
Terjadinya arisan seks yang dilakukan oleh siswa di Kabupaten Lima Puluh Kota membuat Satuan
Polisi Kota Padang waspada. Satpol PP Kota Padang akan melakukan razia intensif untuk para siswa di Kota Padang. Selain itu Satpol PP Kota Padang meminta masyarakat untuk memberikan informasi jika ada menemukan keadaan tersebut.
“Sejauh ini belum ada kejadian tersebut di Kota Padang. Mudah-mudahan tidak sampai terjadi di Kota Padang ini,”ujar Kasatpol PP Kota Padang Andre Algamar, Jumat (2/5).
Dijelaskan oleh Andre bahwa kelakuan nakal para remaja di Kota Padang hanya baru sebatas kumpul-kumpul sampai larut malam. “Dari hasil razia yang kita lakukan, kebanyakan mereka terjaring saat berkumpul atau duduk-duduk sampai larut malam,” ujar Andre lagi.
Untuk menghindari terjadinya arisan seks seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Satpol PP Padang rutin melakukan razia bagi para pelajar, baik pagi, siang, maupun malam hari.
Selain itu Andre juga meminta kepada masyarakat untuk selalu memberikan informasi kepada Satpol PP. “Satpol PP selalu terbuka untuk menerima informasi dari masyarakat. Jika masyarakat mengetahui kejadian arisan seks tersebut, segera laporkan ke Satpol PP,” ujarnya.
Setiap siswa yang terkena razia selalu diberikan pembinaan oleh Satpol PP dan dipanggil orang tuanya. “Orang tua siswa supaya menjaga anaknya supaya tidak sampai terjerat dalam pergaulan yang salah,” kata dia.
Untuk mengatasi siswa menonton video porno di warnet maka Satpol PP selalu melakukan razia ke warnet-warnet. “Satpol PP akan menertibkan warnet-warnet yang membiarkan siswa menonton video porno,” ujar Andre.
Kontrol Lemah
Psikolog Yuni yang ditemui di ruangannya Selasa (29/4) mengatakan, kasus pelecehan seksual atau perbuatan asusila kepada anak saat ini, terutama yang melibatkan anak dibawah umur sebagai korban maupun sebagai pelaku, merupakan gambaran lemahnya fungsi kontrol sosial dan keluarga terhadap anak. Faktor penitipan atau pengasuhan anak, maupun gangguan psikologis merupakan faktor yang dapat memicu tindakan penyimpangan seksual oleh anak-anak di bawah umur.
Pengalaman mendapatkan kekerasan seksual secara fisik maupun non fisik pada anak juga bisa pemicu utama anak untuk berperilaku seksual yang belum sepantasnya dilakukan oleh golongan usianya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Padang Indang Dewata mengatakan, terkait perbuatan asusila terhadap anak atau sesama anak di bawah umur harus menjadi perhatian bagi seluruh pihak.
“Untuk itu, orang tua tidah boleh menyerahkan sepenuhnya anak-anak kepada pihak sekolah, karena kontrol dari orang tua juga sangat diperlukan, pengaruh itu bisa saja datang dari lingkungan sekitarnya seperti teman-temannya,” ujarnya di Padang kemarin.
Sementara LSM Nurani Perempuan Padang menyebutkan, kejadian-kejadian kekerasan seksual terhadap anak di Sumbar sebagai bencana. LSM yang bergerak pada perlindungan hak-hak perempuan ini mencatat sepanjang tahun 2013 lalu, telah menerima laporan pengaduan kekerasan seksual pada anak mayoritas dilakukan oleh orang terdekat korban atau orang disekitar lingkungan terdekat korban.
Lebih lanjut tahun 2014 Nurani Perempuan mencatat ada tujuh pengaduan atau laporan yang sama yakni kekerasan seksual pada anak dan remaja. h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar