Ary Wibowo/ Kompas.com
Pelatih tim nasional Australia U-22, Paul Okon, usai memimpin latihan anak asuhnya di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Rabu (4/7/2012) malam.
Pelatih tim nasional Australia U-22, Paul Okon, menyayangkan aksi sejumlah suporter Indonesia yang melemparkan botol dan petasan usai laga perdana kualifikasi Piala Asia U-22 Grup E melawan Indonesia di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Kamis (5/7/2012). Aksi sejumlah suporter tersebut, kata dia, sangat memalukan.
Usai laga yang berakhir 1-0 untuk Australia itu, beberapa suporter Indonesia kemudian melemparkan botol ke arah lapangan. Bahkan, suporter itu juga ada yang melempar petasan ke arah tempat pemain cadangan "The Socceroos".
"Sangat memalukan sekali, mayoritas tim kami jadi ketakutan. Seharusnya, para suporter bisa lebih dewasa dalam menerima kekalahan. Kami berharap itu tidak terjadi lagi di laga-laga berikutnya," ujar Okon saat jumpa pers di Stadion Utama Riau, Kamis malam.
Sebelumnya, Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-22, Liestiadi, berpendapat sama. Ia menilai, seharusnya para suporter dalam stadion dapat lebih dewasa untuk menyikapi kekalahan. Jika hal itu terus dibiarkan, menurutnya, akan dapat mencoreng nama bangsa di dunia luar.
"Sebelumnya, kami ucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat Pekanbaru. Ini sangat luar biasa, sehingga membuat pemain seperti memiliki tambahan kekuatan untuk pertandingan ini," kata Liestiadi.
"Tetapi, sebagai bangsa yang besar mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa suporter kita bisa menerima kekalahan dengan sikap dewasa. Ini juga seharusnya bisa dijadikan evaluasi bagi pihak keamanan dalam mengamankan pertandingan," tegasnya kemudian.
http://bola.kompas.com
"Sangat memalukan sekali, mayoritas tim kami jadi ketakutan. Seharusnya, para suporter bisa lebih dewasa dalam menerima kekalahan. Kami berharap itu tidak terjadi lagi di laga-laga berikutnya," ujar Okon saat jumpa pers di Stadion Utama Riau, Kamis malam.
Sebelumnya, Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-22, Liestiadi, berpendapat sama. Ia menilai, seharusnya para suporter dalam stadion dapat lebih dewasa untuk menyikapi kekalahan. Jika hal itu terus dibiarkan, menurutnya, akan dapat mencoreng nama bangsa di dunia luar.
"Sebelumnya, kami ucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat Pekanbaru. Ini sangat luar biasa, sehingga membuat pemain seperti memiliki tambahan kekuatan untuk pertandingan ini," kata Liestiadi.
"Tetapi, sebagai bangsa yang besar mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa suporter kita bisa menerima kekalahan dengan sikap dewasa. Ini juga seharusnya bisa dijadikan evaluasi bagi pihak keamanan dalam mengamankan pertandingan," tegasnya kemudian.
http://bola.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar