kurnia sari azizaWakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang patuh ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memintanya menjadi juru kampanye pasangan cagub-cawagub daerah lainnya, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama justru secara tegas menolak menjadi juru kampanye.
Saat ini Basuki berada di bawah naungan bendera Partai Gerindra yang akan bertarung di Pemilu 2014. "Aku sudah bilang aku enggak mau jadi jurkam," tegas pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Jumat (15/2/2013) malam.
Jabatannya sebagai Wakil Gubernur dengan bertumpuk-tumpuknya permasalahan yang harus segera ia selesaikan menjadi salah satu alasan utama Basuki menolak menjadi jurkam. Menurutnya, mengurusi rakyat Jakarta dan segera menuntaskan berbagai 'penyakit' masyarakat menjadi fokus utamanya saat ini. "Aduh aku masih banyak kerjaan yang harus segera diselesaikan," kata Basuki.
Ia pun menampik kalau ia membelot dari partai yang sudah mengusung dirinya sehingga maju menjadi DKI 2. Ia mengaku, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memintanya untuk tidak menjadi juru kampanye. "Bukannya bandel, justru Pak Prabowo lebih suka saya untuk membereskan Jakarta daripada ikut kampanye," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Berbeda dengan Basuki, Jokowi menyempatkan waktunya untuk mendukung temannya sesama Kader PDIP di pertarungan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. Ia bahkan mengambil cuti selama dua hari untuk ikut melaksanakan kampanye. Menurut info yang dihimpun, selain menjadi juru kampanye Rieke-Teten, rencananya Jokowi juga akan menjadi juru kampanye Cagub-Cawagub Sumatera Utara, Effendi MS Simbolon dan Djumiran Abdi. Sehingga pada dua hari ini, 16-17 Februari 2013, Basuki akan menjadi Pelaksana Harian (Plh) Gubernur
s
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar