CEO UCWeb Yu Yongfu
Dua mobile browser populer di Indonesia, Opera dan Google Chrome, diklaim berhasil dikalahkan UCBrowser, salah satu produk keluaran UCWeb yang masih bagian dari Alibaba Grup.Nama UCBrowser memang baru terdengar belakangan ini dibandingkan dua kompetitornya. Namun, pertumbuhannya kini melejit. Apa yang membuat Opera dan browser di Android keok, apa yang istimewa dari UCBrowser itu?
1. Cepat dan hemat
Salah satu yang menjadi andalan UCBrowser adalah kecepatannya mengakses situs mana pun, kecepatan mengunduh, hingga memutar lagu hingga video. Perusahaan asal Tiongkok ini mengaku berhasil menggunakan akselerasi cloud dan kompresi data yang membuat kecepatan akses melalui UCBrowser lebih cepat 20 persen dibandingkan produk mana pun.
"Jadi kami berikan layanan yang lebih baik, kita berikan data yang bisa dikompresi, data yang lebih kecil, tidak peduli apa merek smartphone-nya. Kami akan berikan data yang lebih kecil sehingga bisa memuat lebih cepat. Jadi teknologi yang bijak," ujar PR Manager UCWeb Ben Jiang kepada Kompas.com di Beijing pekan ini.
Sementara untuk mengunduh, kecepatan yang dimiliki peramban itu 60 persen lebih cepat. Menggunakan Facebook melalui UCBrowser pun lebih cepat daripada aplikasi aslinya. UCBrwoser menyebutkan kecepatannya 130 persen lebih cepat dengan melakukan optimalisasi halaman dan akselerasi.
Dengan kecepatan itu, President of Alibaba Mobile Business Group Yu Yongfu mengaku tak khawatir bisnisnya akan terganggu dengan akses internet Indonesia yang terkenal lambat dibandingkan negara-negara Asia berkembang lainnya.
"Itu menjadi kesempatan bagi kami karena kami juga berniat membuat orang terkoneksi. Indonesia sedang dalam under development status, masih dalam pengembangan. Jadi kami tidak terlalu memikirkan trafik cepat atau lambat yang penting bisa terhubung. Kami khawatirkan justrutraffic jam," seloroh Yongfu.
2. Keamanan
UCBrowser juga menyebutkan aplikasinya sudah dilengkapi dengan fasilitas keamanan. Misalnya, ada layanan Malicious Sites Filter yang menghimpun daftar hitam situs-situs berbahaya.
Ada pula fasilitas Incognito Browsing yang membuat pengguna tidak meninggalkan jejak saat berselancar di dunia maya. Terakhir, UCBrowser melengkapi aplikasinya dengan AdBlock yang melindungi pengguna dari layanan iklan hingga malware.
3. Konten lokal
Salah satu strategi UCBrowser dalam meraup pasar internasional adalah dengan menyesuaikan konten yang dimilikinya dengan selera pasar setempat. Cara itu disebutkan Yongfu adalah keunggulan produknya dibandingkan produk Amerika Serikat yang selama ini mendominasi bisnis mobile browser.
Produk AS, kata dia, hanya membuat browser-nya dengan pakai bahasa setempat tanpa ada penyesuaian konten. Sementara UCBrowser membuat konten lokal seperti dengan menempatkan pemintas situs berita populer setempat di halaman utama, situs video, musik, hingga toko online.
Untuk versi Indonesia, halaman mukanya tampak berisi deretan widget, seperti Facebook, Google, situs berita, Youtube, OLX, Elevania. Selain itu ada pula menu Situs Mobile yang menampilkan daftar situs yang telah dibagi berdasarkan kategori, menu Download, Berita-Bola, Musik, Gaya Hidup dan Belanja, Pojok Gaul yang berisi situs dan berita terkaitentertainment, dan most visited.
Seluruh situs yang ditampilkan bisa dibuat dalam tab baru. Namun sayangnya, layar tab hanya bisa dibuka maksimum 10 halaman. Tak hanya tampilan halaman muka dan widget, UCBrowser juga menambahkan menu Sepakbola UC ke dalam aplikasinya. Layanan ini memuat live scroe pertandingan sepakbola.
Yongfu mengungkapkan dalam lima tahun mendatang pasar Asia akan fokus menggarap mobile internet. Maka dari itu, UCWeb pun mulai menyasar Indonesia. Saat ini, mereka menguasai 28 persen pasar Indonesia. Di seluruh dunia, total pengguna aktif UCBrowser mencapai 100 juta orang.k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar