Jorge Lorenzo menjadi pebalap kedua yang bisa memenangi lebih dari satu balapan pada MotoGP 2014 setelah finis pertama pada GP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (12/10/2014). Lorenzo meraih kemenangan pertamanya dua pekan lalu di Aragon.
Namun, perayaan kemenangan Lorenzo di Motegi menjadi tak terlalu terasa karena pada saat yang sama Marc Marquez memastikan gelar juara dunia setelah finis kedua.
"Musim ini Marc hampir sempurna. Pengecualian hanya terjadi saat dia melakukan kesalahan di Aragon dan Misano, tetapi selebihnya dia selalu membalap dengan level yang sangat tinggi," kata Lorenzo.
"Tahun lalu, dia menjadi juara dunia ketika masih jadi rookie, tetapi mungkin karena dia juga mendapatkan keuntungan dengan cederanya Dani (Pedrosa) dan saya. Tahun ini, dia adalah yang terbaik secara umum dengan perbedaan yang besar, jadi dia sangat layak menjadi juara dunia," lanjut pebalap 27 tahun tersebut.
Sementara bagi Lorenzo, tahun ini diawali dengan bencana setelah kesalahan besar pada dua seri pembuka. Perlahan namun pasti, dia mulai menemukan ritme, dan akhrnya dua kemenangan sudah dia kantongi. Apakah Lorenzo menyesal karena tidak komptetitif sejak awal musim?
"Saya tidak pernah menyesal dalam hidup karena kamu tidak bisa mengubah masa lalu. Kamu hanya bisa belajar dari itu dan melakukan yang berbeda. Saya rasa, saya tadinya tidak dalam kondisi fit secara fisik karena tidak melakukan persiapan dengan baik saat pramusim, dan motor ketika itu tidak sekompetitif sekarang. Ban juga berbeda," terang Lorenzo.
Dengan hasil bagus yang didapat pada beberapa balapan terakhir, Lorenzo kini bersaing ketat dengan Rossi dan Pedrosa dalam perebutan tempat ketiga di klasemen. Dia hanya tertinggal tiga angka dari dua pebalap tersebut, yang kini sama-sama mengoleksi 230 angka.k
Namun, perayaan kemenangan Lorenzo di Motegi menjadi tak terlalu terasa karena pada saat yang sama Marc Marquez memastikan gelar juara dunia setelah finis kedua.
"Musim ini Marc hampir sempurna. Pengecualian hanya terjadi saat dia melakukan kesalahan di Aragon dan Misano, tetapi selebihnya dia selalu membalap dengan level yang sangat tinggi," kata Lorenzo.
"Tahun lalu, dia menjadi juara dunia ketika masih jadi rookie, tetapi mungkin karena dia juga mendapatkan keuntungan dengan cederanya Dani (Pedrosa) dan saya. Tahun ini, dia adalah yang terbaik secara umum dengan perbedaan yang besar, jadi dia sangat layak menjadi juara dunia," lanjut pebalap 27 tahun tersebut.
Sementara bagi Lorenzo, tahun ini diawali dengan bencana setelah kesalahan besar pada dua seri pembuka. Perlahan namun pasti, dia mulai menemukan ritme, dan akhrnya dua kemenangan sudah dia kantongi. Apakah Lorenzo menyesal karena tidak komptetitif sejak awal musim?
"Saya tidak pernah menyesal dalam hidup karena kamu tidak bisa mengubah masa lalu. Kamu hanya bisa belajar dari itu dan melakukan yang berbeda. Saya rasa, saya tadinya tidak dalam kondisi fit secara fisik karena tidak melakukan persiapan dengan baik saat pramusim, dan motor ketika itu tidak sekompetitif sekarang. Ban juga berbeda," terang Lorenzo.
Dengan hasil bagus yang didapat pada beberapa balapan terakhir, Lorenzo kini bersaing ketat dengan Rossi dan Pedrosa dalam perebutan tempat ketiga di klasemen. Dia hanya tertinggal tiga angka dari dua pebalap tersebut, yang kini sama-sama mengoleksi 230 angka.k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar