Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo, mendukung keinginan Valentino Rossi yang meminta Race Direction bersikap lebih tegas soal manuver-manuver agresif para rider MotoGP, satu di antaranya Marc Marquez.
Pernyataan ini disampaikan Lorenzo saat diwawancarai Marca setelah insiden kontroversial antara Marquez dan Rossi pada MotoGP Argentina, 8 April 2018.
Marquez yang melakukan kesalahan start akibat mesin Honda-nya yang mati, mendapatkan ride through penalty di pertengahan balap. Berada di posisi belakang berkat hukuman ini, ia pun bersikeras kembali ke posisi terdepan dan melakukan beberapa manuver agresif pada lawan-lawannya.
Puncaknya terjadi padalap ke-19 di mana ia hendak menyalip Rossi di tikungan 13. Aksi ini pun menimbulkan senggolan di antara keduanya hingga The Doctor terjatuh. Marquez pun dijatuhi hukuman 30 detik, namun banyak pihak meyakini hukuman itu cukup lembek.
"Ini bagai sepakbola. Jika wasit tak tegas dan tak mengeluarkan kartu kuning atau merah, pemain selanjutnya bakal bermain lebih keras. Jadi wasit harus tegas untuk mencoba menghindari kesalahan macam ini. Kami lihat nanti apakah ketegasan akan menjadi bagian dari tindakan Race Direction atau tidak," ujar Lorenzo.
Lorenzo juga mengomentari pernyataan-pernyataan Rossi soal Marquez setelah balap, di mana The Doctor menuduh Marquez menghancurkan citra MotoGP. Lorenzo, yang juga dikenal sebagai rival bebuyutan Rossi, yakin ini hanyalah taktik perang mental rider Italia tersebut.
"Kita harus ingat Valentino Rossi sangat cerdas baik di dalam maupun luar lintasan. Ia orang dengan mentalitas yang kuat dan sangat pintar. Dalam komunikasi, ia juga punya talenta itu. Ia punya banyak penggemar. Ini juga fakta yang selalu membantunya," pungkas lima kali juara dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar