Maverick Vinales digadang-gadang sebagai rider muda bertalenta. Tapi dengan menjadi rekan satu tim Valentino Rossi, ada tantangan luar biasa besar untuknya.
Selama dua musim berkiprah di kelas primer, Vinales tampil di bawah panji tim Suzuki Ecstar. Di musim debut ia menyabet predikat rookie terbaik dan pada musim 2016 lalu sukses finis di posisi empat klasemen akhir.
Performa rider Spanyol berusia 21 tahun tersebut membuat sejumlah pengamat memprediksikan masa depan cerah buat Vinales. Aksinya akan kian ditunggu setelah ia pindah ke tim pabrikan Yamaha mulai musim 2017 ini.
Dengan motor Yamaha YZR-M1 yang dinilai relatif lebih kompetitif ketimbang Suzuki GSX-RR, Vinales dinilai bisa saja lebih rutin jadi penantang kemenangan dalam tiap seri balapan. Di sisi lain, satu tantangan besar untuknya adalah keberadaan Rossi sebagai rekan satu tim.
Vinales memang sempat menegaskan bahwa dirinya akan bisa belajar banyak dari The Doctor dengan berada di satu tim yang sama. Tapi persaingan paling awal di lintasan balap pada dasarnya adalah dengan menghadapi rekan satu tim terlebih dulu. Dan dalam hal ini Rossi yang jadi rekan setim Vinales punya catatan mentereng.
Selama 15 musim di MotoGP, tak termasuk 500cc, GPOne.com mencatat bahwa cuma pada tiga kesempatan saja Rossi menyudahi musim di bawah rekan satu timnya--selebihnya Rossi senantiasa jadi lebih baik. Pada tiga musim tersebut (2010, 2013, 2015) Rossi finis di bawah Jorge Lorenzo, yang untuk musim 2017 hijrah dari Yamaha ke Ducati.
Kini tinggal menanti apakah Vinales bisa seperti Lorenzo atau bernasib seperti rekan-rekan setim Rossi yang lain alias ada di bawah bayang-bayang The Doctor.d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar