Belum sampai sebulan sejak kejadian terbakarnya PO Yanti Grup yang menewaskan 13 orang di jalan nasional Lubuk Bangku, kali ini sebuah kijang Innova bernomor polisi BA 2080 TZ terjun bebas ke dalam jurang sedalam 15 meter. Peristiwa ini terjadi Senin (21/5) dini hari pukul 01.45 WIB, di jalur jalan Sumbar-Riau kilometer 17, Lubuk Bangku, Kabupaten Limapuluh Kota.
Satu korban dinyatakan tewas di tempat, empat luka berat dan dua luka ringan. Korban tewas bernama Fatia Nurul Fatri (3,5) warga Gunung Pangilun, Padang. Korban luka parah merupakan satu keluarga yakni Mardanus Nuh (68), Putri (24), Nurhayati (62) dan sopir bernama Arnop Koto (38) warga Dusun Pasar Teleng, Sicincin, Padang Pariaman yang mengalami patah pada bagian pinggang.
Dua korban lainnya merupakan mahasiswa pengguruan tinggi di Pekanbaru, Riska (24) dan Uci (20), yang mengalami luka gores pada bagian tangan. Seluruh korban dilarikan ke rumah Sakit Adnan W.D Payakumbuh satu jam setelah kejadian.
Mobil Kijang Innova tersebut merupakan mobil travel trayek Pekanbaru-Padang, membawa 6 penumpang yang berangkat dari Pekanbaru, Minggu (20/5) pukul 22.00 WIB menuju Padang.
Korban tewas merupakan anak dari pasangan M. Fajri (30), Lurah Kubu Dalam, Padang Timur dan Rivdya Eliza (30) seorang dosen IAIN Padang, warga Gunung Pangilun.
Pasangan ini mendapat telepon genggang dari Putri yang merupakan tante Fatia kalau travel yang ditumpangi anak mereka terjun ke dalam jurang.
Nurhayati, nenek Fatia yang menumpangi travel maut tersebut menceritakan, mereka berempat, Fatia, Putri, Mardanus menumpangi travel Kijang Innova di simpang Panam Pekan Baru, pukul 22.00WIB.
Dalam perjalanan, sopir travel tersebut menceritakan bahwa ia sudah tiga hari bolak-balik dari Pekanbaru-Padang dan belum beristirahat. “Saya, Fatia dan putri duduk di belakang sopir. Ada dua gadis mahasiswa yang duduk di belakang kami. Sedangkan kakek Fatia duduk di bagian depan, bersebelahan dengan sopir. Sesampai di perbatasan Sumbar-Riau, tepatnya di Pangkalan, turun hujan lebat. Kondisi jalan jadi licin akibat hujan. Namun sopir tampaknya terlalu nekat ingin mendahului kendaraan di depannya. Sesampai di sebuah tikungan, sopir tidak bisa mengendalikan kendaraan yang tengah melaju kencang. Akhirnya mobil terjun ke dalam jurang sedalam 15 meter,” ungkap nenek tersebut.
Nurhayati menjelaskan, sebelum kejadian naas tersebut, Fatia tertidur dalam pelukannya semenjak dari Pekanbaru. “Saya juga telah memperingati sopir agar jangan terlalu kencang membawa mobil. Tapi tidak diindahkan sopir tersebut. Dan akhirnya mobil terperosok ke dalam jurang,” jelas Nurhayati.
Kasatlantas Kabupaten Limapuluh Kota AKP Agus Tober yang ditemui Haluan Senin (21/5) di Mapolres mengatakan bahwa seluruh korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Adnan WD Payakumbuh. Satu korban berumur 3,5 tahun tewas di tempat dan sopir mobil tersebut saat ini belum bisa dimintai keterangan karena luka parah.
Untuk sementara penyebab kejadian tersebut merupakan faktor cuaca yang saat itu memang hujan, sehingga menghambat jarak pandang sopir mobil travel tersebut. Medan jalan juga berada di tikungan yang di bawahnya ada jurang bebatuan. Menurut Agus, faktor kelalaian dari sopir berkemungkinan ada. Tapi saat ini belum bisa di pastikan secara jelas.
“Saat ini, bangkai mobil masih berada di TKP dan belum dievakuasi karena untuk penyelidikan,” kata Agus Tober.
Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Adnan W.D, dr Elista Yosepha, yang dijumpai Haluan menjelaskan, korban tewas telah diambil pihak keluarga dan dibawa ke Padang untuk di makamkan. Sedangkan empat korban termasuk sopir mobil dirawat di ruangan UGD rumah Sakit Adnan WD. Sementara dua gadis yang berstatus mahasiswa telah diperbolehkan pulang karena keduanya hanya menderita luka ringan pada bagian tangan. (h/ddg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar