Musim ini Aleix Espargaro akan membela Aprilia Racing Team Gresini setelah sebelumnya membela Suzuki. Ia mengaku pernah menangis saking frustrasinya di tim lamanya itu.
Pebalap Spanyol 27 tahun itu menghabiskan dua musim bersama tim pabrikan Suzuki. Secara khusus ia menyebut musim lalu sebagai masa-masa amat sulit dalam menghadapi motor Suzuki GSX-RR yang ia tunggangi.
Bicara kepada MCN dalam peluncuran motor Aprilia RS-GP yang akan jadi andalannya tahun ini, kakak kandung rider Pol Espargaro itu mengungkap masa-masa sulit pada musim lalu, yang nyaris membuatnya banting kemudi ke Superbike.
"Musim lalu super buruk buatku dan aku masih mengingatnya seperti baru terjadi kemarin, ketika aku menangis saat pemanasan di Qatar," ujar Espargaro.
"Sebelum itu seumur hidup aku belum pernah menangisi hasil karena ini cuma pekerjaan, dan terkadang bisa buruk dan kali lain bagus, tapi aku ketika itu amat frustrasi karena aku tidak menikmatinya. Aku tidak bisa melihat ada pencerahan. Itu mengapa aku kemudian sempat bicara mengenai World Superbike karena dalam benakku itu akan memberi tantangan lebih besar dan mungkin aku bisa menikmatinya.
"Tapi di paruh kedua musim aku lebih menaruh keyakinan terhadap ban depan, dan ketika Aprilia menghubungiku dan benar-benar memperlakukan diriku sebagai seorang rider top, aku pun jadi sangat bersemangat! Aku ingin menjajal Superbike suatu hari nanti, tapi kini usiaku masih 27 jadi aku punya banyak waktu!" sebutnya.
Pebalap Spanyol 27 tahun itu menghabiskan dua musim bersama tim pabrikan Suzuki. Secara khusus ia menyebut musim lalu sebagai masa-masa amat sulit dalam menghadapi motor Suzuki GSX-RR yang ia tunggangi.
Bicara kepada MCN dalam peluncuran motor Aprilia RS-GP yang akan jadi andalannya tahun ini, kakak kandung rider Pol Espargaro itu mengungkap masa-masa sulit pada musim lalu, yang nyaris membuatnya banting kemudi ke Superbike.
"Musim lalu super buruk buatku dan aku masih mengingatnya seperti baru terjadi kemarin, ketika aku menangis saat pemanasan di Qatar," ujar Espargaro.
"Sebelum itu seumur hidup aku belum pernah menangisi hasil karena ini cuma pekerjaan, dan terkadang bisa buruk dan kali lain bagus, tapi aku ketika itu amat frustrasi karena aku tidak menikmatinya. Aku tidak bisa melihat ada pencerahan. Itu mengapa aku kemudian sempat bicara mengenai World Superbike karena dalam benakku itu akan memberi tantangan lebih besar dan mungkin aku bisa menikmatinya.
"Tapi di paruh kedua musim aku lebih menaruh keyakinan terhadap ban depan, dan ketika Aprilia menghubungiku dan benar-benar memperlakukan diriku sebagai seorang rider top, aku pun jadi sangat bersemangat! Aku ingin menjajal Superbike suatu hari nanti, tapi kini usiaku masih 27 jadi aku punya banyak waktu!" sebutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar