Gusti Sawabi
Liontin Pancawarna Gembor Menoreh
Cerita mistis dari batu jenisPancawarna Gembor Menoreh kembali muncul dari perbukitan Menoreh, Kulonprogo, Yogyakarta.
"Saya kemarin mengembalikan batu yang sudah saya asah jadi liontin ke lokasi penemuan batu," kata Handoko, seorang perajin dan pengepul batuPancawarna Gembor Menoreh di Yogyakartamengawali ceritanya, Selasa (4/8/2015).
Cerita bermula dari proses pengasahan batuPancawarna Gembor Menoreh yang didapatkan Handoko dari seorang petani. "Saya lihat batu itu memiliki warna lebih dari lima. Karena warnanya menarik, lalu saya menggosoknya menjadi liontin seperti ini," kata Handoko seraya menunjukkan foto liontinnya.
Setelah jadi liontin, Handoko kemudian membeli emban ke pelapak batu akik di Yogyakarta dan memasangnya sendiri. "Banyak orang menawar liontin itu. Ada yang mau beli Rp 1 juta. Tapi ndak tahu kenapa saya tidak berminat menjualnya. Liontin itu tetap saya pakai tiap hari, katanya.
Namun dari hari ke hari, Handoko merasa ada yang aneh pada dirinya. "Teman-teman kalau melihat saya, seperti dengan pandangan yang berbeda. Saya bertanya, apa yang aneh dalam diri saya?" katanya.
"Aku melihat sesosok naga bertanduk di liontinmu," kata Handoko menirukan ucapan kawannya. Dan itu, katanya, bukan hanya dari satu atau dua orang.
Meskipun makin banyak kawan mengatakan demikian, Handoko tetap tenang-tenang saja. Liontin itu tetap dia pakai setiap hari kemana pun ia pergi
Dua hari lalu, tepatnya, Senin (3 Agustus 2015), Handoko berkunjung ke wisata Goa Kiskenda diKulonprogo untuk sekadar refreshing. Sampai di lokasi, tidak ada yang aneh. "Seperti biasa, saya setiap ke suatu tempat selalu bertanya kepada orang yang saya temui perihal batu-batuan," katanya.
Sambil berbincang dengan beberapa orang di lokasi wisata itu, Handoko melihat ke langit. Ada gumpalan-gumpalan awan putih melayang-layang di langit. "Saya perhatikan gumpalan awan-awan itu. Kok bentuknya persis sama dengan gambar yang ada di liontin saya," katanya.
Handoko memotret gumpalan awan itu. Sampai di rumah, dia perhatikan kembali foto awan yang dia ambil di atas Goa Kiskenda. Lalu dia perbandingkan dengan liontin yang dia kenakan.
"Saya berpikir, kesamaan gambar di liontin dengan foto awan ini kebetulan atau memang benar adanya. Sesosok naga bertanduk," katanya.
Senin malam, dia menemui salah seorang sesepuh di kampungnya. Dia perlihatkan liontin yang dia kenakan.
"Naga siluman itu ada di dalam liontinmu. Kembalikan saja barang itu ke lokasi tempat kamu menemukan. Kamu tidak melihatnya, tetapi orang lain akan ketakutan melihat barang itu ada di dalam tubuhmu," kata Handoko menirukan ucapan orang tadi.
Katanya, sesosok naga yang ada di liontin itu merupakan raja siluman di tempat batu itu ditemukan.
"Saya sudah kembalikan batu itu," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar