Yosita Raih Emas dan Perak Pertama
Dahaga Sumbar akan medali, akhirnya terobati. Kontingen Ranah Minang pacah talua medali dari nomor aquatic, lewat perenang andalan Patrisia Yosita Hapsari. Yang membanggakan, perenang asal Ambacang Swimming Club ASC) itu, tidak hanya meraih medali emas bagi Sumbar, tapi sekaligus memecahkan rekor Pekan Olahraga Nasional (PON). Selain emas, kemarin, Yosita juga meraih satu medali perak.
Sayangnya, sukses perenang yang ditangani pelatih ‘bertangan dingin’ Andre Mardian itu, tidak diikuti atlet Sumbar lainnya. Akibatnya, hingga hari kemarin (9/9), kontingen Tuah Sakato harus puas di peringkat ke-9 klasemen perolehan medali sementara dengan 1 emas, dan 1 perak.
Puncak klasemen sementara ditempati kontingen Jawa Barat dengan 3 emas, 3 perak, dan 4 perunggu, disusul Jawa Timur (3 emas, 3 perak, 1 perunggu), dan DKI Jakarta (2 emas, 3 perak, dan 1 perunggu).
Medali emas Yosita itu, memang sudah diprediksi sebelumnya. Berlomba di Aquatik Centre Rumbai, Yosita merajai nomor andalannya 100 meter gaya bebas putri sejak penyisihan. Yosita mengukuhkan dirinya sebagai yang terbaik di nomor itu, setelah di final mencatat waktu terbaik 00.58.09.
Dia mengalahkan perenang andalan Jawa Timur yang lebih difavoritkan meraih medali emas, Enny Suliaswati yang hanya mencatat waktu 00.58.39. Sementara tempat ketiga ditempati Khatriana dari DKI Jakarta yang finis dengan waktu 00.59.32.
Tidak sekadar meraih medali emas, namun Yosita juga memecahkan rekor PON yang dibuat Nancy Suryaatmadja pada PON Kaltim 2008. Rekor Nancy sendiri 00.58.71. Selain itu, kebanggaan lain yang patut disyukurinya adalah mampu mengalahkan Enny yang merupakan pemegang rekor nasional dengan catatan waktu 00.57.14.
Sementara itu, raihan perak didulang Yosita dari kayuhan nomor 200 meter gaya ganti perorangan putri. Pada nomor tersebut dia mencatat waktu 02.25.53. kalah empat detik lebih dari Perenang Jabar Ressa Kania Dewi yang mencatat waktu 02.21.52. Catatan Ressa itu juga memecahkan rekor PON yang dicatat Elfira Rosa Nasution pada PON 1996 Jakarta degan catatan waktu 02.22.52. Sedangkan medali perunggu di nomor ini diraih Fibriani R Marita (Jatim) dengan catatan waktu 02.26.85.
Seusai bertanding, kepada wartawan Yosita mengaku bahagia karena bukan saja emas pertama untuk Sumbar, tapi juga emas pertama bagi dirinya sendiri di ajang PON. “Emas ini saya persembahkan terutama sekali untuk kedua orangtua saya. Ini juga emas buat seluruh masyarakat Sumbar,” ujarnya.
Harapan emas dari kolam renang tidak berakhir sampai di sini. Sebab, Yosita sendiri masih akan turun pada empat nomor lagi, yakni 400 meter gaya bebas, 400 meter gaya ganti, 50 meter gaya bebas, dan 200 meter gaya bebas. “Nomor utama saya sebenarnya ada pada 200 meter gaya bebas. Saya harap besok (hari ini, red) akan bisa mendapatkan emas pada nomor tersebut,” tuturnya. Hari ini, selain akan turun pada nomor 200 meter gaya bebas, dia juga akan turun pada 50 meter gaya bebas.
Ketua Umum KONI Sumbar, Syahrial Bakhtiar yang ikut menyaksikan perlombaan, mengucapkan syukur atas keberhasilan Yosita. “Mudah-mudahn ini bisa membuat kontingen Sumbar bisa lebih bersemangat lagi. Dan saya berharap dia kembali meraih emas pada pertandingan besok (hari ini, red),” kata Syahrial.
Bonus Spontan
Atas keberhasilannya itu, Yosita langsung mendapat kucuran bonus. Secara spontan, saat mengunjungi Yosita di belakang podium penyerahan medali, Syahrial memberi dua ikat penuh uang pecahan Rp 50 ribu atau sebanyak Rp 10 juta.
Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum III KONI Sumbar yang juga Ketua Umum Ambacang Swimming Club, Sengaja Budi Syukur juga memberikan bonus kepada Yosita sebesar Rp 5 juta.
Budi Syukur mengaku terharu dengan prestasi perenang binaannya tersebut. ”Dengan hasil yang diraih Yosita, sekaligus mempertahankan tradisi emas perdana Sumbar yang disumbangkan perenang asal Ambacang Swimming Club,” ungkap Budi dengan suara bergetar karena haru.
Pada PON Kaltim 2008 lalu, emas Sumbar juga terlahir dari cabang renang. Waktu itu, dipersembahkan perenang Ambacang Swimming Club lainnya, Harizal. Sayangnya, pada PON kali ini, Harizal belum mampu bicara banyak. Pahlawan PON Sumbar di PON Kaltim lalu yang pernah menghuni Pelatnas Renang itu, kemarin, hanya mampu finis di urutan ketujuh dengan catatan waktu 02.18.58 saat turun pada nomor 200 meter gaya punggung putra.
Pada nomor itu, perenang Riau asal Bali, Gede Siman Sudartama menjadi yang terbaik dengan catatan waktu 02.05.01. Perak diraih Ricky Anggawijaya (Jabar) dengan catatan waktu 02.08.95. Sedangkan perunggu diraih Putu Takahide Valentino (Bali) dengan catatan waktu 02.12.23.
Selain renang, cabang lain yang bisa menjadi tempat Sumbar mendulang medali adalah cabang atletik. Harapan itu akan diketahui hasilnya hari ini. Sprinter Lusiana Satriani turun pada final nomor 200 meter putri.
Walau peluang menyabet emas berat, tetapi Lusiana optimistis memberikan yang terbaik bagi kontingen Sumbar. Soal peluang Lusiana, diakui salah seorang pelatih Sumbar, Anwar sangat berat. Pasalnya, pelari nasional akan menjadi lawannya, seperti Irene, Dedeh Herawati dan lainnya. (*)
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar