JAKARTA - Aksi bakar diri didepan Istana Negara yang merupakan simbol kekuasaan tertinggi Pemerintah RI adalah refleksi frustrasi rakyat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang dinilai tidak membawa perubahan berarti bagi kehidupan rakyat.
Demikian dikemukakan Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi dalam rilisnya, Kamis (8/12/2011).
"Aksi itu juga menunjukan hilangnya rasa takut dan hormat kepada Kepala Negara dan aparat-aparatnya yg dianggap tidak berpihak pada penderitaan rakyat," kata Yuddy.
"Aksi itu juga menunjukan hilangnya rasa takut dan hormat kepada Kepala Negara dan aparat-aparatnya yg dianggap tidak berpihak pada penderitaan rakyat," kata Yuddy.
Dia mengatakan dalam keyakinan kalangan tertentu,membakar diri adalah peristiwa sakramen atau lazim disebut sacrifice.
"Itu sebuah pengorbanan tertinggi menyerahkan nyawa sebagai tumbal terjadinya perubahan yang lebih baik untuk menyelamatkan orang banyak," kata Yuddy.
Kata Yuddy, walaupun hanya dilakukan satu orang namun aksi membakar diri didepan Istana Negara mengundang simpati khalayak luas dan menumbuhkan solidaritas yang dapat kian membesar.
"Pemerintah, khususnya Presiden jangan memandang remeh peristiwa ini. Lonceng Perlawanan Rakyat telah berbunyi. Waspadalah, bermawas dirilah Pemerintah yang adikuasa saat ini," kata Yuddy.
Penulis: Hasanudin Aco | Editor: Budi PrasetyoTRIBUNNEWS.COM
Berita Terkait: Aksi Bakar Diri
- Sejumlah Aktivis Jenguk Pelaku Bakar Diri Siang Ini
- Aksi Bakar Diri di Istana disebabkan Kegagalan SBY
- Jarkam: Sebelum Bakar Diri Dia Teriak Turunkan SBY
- Malam Ini Massa Jarkam Demo Solidaritas Aksi Bakar…
- Aksi Malam Hari untuk Dukung Pelaku Bakar Diri
- Ditemukan Uang dan Koran Hangus di Lokasi Aksi Bakar…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar