KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESMenkopolhukam Djoko Suyanto
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto prihatin atas tewasnya 8 anggota TNI di Papua. Ia mengatakan, pemerintah mengecam keras aksi penembakan yang dilakukan orang tak dikenal tersebut.
"Ini terjadi ketika pemerintah merajut upaya damai Papua, mempercepat pembangunan, pehatikan keistimeawaan, kekhususan Papua tapi masih diganggu tindakan tak bertanggung jawab," ujar Djoko di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Kamis (21/2/2013).
Ia juga menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Ia mengimbau seluruh masyarakat, khususnya tokoh masyarakat, tokoh adat seperti kepala suku, dan tokoh agama bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan situasi yang kondusif.
"Bekerja sama dengan pemerintah menjaga kondusivitas situasi di Papua dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Peristiwa penembakan terjadi di dua lokasi berbeda. Satu TNI atas nama Pratu Wahyu tewas ditembak di dekat pos TNI di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Kamis, pukul 09.00. Kemudian 7 lainnya tewas di Distrik Sinak saat dihadang kelompok tak dikenal pada pukul 10.30.
Tujuh orang bersama tiga anggota TNI lainnya saat itu sedang menuju Bandara Mulia untuk mengambil alat komunikasi radio dari Nabire. Di tengah jalan itulah penyerangan dilakukan. "Jadi mereka sedang tidak berpatroli atau mengejar orang," terang Djoko.
Tujuh TNI yang tewas di Distrik Sinak adalah Sertu Udin, Sertu Frans, Sertu Romadhon, Pratu Mustofa, Sertu Edy, Praka Jojon, dan Praka Wempi
s
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar