JAKARTA--Perubahan zaman membawa dampak psikologis kepada umat Islam. Umat begitu rentan didera kegelisahan, terombang-ambing, kehilangan cinta dan kasih sayang lantaran, kehidupan ekonomo kian berat, dan arus informasi yang semakin membludak.
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan dalam kondisi itu umat butuh semacam arah petunjuk untuk membawa mereka terhindar salah jalan. Karena itu, Islam tahu betapa tantangan kehidupan tidaklah ringan. Islam pun mengajarkan umat mendekatkan diri dengan yang Maha kuasa. "Tidak ada cara lain yang sefektif dzikir," kata dia saat berbincang dengan Republika Online, Kamis (15/12).
Tengku menjelaskan dzikir membuat jiwa dan raga begitu tenang. " Ketika, jiwa sudah tentram, otak pun menjadi dingin dan dapat berpikir lebih baik," kata dia.
Karena itu, momentum pergantian tahun begitu tepat diisi dengan acara dzikir. "Ketika umat menghadiri dzikir, selepas itu umat akan mengalami perubahan pola pikir untuk menyosong kehidupan lebih baik dan terarah," pungkas dia.
REPUBLIKA.CO.ID,
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan dalam kondisi itu umat butuh semacam arah petunjuk untuk membawa mereka terhindar salah jalan. Karena itu, Islam tahu betapa tantangan kehidupan tidaklah ringan. Islam pun mengajarkan umat mendekatkan diri dengan yang Maha kuasa. "Tidak ada cara lain yang sefektif dzikir," kata dia saat berbincang dengan Republika Online, Kamis (15/12).
Tengku menjelaskan dzikir membuat jiwa dan raga begitu tenang. " Ketika, jiwa sudah tentram, otak pun menjadi dingin dan dapat berpikir lebih baik," kata dia.
Karena itu, momentum pergantian tahun begitu tepat diisi dengan acara dzikir. "Ketika umat menghadiri dzikir, selepas itu umat akan mengalami perubahan pola pikir untuk menyosong kehidupan lebih baik dan terarah," pungkas dia.
REPUBLIKA.CO.ID,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar