Setelah cukup lama terkatung-katung, mulai ada titik terang soal kejelasan penerapan busana kerudung untuk polwan Muslim. Rancangan jilab polwan tersebut diperkenalkan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dalam agenda Rapat Kerja bersama Komisi III DPR RI, Rabu (7/1).
Seperti diperlihatkan salah seorang staf polwan, jilbab tersebut berwarna cokelat tua, dengan tambahan sedikit warna krem pada bagian di atas dahi. Didemonstrasikan sang ibu polwan, jilbab yang dia kenakan bisa dilepas sekali tarik. Ketika dilepaskan, terdapat lapisan penutup kepala berwarna hitam yang melekat di bagian dalam.
Adegan demonstrasi desain jilbab tersebut tidak direncanakan sebelumnya, melainkan menanggapi pertanyaan anggota Komisi III, Venna Melinda. “Kalau boleh tahu, seperti apa desainnya? Apakah seperti polwan di negara-negara Arab, seperti di Afganistan, misalnya? Atau seperti di Inggris yang berwarna hitam? Setahu saya itu anti api,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI , Rabu, mengajukan anggaran seragam polwan berjilbab.
Dia mengatakan anggaran itu masuk dalam program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Polri yang diajukan sebesar Rp7,658 triliun dan dilaksanakan oleh 579 satuan kerja. Kelengkapan seragam polwan berjilbab itu termasuk dalam kelengkapan perorangan yang diketahui polwan yang beragama Islam sebanyak 10.546 orang atau 74,05 persen dari jumlah total 14.242 orang polwan.r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar