Kota Timika, Papua, Senin (18/8/2014), kembali mencekam setelah sempat tenang selama beberapa hari terakhir. Penemuan dua mayat dengan luka bacok menjadi penyebab kembalinya suasana mencekam di kota ini.
Dua mayat itu ditemukan di Jalan Gorong-Gorong, Kelurahan Koperapoka, Distrik Mimika Baru, Mimika. Keduanya dikenali sebagai Melvin L (26) dan Markus N (23), yang kesehariannya bekerja sebagai pendulang.
Sumber Kompas.com di Timika mengatakan, pada sekitar pukul 12.30 WIT Melvin bersama empat temannya hendak mendatangi rumah kerabat di Kampung Pisang, Kelurahan Koperapoka. Di tengah perjalanan, di Jalan Gorong-Gorong, mereka dicegat sekelompok warga bersenjata tajam.
Sempat terjadi percakapan, tetapi orang-orang bersenjata tajam itu kemudian menyerang Melvin dan kawan-kawan. Mendapat serangan itu, Melvin dan keempat temannya berupaya menyelamatkan diri ke permukiman warga terdekat.
Dua teman Melvin, Yustus dan Ardi, bisa tiba di perkampungan warga sekalipun mengalami luka bacok. Warga pun mengantarkan mereka berdua ke RSUD Mimika. Dari keterangan mereka berdua, polisi mencari tiga orang yang lain.
Pencarian tersebut mendapati Melvin tewas dengan sejumlah luka bacok, beberapa ratus meter dari lokasi pencegatan. Dua orang lainnya bisa menyelamatkan diri seperti halnya Yustus dan Ardi.
Tak berselang lama dari pencegatan dan tewasnya Melvin, pada sekitar pukul 18.30 WIT, mayat Markus ditemukan pula dengan sekujur badan dipenuhi luka bacok. Dia ditemukan di daerah bendungan, yang lokasinya tak jauh dari Jalan Gorong-Gorong. Jasad Markus dibawa ke RSUD Mimika untuk dioptopsi.
Salah satu warga Timika yang dihubungi Kompas.com, Maria, mengatakan kedua penemuan jasad itu membuat jalan-jalan utama kota itu lengang. Belum diketahui apakah insiden ini masih terkait dengan kejadian pada pekan lalu. Belum ada keterangan dari petugas kepolisian terkait dua insiden baru dalam sehari in.k
Dua mayat itu ditemukan di Jalan Gorong-Gorong, Kelurahan Koperapoka, Distrik Mimika Baru, Mimika. Keduanya dikenali sebagai Melvin L (26) dan Markus N (23), yang kesehariannya bekerja sebagai pendulang.
Sumber Kompas.com di Timika mengatakan, pada sekitar pukul 12.30 WIT Melvin bersama empat temannya hendak mendatangi rumah kerabat di Kampung Pisang, Kelurahan Koperapoka. Di tengah perjalanan, di Jalan Gorong-Gorong, mereka dicegat sekelompok warga bersenjata tajam.
Sempat terjadi percakapan, tetapi orang-orang bersenjata tajam itu kemudian menyerang Melvin dan kawan-kawan. Mendapat serangan itu, Melvin dan keempat temannya berupaya menyelamatkan diri ke permukiman warga terdekat.
Dua teman Melvin, Yustus dan Ardi, bisa tiba di perkampungan warga sekalipun mengalami luka bacok. Warga pun mengantarkan mereka berdua ke RSUD Mimika. Dari keterangan mereka berdua, polisi mencari tiga orang yang lain.
Pencarian tersebut mendapati Melvin tewas dengan sejumlah luka bacok, beberapa ratus meter dari lokasi pencegatan. Dua orang lainnya bisa menyelamatkan diri seperti halnya Yustus dan Ardi.
Tak berselang lama dari pencegatan dan tewasnya Melvin, pada sekitar pukul 18.30 WIT, mayat Markus ditemukan pula dengan sekujur badan dipenuhi luka bacok. Dia ditemukan di daerah bendungan, yang lokasinya tak jauh dari Jalan Gorong-Gorong. Jasad Markus dibawa ke RSUD Mimika untuk dioptopsi.
Salah satu warga Timika yang dihubungi Kompas.com, Maria, mengatakan kedua penemuan jasad itu membuat jalan-jalan utama kota itu lengang. Belum diketahui apakah insiden ini masih terkait dengan kejadian pada pekan lalu. Belum ada keterangan dari petugas kepolisian terkait dua insiden baru dalam sehari in.k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar