Jakarta - Para pelanggan telekomunikasi mengharapkan operator memberikan tarif layanan data (mobile data services) berharga murah dengan kualitas yang lebih baik di masa datang.
"Hasil jajak pendapat terhadap 100 pengguna telekomunikasi menyatakan mayoritas responden menganggap tarif layanan data saat ini masih mahal. Sebanyak 81,25 persen responden menghendaki tarif akses data diturunkan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala, pada seminar bertajuk "Rethinking Data Services: Understanding Consumer Insight" di Jakarta, Rabu.
Menurut Kamilov, dari 100 orang yang memiliki latar belakang yang berbeda menginginkan batasan maksimal tarif hingga Rp50.000 per bulan.
Seluruh responden menginginkan kualitas jaringan dan layanan kepada pelanggan harus lebih baik. Sedangkan dari sisi kecepatan akses mayoritas responden mengharapkan kapasitas sebesar 512 Mbps sudah mencukupi asalkan tetap dedicated tanpa putus.
Pelanggan umumnya atau sekitar 88 persen lebih suka berlangganan layanan data dengan pola tanpa batas(unlimited). Adapun pengeluaran rata-rata untuk layanan data adalah Rp50.000-Rp100.000.
Meski ada juga yang di atas Rp100.000 tapi penelitian tidak menemukan responden yang pengeluaran perbulannya di atas Rp500.000.
Terkait dengan kualitas jaringan Internet sebanyak 43,7 persen responden menilai bahwa sejauh ini cukup baik, dan 43,7 persen baik.
"Responden juga menyatakan bahwa layanan customer service operator kategori jelek (43,75 persen), begitu juga dengan sistem tagihan untuk layanan data, dimana yang mengaku bermasalah lebih dominan (43,75 persen).
(R017)
"Hasil jajak pendapat terhadap 100 pengguna telekomunikasi menyatakan mayoritas responden menganggap tarif layanan data saat ini masih mahal. Sebanyak 81,25 persen responden menghendaki tarif akses data diturunkan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala, pada seminar bertajuk "Rethinking Data Services: Understanding Consumer Insight" di Jakarta, Rabu.
Menurut Kamilov, dari 100 orang yang memiliki latar belakang yang berbeda menginginkan batasan maksimal tarif hingga Rp50.000 per bulan.
Seluruh responden menginginkan kualitas jaringan dan layanan kepada pelanggan harus lebih baik. Sedangkan dari sisi kecepatan akses mayoritas responden mengharapkan kapasitas sebesar 512 Mbps sudah mencukupi asalkan tetap dedicated tanpa putus.
Pelanggan umumnya atau sekitar 88 persen lebih suka berlangganan layanan data dengan pola tanpa batas(unlimited). Adapun pengeluaran rata-rata untuk layanan data adalah Rp50.000-Rp100.000.
Meski ada juga yang di atas Rp100.000 tapi penelitian tidak menemukan responden yang pengeluaran perbulannya di atas Rp500.000.
Terkait dengan kualitas jaringan Internet sebanyak 43,7 persen responden menilai bahwa sejauh ini cukup baik, dan 43,7 persen baik.
"Responden juga menyatakan bahwa layanan customer service operator kategori jelek (43,75 persen), begitu juga dengan sistem tagihan untuk layanan data, dimana yang mengaku bermasalah lebih dominan (43,75 persen).
(R017)
Editor: Suryanto(ANTARA News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar