oik yusuf/ kompas.com
Asus ET2700I merupakan PC all-in-one yang dirancang oleh Asus sebagai pusat multimedia lengkap. Istilah "semua dalam satu" terwujud dalam dalam PC desktop yang memuat semua komponen dalam di belakang unit layar berukuran 27 inci.
Asus ET2700I dibekali dengan hampir semua fitur multimedia yang dapat dibayangkan, mulai dari TV tuner, Blu-Ray drive, fungsionalitas touchscreen 10-titik, remote control, bahkan subwoofer.
Kebetulan, Asus ET2700I sempat "hinggap" selama beberapa waktu di tangan KompasTekno. Berikut ini kesan-kesan yang didapatkan setelah menggunakannya untuk bekerja, bermain, dan ber-multimedia.
Desain
Tak bisa dimungkiri, Asus berhasil membuat ET2700I tampak menarik dan indah di mata. Betapa tidak? PC all-in-one ini sukses mengundang decak kagum dan membuat siapa pun yang berlalu di dekatnya berhenti sejenak untuk mengagumi tampilan fisik ET2700I yang terkesan canggih,sophisticated, dan modern.
Dengan bingkai monitor berwarna hitam mengilap dan grill metalik di pinggir bagian bawah, ET2700I tampil modern, simpel, tapi berkesan canggih.
Grill dengan tulisan nama "Asus" ini menyembunyikan sepasang speaker yang tersimpan di belakangnya.
Beberapa orang keliru mengira ET2700I sebagai unit monitor. "Casing-nya mana?" tanya mereka. Tak heran, karena PC all-in-one ini bertubuh ramping dengan ukuran tinggi 66 cm, lebar 50 cm, dan tebal 23 cm (termasuk stand). Oleh Asus, lubang buangan udara panas dari CPU diletakkan di sisi atas bagian belakang sehingga mirip dengan lubang ventilasi TV.
Dilihat dari samping, ET2700I pun masih terlihat ramping walaupun unit monitor turut memuatjeroan lengkap sebuah PC desktop, komplet dengan dedicated graphics card. Kesan minimalis diperkuat dengan bentuk stand penopang PC yang berupa lempengan metal tegak lurus.
Di atas stand ini, ET2700I bisa dimiringkan sebesar 5 derajat ke depan dan 20 derajat ke belakang.
Rangkaian port I/O milik ET2700I ditempatkan di dua tempat terpisah, yaitu sisi kiri dan belakang monitor.
Deretan port di sisi kiri adalah:
-2x USB 3.0
-1x USB 2.0/ eSATA combo
-SD Card Reader
-Audio Jacks
Deretan port di sisi belakang adalah:
-Adaptor plug
-1x RJ45 ethernet
-1x HDMI-in
-1x D-SUB (VGA)-in
-1x TV/ Antenna
-1x Kensington Lock
Yang menarik adalah port HDMI dan D-SUB/ VGA pada ET2700I bukan berfungsi sebagai keluaran atau output, melainkan input. Artinya, selain sebagai PC desktop yang berdiri sendiri, pengguna bisa memfungsikan ET2700I sebagai perangkat display untuk alat lainnya, seperticonsole game atau komputer lain.
Di bagian belakang juga tersedia VESA mounting yang bisa dipakai untuk memasang PC desktopall-in-one ini ke dinding apabila diinginkan.
Di sisi kanan, Asus menempatkan sebuah drive Blu-Ray yang bisa dipakai untuk memutar film-filmhigh definition berkualitas tinggi.
Paket penjualan
Asus ET2700I datang dengan beberapa perlengkapan tambahan, termasuk sebuah keyboard danwireless mouse yang tersambung ke PC melalui satu buah dongle USB (unifying receiver).
Unit keyboard PC all-in-one ini terlihat seperti keyboard notebook dengan tombol-tombol chicletdan tidak memiliki palmrest, selaras dengan konsep desain keseluruhan ET27001 yang minimalis.
Walaupun cukup nyaman dipakai mengetik, keyboard ini agak mengecewakan karena terlalu sederhana. Hanya fungsi-fungsi ala notebook seperti "adjust screen brightness","turn-on WiFi", dan "sleep" yang bisa ditemukan.
Saking sederhananya, keyboard minimalis ini bahkan tidak menyediakan lampu-lampu indikator Caps Lock dan Num Lock. Akibatnya, ketika dipakai menulis, sering kali pengguna salah ketik dan baru sadar ketika melihat ke layar.
Unit mouse terlihat sama-sama minimalis, dengan desain tombol kiri dan kanan yang menyatu pada tubuh mouse. Scroll wheel dari karet dibenamkan di bagian tengah yang berwarna silver.
Mouse dengan sensor optik ber-LED biru yang ukurannya mirip dengan mouse portable ini memiliki kompartemen khusus di bagian bawahnya yang bisa dipakai untuk membawa unit USBreceiver. Alhasil, pengguna pun bisa memfungsikannya sebagai mouse notebook dan membawanya bepergian.
Sebuah remote control untuk Windows Media Center turut disertakan di dalam paket penjualan. Dengan alat ini, Anda bisa mengontrol TV tuner berikut fungsi-fungsi video milik Asus ET2700 melalui WIndows Media Center.
Tambahan lain yang cukup unik adalah sebuah subwoofer berbentuk aneh mirip piringan terbang yang ditujukan sebagai pendamping ET27001. Dengan subwoofer tersebut diharapkan ET2700I mampu memutar nada-nada rendah dalam lagu dengan lebih dalam dan bertenaga.
Akan tetapi, meskipun mengusung embel-embel "Sonic Master" yang menjanjikan kualitas audio Hi-Fi prima, speaker terintegrasi yang hanya mengandalkan daya 3,5 watt terlalu loyo dan kurang mendetail untuk menangani lagu-lagu berkualitas tinggi. Sementara unit subwoofer terlalu mungil dan tidak memiliki ruang resonansi yang cukup untuk bisa menghasilkan tambahan bass yang signifikan.
Meski begitu, kualitas audio ET2700I terbilang cukup prima untuk sebuah PC all-in-one. Komputer ringkas ini lumayan memuaskan untuk dipakai menonton film atau memutar lagu sebagai selingan di kala bekerja. Ingin menggeber speaker? Sebaiknya sambungkan ET27001 ke perangkat audio eksternal yang lebih mumpuni.
Last but not least, Asus tak lupa menyertakan paket dokumentasi yang patut diacungi jempol karena lengkap, rinci, dan ditulis dalam bahasa Indonesia. Selain buku panduan pengguna, terdapat pula Quick Start Guide dan panduan untuk remote serta software Windows Media Center.
Uji pemakaian
Label-label stiker di bagian depan Asus ET2700I ini menjanjikan kinerja tinggi.
Untuk bekerja, tak diragukan lagi, layar besar 27 inci milik ET2700I terasa manfaatnya. Layar ber-resolusi 1920x1080 ini tampak lega sehingga pengguna bisa membuka beberapa windowsekaligus, sementara tampilan display tidak terasa sesak, meskipun belum seleluasa solusi dua monitor atau lebih.
Dengan demikian, pengguna pun bisa berpindah-pindah antarprogram dengan mudah tanpa perlu me-minimize window yang sedang terbuka terlebih dahulu.
Soal kinerja pun mumpuni. Kombinasi prosesor Core i7-2600S dan RAM DDR 1333 MHz sebesar 8 GB berhasil menghadirkan pengalaman multi-tasking yang berjalan mulus. Perpindahan antarprogram dapat dilakukan hampir tanpa jeda berarti.
Aplikasi produktivitas yang rakus sumber daya seperti Adobe Photoshop dan Lightroom mampu dijalankan dengan lancar, tetapi ini tentu bergantung pada besarnya proyek yang dikerjakan serta ukuran dan jenis file yang dilibatkan. Untuk sekarang, boleh dibilang Asus ET27001 masih lebih dari memadai untuk urusan bekerja.
Akan tetapi, khusus untuk hal ini, permukaan glossy dari layar ET2700I terasa sedikit mengganggu. Ada kalanya refleksi atau pantulan benda-benda di depan monitor agak menghalangi pandangan.
Satu kelebihan yang sering kali tidak diperhatikan adalah ET2700I hampir tidak menimbulkan suara sama sekali. Suara putaran kipas CPU hanya bisa didengar apabila pengguna mendekatkan telinga ke lubang ventilasi dan mendengarkan dengan seksama.
Bagaimana dengan kemampuan multimedia? Sekali lagi layar 27 inci milik ET2700I kembali bersinar. Gambar-gambar yang tampil di layar tampak kontras, cerah, dengan warna-warna yang cemerlang. Viewing angle selebar 178 derajat membantu layar tampak sama bagusnya walaupun sudut pandang pengguna tidak tegak lurus terhadap monitor.
Untuk menonton film atau televisi sambil menghadap meja, Asus ET2700I terasa ideal. Beda halnya ketika pengguna mulai mengambil jarak, laiknya menonton TV di ruang keluarga. Ukuran layar 27 inci memang terdengar lega, tetapi segera tampak "mungil" jika dibandingkan dengan layar-layar televisi LCD belakangan ini yang sudah mulai bergerak ke ukuran 32 inci ke atas.
Fungsi 10-point touchscreen pada layar Asus ET2700I awalnya terasa menyenangkan. Jenisinterface ini cocok digunakan untuk bernavigasi pada GUI sistem operasi Windows 8 yang mengandalkan tampilan ikon-ikon berukuran besar.
Namun, setelah beberapa lama menggunakannya, fungsi touchscreen pada PC desktop all-in-oneini terasa sedikit hambar. Mengapa? Karena navigasi interface ternyata lebih nyaman dilakukan dengan mouse.
Ada sensasi tersendiri ketika memainkan game seperti Angry Birds di layar berukuran 27 inci. Akan tetapi, setelah sibuk menggerak-gerakkan jari di layar, lama-kelamaan tangan akan terasa pegal.
Sayangnya lagi, layar Asus ET2700I tidak bisa dimiringkan lebih dari 5 derajat ke depan dan 20 derajat ke belakang. Akibatnya, pengguna terpaksa berintraksi dengan layar dalam posisi tegak lurus. Inilah yang membuat pegal. Seandainya saja layar ET2700I bisa direbahkan, tentulah penggunaan touchscreen bisa menjadi lebih optimal.
Layar touchscreen bisa dipakai unuk melakukan aktivitas seperti menyeleksi multiple objects dan menggambar kasar, tetapi sebuah mouse juga bisa melakukan banyak hal tersebut dengan lebih cepat.
Pengguna bisa memanggil keyboard virtual dengan mengetuk di permukaan layar IPS milik ET2700I, tetapi hal ini juga terasa agak pointless karena PC yang bersangkutan juga menyediakan keyboard fisik, yang tentunya lebih nyaman untuk dipakai mengetik.
Ingin menjalankan game yang lebih "berat" dari Angry Birds? Baik grafis terintegrasi Intel HD 3000 pada Core i7-2600S milik Asus ET2700I tak sanggup menjalankan game modern dengan mulus.
Judul-judul seperti "Crysis 2" dan "Battlefield 3" berjalan terpatah-patah, bahkan dengan settinggrafis paling rendah. Pengguna harus menurunkan resolusi layar di bawah tingkat native sebesar 1920x1080 untuk mendapat frame rate di atas 30 FPS.
Biarpun begitu, hal ini sebenarnya bukan sebuah kekurangan karena pada dasarnya all-in-onePC memang tidak dirancang untuk digunakan bermain game. Untuk keperluan itu, sebuah PC desktop dengan casing tower atau notebook khusus gaming lebih cocok.
Kesimpulan
Kelebihan utama Asus ET2700I terletak pada kualitas layarnya yang ciamik. Tampilan gambar di monitor besar ini terlihat tajam, cerah, dengan kontras yang tinggi. Fungsi touchscreen sendiri lebih terasa seperti "bumbu" penyedap yang sebenarnya tidak terlalu berguna, setidaknya sebelum pengguna menginstal aplikasi-aplikasi yang benar-benar mampu mengoptimalkan kemampuan tersebut.
PC desktop all-in-one ini menyajikan paket multimedia lengkap dalam bentuk yang ringkas dan enak dipandang. Hampir semua hal yang diperlukan untuk bekerja dan menikmati konten multimedia tersedia di ET2700I sehingga membuatnya ideal untuk dipakai oleh keluarga.
Satu hal yang berpotensi menjadi batu pengganjal adalah harga Asus ET2700I yang mencapai 2.060 dollar AS atau sekitar Rp 19,4 juta. Relatif mahal untuk ukuran PC desktop, tetapi masih sebanding dengan komputer-komputer all-in-one lainnya yang sekelas.
Asus ET2700I
Kelebihan:
+ Layar besar 27 inci dengan kualitas tampilan mumpuni
+ Kinerja tinggi
+ Desain ringkas dan enak dipandang
+ Fitur multimedia lengkap
Kekurangan:
- Mouse dan keyboard agak mengecewakan
- Fungsi touchscreen hanya sedikit menambah kegunaan dan terkesan redundant
- Harga relatif tinggi
Di atas stand ini, ET2700I bisa dimiringkan sebesar 5 derajat ke depan dan 20 derajat ke belakang.
Rangkaian port I/O milik ET2700I ditempatkan di dua tempat terpisah, yaitu sisi kiri dan belakang monitor.
Deretan port di sisi kiri adalah:
-2x USB 3.0
-1x USB 2.0/ eSATA combo
-SD Card Reader
-Audio Jacks
Deretan port di sisi belakang adalah:
-Adaptor plug
-1x RJ45 ethernet
-1x HDMI-in
-1x D-SUB (VGA)-in
-1x TV/ Antenna
-1x Kensington Lock
Yang menarik adalah port HDMI dan D-SUB/ VGA pada ET2700I bukan berfungsi sebagai keluaran atau output, melainkan input. Artinya, selain sebagai PC desktop yang berdiri sendiri, pengguna bisa memfungsikan ET2700I sebagai perangkat display untuk alat lainnya, seperticonsole game atau komputer lain.
Di bagian belakang juga tersedia VESA mounting yang bisa dipakai untuk memasang PC desktopall-in-one ini ke dinding apabila diinginkan.
Di sisi kanan, Asus menempatkan sebuah drive Blu-Ray yang bisa dipakai untuk memutar film-filmhigh definition berkualitas tinggi.
Paket penjualan
Asus ET2700I datang dengan beberapa perlengkapan tambahan, termasuk sebuah keyboard danwireless mouse yang tersambung ke PC melalui satu buah dongle USB (unifying receiver).
Unit keyboard PC all-in-one ini terlihat seperti keyboard notebook dengan tombol-tombol chicletdan tidak memiliki palmrest, selaras dengan konsep desain keseluruhan ET27001 yang minimalis.
Walaupun cukup nyaman dipakai mengetik, keyboard ini agak mengecewakan karena terlalu sederhana. Hanya fungsi-fungsi ala notebook seperti "adjust screen brightness","turn-on WiFi", dan "sleep" yang bisa ditemukan.
Saking sederhananya, keyboard minimalis ini bahkan tidak menyediakan lampu-lampu indikator Caps Lock dan Num Lock. Akibatnya, ketika dipakai menulis, sering kali pengguna salah ketik dan baru sadar ketika melihat ke layar.
Unit mouse terlihat sama-sama minimalis, dengan desain tombol kiri dan kanan yang menyatu pada tubuh mouse. Scroll wheel dari karet dibenamkan di bagian tengah yang berwarna silver.
Mouse dengan sensor optik ber-LED biru yang ukurannya mirip dengan mouse portable ini memiliki kompartemen khusus di bagian bawahnya yang bisa dipakai untuk membawa unit USBreceiver. Alhasil, pengguna pun bisa memfungsikannya sebagai mouse notebook dan membawanya bepergian.
Sebuah remote control untuk Windows Media Center turut disertakan di dalam paket penjualan. Dengan alat ini, Anda bisa mengontrol TV tuner berikut fungsi-fungsi video milik Asus ET2700 melalui WIndows Media Center.
Tambahan lain yang cukup unik adalah sebuah subwoofer berbentuk aneh mirip piringan terbang yang ditujukan sebagai pendamping ET27001. Dengan subwoofer tersebut diharapkan ET2700I mampu memutar nada-nada rendah dalam lagu dengan lebih dalam dan bertenaga.
Akan tetapi, meskipun mengusung embel-embel "Sonic Master" yang menjanjikan kualitas audio Hi-Fi prima, speaker terintegrasi yang hanya mengandalkan daya 3,5 watt terlalu loyo dan kurang mendetail untuk menangani lagu-lagu berkualitas tinggi. Sementara unit subwoofer terlalu mungil dan tidak memiliki ruang resonansi yang cukup untuk bisa menghasilkan tambahan bass yang signifikan.
Meski begitu, kualitas audio ET2700I terbilang cukup prima untuk sebuah PC all-in-one. Komputer ringkas ini lumayan memuaskan untuk dipakai menonton film atau memutar lagu sebagai selingan di kala bekerja. Ingin menggeber speaker? Sebaiknya sambungkan ET27001 ke perangkat audio eksternal yang lebih mumpuni.
Last but not least, Asus tak lupa menyertakan paket dokumentasi yang patut diacungi jempol karena lengkap, rinci, dan ditulis dalam bahasa Indonesia. Selain buku panduan pengguna, terdapat pula Quick Start Guide dan panduan untuk remote serta software Windows Media Center.
Uji pemakaian
Label-label stiker di bagian depan Asus ET2700I ini menjanjikan kinerja tinggi.
Untuk bekerja, tak diragukan lagi, layar besar 27 inci milik ET2700I terasa manfaatnya. Layar ber-resolusi 1920x1080 ini tampak lega sehingga pengguna bisa membuka beberapa windowsekaligus, sementara tampilan display tidak terasa sesak, meskipun belum seleluasa solusi dua monitor atau lebih.
Dengan demikian, pengguna pun bisa berpindah-pindah antarprogram dengan mudah tanpa perlu me-minimize window yang sedang terbuka terlebih dahulu.
Soal kinerja pun mumpuni. Kombinasi prosesor Core i7-2600S dan RAM DDR 1333 MHz sebesar 8 GB berhasil menghadirkan pengalaman multi-tasking yang berjalan mulus. Perpindahan antarprogram dapat dilakukan hampir tanpa jeda berarti.
Aplikasi produktivitas yang rakus sumber daya seperti Adobe Photoshop dan Lightroom mampu dijalankan dengan lancar, tetapi ini tentu bergantung pada besarnya proyek yang dikerjakan serta ukuran dan jenis file yang dilibatkan. Untuk sekarang, boleh dibilang Asus ET27001 masih lebih dari memadai untuk urusan bekerja.
Akan tetapi, khusus untuk hal ini, permukaan glossy dari layar ET2700I terasa sedikit mengganggu. Ada kalanya refleksi atau pantulan benda-benda di depan monitor agak menghalangi pandangan.
Satu kelebihan yang sering kali tidak diperhatikan adalah ET2700I hampir tidak menimbulkan suara sama sekali. Suara putaran kipas CPU hanya bisa didengar apabila pengguna mendekatkan telinga ke lubang ventilasi dan mendengarkan dengan seksama.
Bagaimana dengan kemampuan multimedia? Sekali lagi layar 27 inci milik ET2700I kembali bersinar. Gambar-gambar yang tampil di layar tampak kontras, cerah, dengan warna-warna yang cemerlang. Viewing angle selebar 178 derajat membantu layar tampak sama bagusnya walaupun sudut pandang pengguna tidak tegak lurus terhadap monitor.
Untuk menonton film atau televisi sambil menghadap meja, Asus ET2700I terasa ideal. Beda halnya ketika pengguna mulai mengambil jarak, laiknya menonton TV di ruang keluarga. Ukuran layar 27 inci memang terdengar lega, tetapi segera tampak "mungil" jika dibandingkan dengan layar-layar televisi LCD belakangan ini yang sudah mulai bergerak ke ukuran 32 inci ke atas.
Fungsi 10-point touchscreen pada layar Asus ET2700I awalnya terasa menyenangkan. Jenisinterface ini cocok digunakan untuk bernavigasi pada GUI sistem operasi Windows 8 yang mengandalkan tampilan ikon-ikon berukuran besar.
Namun, setelah beberapa lama menggunakannya, fungsi touchscreen pada PC desktop all-in-oneini terasa sedikit hambar. Mengapa? Karena navigasi interface ternyata lebih nyaman dilakukan dengan mouse.
Ada sensasi tersendiri ketika memainkan game seperti Angry Birds di layar berukuran 27 inci. Akan tetapi, setelah sibuk menggerak-gerakkan jari di layar, lama-kelamaan tangan akan terasa pegal.
Sayangnya lagi, layar Asus ET2700I tidak bisa dimiringkan lebih dari 5 derajat ke depan dan 20 derajat ke belakang. Akibatnya, pengguna terpaksa berintraksi dengan layar dalam posisi tegak lurus. Inilah yang membuat pegal. Seandainya saja layar ET2700I bisa direbahkan, tentulah penggunaan touchscreen bisa menjadi lebih optimal.
Layar touchscreen bisa dipakai unuk melakukan aktivitas seperti menyeleksi multiple objects dan menggambar kasar, tetapi sebuah mouse juga bisa melakukan banyak hal tersebut dengan lebih cepat.
Pengguna bisa memanggil keyboard virtual dengan mengetuk di permukaan layar IPS milik ET2700I, tetapi hal ini juga terasa agak pointless karena PC yang bersangkutan juga menyediakan keyboard fisik, yang tentunya lebih nyaman untuk dipakai mengetik.
Ingin menjalankan game yang lebih "berat" dari Angry Birds? Baik grafis terintegrasi Intel HD 3000 pada Core i7-2600S milik Asus ET2700I tak sanggup menjalankan game modern dengan mulus.
Judul-judul seperti "Crysis 2" dan "Battlefield 3" berjalan terpatah-patah, bahkan dengan settinggrafis paling rendah. Pengguna harus menurunkan resolusi layar di bawah tingkat native sebesar 1920x1080 untuk mendapat frame rate di atas 30 FPS.
Biarpun begitu, hal ini sebenarnya bukan sebuah kekurangan karena pada dasarnya all-in-onePC memang tidak dirancang untuk digunakan bermain game. Untuk keperluan itu, sebuah PC desktop dengan casing tower atau notebook khusus gaming lebih cocok.
Kesimpulan
Kelebihan utama Asus ET2700I terletak pada kualitas layarnya yang ciamik. Tampilan gambar di monitor besar ini terlihat tajam, cerah, dengan kontras yang tinggi. Fungsi touchscreen sendiri lebih terasa seperti "bumbu" penyedap yang sebenarnya tidak terlalu berguna, setidaknya sebelum pengguna menginstal aplikasi-aplikasi yang benar-benar mampu mengoptimalkan kemampuan tersebut.
PC desktop all-in-one ini menyajikan paket multimedia lengkap dalam bentuk yang ringkas dan enak dipandang. Hampir semua hal yang diperlukan untuk bekerja dan menikmati konten multimedia tersedia di ET2700I sehingga membuatnya ideal untuk dipakai oleh keluarga.
Satu hal yang berpotensi menjadi batu pengganjal adalah harga Asus ET2700I yang mencapai 2.060 dollar AS atau sekitar Rp 19,4 juta. Relatif mahal untuk ukuran PC desktop, tetapi masih sebanding dengan komputer-komputer all-in-one lainnya yang sekelas.
Asus ET2700I
Kelebihan:
+ Layar besar 27 inci dengan kualitas tampilan mumpuni
+ Kinerja tinggi
+ Desain ringkas dan enak dipandang
+ Fitur multimedia lengkap
Kekurangan:
- Mouse dan keyboard agak mengecewakan
- Fungsi touchscreen hanya sedikit menambah kegunaan dan terkesan redundant
- Harga relatif tinggi
Data Teknis
Prosesor | Intel Core i7-2600S (8M Cache, 2.80 GHz, Turbo boost up to 3.8GHz) |
RAM | 8 GB DDR3-1333 MHz |
Chipset | Intel H61 |
Grafis | Integrated Intel GMA HD 3000 and GeForce GT 540M, 1 GB |
Monitor | 27 Inci, LED backlight, 1920x1080 with 10-point touch support |
Storage | 1.5 TB up to 2 TB |
Optical drive | Blu-ray Reader/Writer combo and DVD-SuperMulti |
Jaringan nirkabel | Broadcom 802.11bgn adapter |
Jaringan | 10/100/1000Mbps Gigabit Ethernet |
Audio | Built-in Realtek HD audio, 2 x 3.5 W speakers and ASUS subwoofer |
Kamera | 2 MP web camera |
Dimensi | 660 x 508 x 233 mm (WxHxD) |
Berat | 13,4 kg |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar