Suasana duka begitu terasa di kediaman M. Fadil (25), calon pegawai Angkasa Pura Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Ia meninggal dunia saat mengikuti pelatihan dan pendidikan di Balai Diklat Angkasa Pura, Bandung.
Fadil, anak pertama kembar pasangan M. Nur dan Yulinas ini, lulus sebagai calon pegawai Angkasa Pura BIM, setelah mengikuti beberapa rangkaian tes. Kemudian ia mengikuti diklat pertama di Pekanbaru selama seminggu.
Diklat berlanjut ke Angkasa Pura Bandung. Di sanalah petaka itu datang. Berselang tiga minggu latihan di kota kembang, keluarganya mendapat kabar, kalau Fadil meninggal dunia.
Pihak Angkasa Pura datang ke rumah di kawasan belakang SMA 3 Padang, sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis (26/2). Mereka memberi kabar kalau Fadil meninggal dunia.
“Keluarga sangat shock menerima kabar itu. Sebab mereka tahunya Fadil sedang pendidikan di Bandung,” kata Dasril (45) mamak Fadil di RSUP M. Djamil saat autopsi berlangsung, Kamis (26/2).
Menurut pihak Angkasa Pura, korban kelelahan saat mengikuti pendidikan dan latihan. Kamis siang, sekitar pukul 12.00 WIB, jenazah Fadil sampai di Bandara Internasional Minangkabau. Jenazah yang diterbangkan dari Bandung ini mendapat pengawalan dari petugas Angkatan Udara dan pihak Angkasa Pura Bandung. Dari BIM langsung dibawa ke RSUP M. Djamil untuk proses autopsi. Keluarga ingin mengetahui penyebab kematian anak mereka. Sebab pada jenazah Fadil, yang dibungkus kantong mayat terlihat bercak darah di bagian kepalanya.
“Kami hanya ingin memastikan penyebab kematian Fadil. Makanya dilakukan autopsi,” terang Dasril.
Keterangan lainnya dari keluarga almarhum, sesaat sebelum meninggal, korban jatuh pingsan ketika sedang berlatih. “Fadil kan bisa beladiri, makanya dia latihan. Karena mau tampil pas penutupan diklat pada 5 Maret. Saat latihan itu kabarnya Fadil jatuh. Kami ingin tahu jatuhnya kenapa, penyebabnya seperti apa. Makanya autopsi dilakukan,” terang Asmarni, sepupu Fadil.
Sebab kata dia, selama ini, Fadil tidak mempunyai riwayat penyakit apapun.
Jenazah Fadil, kemarin sore dimakamkan di pemakaman umum Tunggul Hitam, Padang. Isak tangis dan suasana haru mewarnai pemakaman. S
Fadil, anak pertama kembar pasangan M. Nur dan Yulinas ini, lulus sebagai calon pegawai Angkasa Pura BIM, setelah mengikuti beberapa rangkaian tes. Kemudian ia mengikuti diklat pertama di Pekanbaru selama seminggu.
Diklat berlanjut ke Angkasa Pura Bandung. Di sanalah petaka itu datang. Berselang tiga minggu latihan di kota kembang, keluarganya mendapat kabar, kalau Fadil meninggal dunia.
Pihak Angkasa Pura datang ke rumah di kawasan belakang SMA 3 Padang, sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis (26/2). Mereka memberi kabar kalau Fadil meninggal dunia.
“Keluarga sangat shock menerima kabar itu. Sebab mereka tahunya Fadil sedang pendidikan di Bandung,” kata Dasril (45) mamak Fadil di RSUP M. Djamil saat autopsi berlangsung, Kamis (26/2).
Menurut pihak Angkasa Pura, korban kelelahan saat mengikuti pendidikan dan latihan. Kamis siang, sekitar pukul 12.00 WIB, jenazah Fadil sampai di Bandara Internasional Minangkabau. Jenazah yang diterbangkan dari Bandung ini mendapat pengawalan dari petugas Angkatan Udara dan pihak Angkasa Pura Bandung. Dari BIM langsung dibawa ke RSUP M. Djamil untuk proses autopsi. Keluarga ingin mengetahui penyebab kematian anak mereka. Sebab pada jenazah Fadil, yang dibungkus kantong mayat terlihat bercak darah di bagian kepalanya.
“Kami hanya ingin memastikan penyebab kematian Fadil. Makanya dilakukan autopsi,” terang Dasril.
Keterangan lainnya dari keluarga almarhum, sesaat sebelum meninggal, korban jatuh pingsan ketika sedang berlatih. “Fadil kan bisa beladiri, makanya dia latihan. Karena mau tampil pas penutupan diklat pada 5 Maret. Saat latihan itu kabarnya Fadil jatuh. Kami ingin tahu jatuhnya kenapa, penyebabnya seperti apa. Makanya autopsi dilakukan,” terang Asmarni, sepupu Fadil.
Sebab kata dia, selama ini, Fadil tidak mempunyai riwayat penyakit apapun.
Jenazah Fadil, kemarin sore dimakamkan di pemakaman umum Tunggul Hitam, Padang. Isak tangis dan suasana haru mewarnai pemakaman. S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar