Pebalap Belanda yang memperkuat tim Attaque Team Gusto, Thomas Rabou mencuri kemenangan dari dominasi pebalap Iran pada Tour de Singkarak (TDS) 2015, setelah menjadi yang terbaik pada etape tujuh yang finis di Pasaman Barat, Jumat (9/10).
Kemenangan pebalap dengan nomor 27 jelas terasa istimewa karena pada etape yang start di Equator Bonjol Pasaman dengan jarak tempuh 123,5 km itu harus berjuang sendiri, setelah semua rekan satu timnya tidak bisa melanjutkan perlombaan.
Thomas Rabou berdasarkan laporan dari commisaire yang memantau perlombaan terus memimpin jalannya perlombaan. Meski tidak mendapatkan dukungan dari rekan satu timnya, pebalap ini tetap tenang dalam memimpin perlombaan hingga garis finis.
Pebalap berusia 32 tahun bahkan unggul empat menit 12 detik dengan pebalap yang berada diposisi dua yaitu Marcelo Felipe dari 7 Eleven Filipina. Thomas Rabou sendiri mampu membukukan catatan waktu 3:03:35.
Pada etape tujuh, pebalap yang masuk finis terbagi dalam beberapa kelompok. Yang pertama hanya diisi oleh Thomas Rabou sendiri. Setelah itu ada empat pebalap dibelakangnya yaitu Marcelo Felipe, Damien Monier dan Dadi Suryadi dari Pegasus Continental Cycling Team.
Setelah rombongan kedua masuk, dua menit kemudian baru rombongan besar memasuki garis finis. Rombongan tersebut dipimpinan oleh pebalap Trengganu Cycling Team Malaysia, Mohd Shahrul Mat Amin dan dibelakangnya adalah rombongan pebalap asal Iran.
Meski ada kejutan dietape ini, ternyata tidak mempengaruhi posisi klasemen sementara atau pemegang yellow jersey. Jersey paling bergengsi pada kejuaraan yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata ini tetap ditangan Arvin Moazemi Goudarzi dari Pishgaman Giant Team Iran.
Pebalap dengan nomor start 136 ini pada etape tujuh tetap masuk 10 besar pebalap tercepat. Begitu juga dengan predikat raja tanjakan (Polkadot jersey). Meski ada tiga tanjakan, posisi Arvin tidak tergoyahkan dengan 77 poin disusul Ahad Kazemi Sarai dari Tabriz Petrochemical Team Iran dengan 52 poin. S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar