SOLOK, HALUAN — Kota Solok kembali meraih prestasi tingkat nasional. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan atas keberhasilan Kota Solok dalam Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) melebihi 5 persen. Penghargaan itu diserahkan Menteri Pertanian Suswono kepada Wakil Walikota Solok Zul Elfian di kantor Kementerian Pertanian RI di Jakarta Jumat (19/8).
Walikota Solok Irzal Ilyas didampingi Kepala Dinas Pertanian Perikanan Kehutanan Ir. Johnni mengatakan, upaya Pemerintah Kota Solok membangun infrastruktur untuk mendukung sektor pertanian tiap tahun terus direalisasikan, meski arah kebijakan pembangunannya Kota Solok lebih banyak di sektor perdagangan dan jasa.
Infrastruktur itu meliputi perbaikan saluran irigasi, mulai dari irigasi primer dan sekunder. Sedangkan saluran tersier dikelola langsung oleh petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Karena didukung dengan pengairan yang baik, pada akhirnya memuluskan peningkatan produksi padi di Kota Solok.
Bayangkan, kata Irzal Ilyas dan Johnni, tahun 2007, produksi padi rata-rata baru 5,8 ton per hektar. Tahun 2008 naik menjadi 6,5 ton per hektar. Tahun 2009 naik lagi ke angka 7,1 ton per hektar. Terakhir pada tahun 2010 bahkan mencapai 8 ton per hektar. Terjadinya kenaikan produksi padi diatas 5 persen per tahun itu ternyata sudah memenuhi standar nasional yang dicanangkan sebelumnya.
Sementara luas tanam di Kota Solok 1.200 hektar dengan tingkat konsumsi beras hanya 7 ribu ton per tahun. Dengan demikian Kota Solok masih surplus beras setiap tahun. Terjadinya kenaikan produksi padi di Kota Solok didukung oleh beberapa indikator. Selain dilengkapi infrastruktur yang baik, juga didukung oleh tingkat partisipasi masyarakat. “Kita tahu sebelumnya terjadi kelangkaan pupuk urea, namun petani tidak pasrah begitu saja. Dengan didukung tenaga penyuluh pertanian, petani mencari pupuk alternatif pengganti urea dengan membuat pupuk kompos.
“Penyuluh pertanian di Kota Solok gencar mempraktekan pembuatan pupuk kompos jerami. Kemudian memasyarakatkan pemakaian pupuk kandang. Kendati pupuk urea langka, namun akhirnya masih bisa diimbangi,” jelas Irzal Ilyas. “Pemerintah Kota Solok mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi pada rekan-rekan penyuluh pertanian yang telah memberikan motivasi dan bimbingan pada petani dalam upaya peningkatan produksi beras nasional di atas 5 persen sebagaimana yang ditargetkan pemerintah pusat,” tambahnya.
Disamping itu, terjadinya peningkatan produksi beras nasional di Kota Solok juga akibat masuknya program baru Sekolah Lapang Padi Tanam Sabatang (SL-PTS). Penerapan teknolofi PTS juga terbukti mampu mendongkrak peningkatan produksi padi. Ditingkat petani,PTS malahan sudah mulai dilaksanakan secara swadaya. Sebelumnya teknologi padi tanam sabatang dilaksanakan sistem demonstrasi plot (Denplot) dengan pelaksana 1 orang petani dalam 1 kelompok. Untuk suksesnya Denplot itu disubsidi dana oleh pemerintah.
Tahun ini, Kota Solok juga sukses di bidang kebersihan dan tertib lalu lintas yang ditandai dengan keberhasilan memperoleh plakat Wahana Tata Nugraha tahun 2011.
Padang Pariaman
Kabupaten Padang Pariaman juga mendapat penghargaan P2BN yang diterima Bupati H. Ali Mukhni. Kabupaten Padang Pariaman berhasil meningkatkan produksi beras 12,13 % dari tahun 2009.
Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni yang dihubungi Haluan melalui HPnya mengatakan, keberhasilan peningkatan produksi beras ini merupakan keberhasil masyarakat petani Padang Pariaman.
Produksi beras ini, kata bupati, akan mampu ditingkatkan terus setiap tahunnya. Karena areal untuk cetak sawah baru di Padang Pariaman masih luas. “Tingginya minat petani untuk meningkatkan produksinya, juga tak terlepas keinginan warga petani untuk meningkatkan perekonomiannya,” ulas bupati.
Ali Mukhni menambahkan bahwa pada saat sekarang dalam upaya meningkatan produksi beras ini, juga sedang dibangun Irigasi Anai II yang diperkirakan dapat mengairi sawah seluas 6.000 ha di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Padang Pariaman, Ali Amran melalui Kabag Humas, Zahirman menyampaikan, pada tahun 2009, produksi beras Padang Pariaman 243.394,86 ton dan naik pada tahun 2010 menjadi 276.989,19 ton.
Produksi beras tersebut berasal dari luas areal pertanian untuk tanaman padi pada tahun 2010 seluas 26.091ha atau naik dari tahun 2009 yang hanya memiliki luas 25.918 ha. Peningkatan luas lahan ini, disebabkan oleh karena program cetak sawah baru yang sudah dilakukan sejak tahun 2008. Awal tahun 2008 program ini berhasil dicetak seluas 85 ha sawah baru, kemudian pada tahun 2009 dicetak 100 ha serta pada tahun 2010 sawah baru yang dicetak seluas 135 ha.
Keberhasilan ini karena kepedulian Bupati dalam peningkatan anggaran pertanian dalam APBD Padang Pariaman. Anggaran tersebut meliputi, Program Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanam Terpadu (SLPTT) dengan kegiatan pemberian benih padi unggul dan pupuk pada petani, serta penerapan teknologi Padi Tanam Sebatang, perbaikan infrastruktur pertanian, seperti: perbaikan jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi tingkat usaha tani (h/alf/ded)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar