Namun pengguna yang selama ini berharap proyek tersebut merupakan Google Glass 2, sebaiknya siap-siap untuk kecewa. Pasalnya Enterprise Edition tersebut hanya revisi dari Explorer Edition, dengan optimalisasi untuk penggunaan di lingkungan kerja.
Penampilannya pun tidak banyak berubah, masih mirip dengan Explorer Edition. Hardwarekomputer dan prisma masih diletakkan di bagian kanan, dengan batang pengait yang menjulur melintasi kening hingga ke sisi kiri telinga pengguna.
Pada Enterprise Edition, wadahhardware serta batang pengait tersebut dapat dilipat sehingga mirip dengan kacamata biasa.
Sumber 9to5Google, seperti dilansir Rabu (22/7/2015), mengungkap bahwa kacamata pintar ini dibuat lebih tangguh menahan benturan-benturan ringan. Kemudian bahan pembuatnya dibuat lebih rapat agar air tidak mudah meresap masuk serta merusakhardware di dalamnya.
Seperti desas-desus yang beredar sebelumnya, sumber yang mengetahui prototype final Google Glass Enterprise Edition mengonfirmasi adanya perubahan spesifikasi. Antara lain penggunaan prosesor Intel Atom, prisma lebih besar, baterai lebih tahan lama, serta pemrosesan panas yang lebih baik.
Semua hal tersebut merujuk pada perbaikan dari Explorer Edition yang memiliki masalah pada pemrosesan panas, kinerja lamban serta daya tahan baterai yang lemah.
Sayangnya, Google Glass tersebut tidak dijual bebas. Perusahaan asal Mountain View ini berencana mendistribusikannya secara eksklusif pada rekan-rekan yang memiliki sertifikasi Glass for Work.
Beberapa pekan lalu, sebuah gadget berkode nama A4R-GG1 diketahui mampir dalam proses perizinan Federal Communication Commission. Perangkat yang dimaksud diduga sebagai Google Glass Enterprise Editon, lengkap dengan dukungan koneksi WiFi 802.11 a/b/g/n/ac pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 Ghz.K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar