Kebanyakan notebookhibrida dengan sistem operasi Windows 8 memiliki bentuk unik. Lihat saja Sony Vaio Duo 11, dengan gaya sliding-nya saat keyboardakan dimunculkan. Atau Dell XPS 12, dengan layar yang bisa diputar pada bingkainya.
Yang menjadi masalah adalah harga notebookhibrida ini rata-rata tergolong premium alias mahal untuk kebanyakan orang. Selain itu, harga yang tinggi terkadang tak sesuai dengan fitur yang diusung.
Contohnya, kapasitas simpan tak terlalu besar. Begitu juga dengan jumlah ports, kekuatan prosesor, dan resolusi layar. Itu sebabnya, banyak orang yang lebih tertarik membelinotebook biasa untuk digunakan sehari-hari.
Lenovo, vendor komputer asal Taiwan, mencoba mengubah persepsi itu dengan menghadirkan IdeaPad Yoga 11. Notebook ini sempat dipamerkan dalam perhelatan Consumer Electronics Shows 2013 di Las Vegas, Amerika Serikat, awal tahun ini.
DESAINNama Yoga diambil dari kemampuan layar produk ini, yang dapat dilipat hingga 360 derajat ke belakang. Ia bisa menjadi laptop standar biasa, menjadi tablet, dan dibentuk seperti tenda. Selain itu, keyboard-nya bisa berfungsi sebagai penopang layar.
Itu semua dimungkinkan berkat dua engsel kokoh yang menghubungkankeyboard dengan layar seluas 11,6 inci. Tempo menguji coba notebook ini selama sepekan, dan terbukti engsel penghubung tersebut memang sangat kuat. Jadi, buang saja kekhawatiran soal engsel yang bakal cepat kendur.
Bodi Yoga 11 dibalut oleh bahan yang terbuat dari plastik antigores yang terasa sangat kuat dan tahan banting. Bahkan, ketika keyboard berfungsi sebagai tatakan layar, ia sama sekali tak meninggalkan goresan.
Tampilan fisik Yoga 11 terlihat sangat ramping. Dengan berat sekitar 1,2 kilogram, notebook ini cukup nyaman dijinjing saat dijadikan tablet. Tapi untuk jangka waktu cukup lama, tentu saja akan terasa berat kecuali Anda sering berlatih angkat beban.
Tombol Power Yoga 11 berbeda dengan kebanyakan laptop. Ia diletakkan pada bagian depan luar sebelah kiri. Alasannya, agar bisa dinyalakan dalam berbagai mode.
Banyak terdapat port di sekeliling bodi Yoga 11, antara lain port HDMI, dua USB 2.0, headphone, dan slot kartu memori SD. Sayang, tak ada jack LAN dan slot untuk kartu microSD. Adapun speaker ditempatkan pada sisi kiri dan kanan.
Tempat meletakkan tangan pada bagian dalam produk ini dilapisi pelindung karet dan bahan antigores yang disepuh dengan warna gelap tak mengkilap. Tak ada distorsi pada layar LCD, yang membuatnya nyaman dipandang.
Ukuran trackpad cukup besar, sedangkan tombol tetikus memiliki area lebih luas dan terasa nyaman ketika disentuh. Secara keseluruhan, tetikus Yoga 11 terasa lebih nyaman ketimbang milik produk HP Envy x2.
Yang paling menonjol dari notebook ini adalah ketika layarnya ditekuk ke belakang untuk dijadikan tablet, dua engsel yang menjadi penyangga langsung menonaktifkan keyboard dan trackpad.Bagian bawah notebook ini tertutup rapat alias mengadopsi konsep unibodi, sehingga baterai Li-ion empat sel di dalamnya tak bisa dicopot. Dilihat dari sisi ergonomis, notebook Yoga 11 merupakan notebook hibrida terbaik yang pernah dicoba Tempo.
FITURLenovo Yoga terlihat seperti notebook kebanyakan dari luar. Namun, bila dilihat spesifikasinya, ia lebih menyerupai sebuah tablet. Lihat saja, prosesor yang dipakai adalah Nvidia Tegra 3 quad-core SoC dengan total kapasitas RAM sebesar 2 gigabita.
Lantaran berbasis ARM, Lenovo tak punya pilihan lain kecuali membenamkan Windows RT sebagai sistem operasinya. Artinya, Yoga 11 menggunakan user interface terkini, antara lain Office 2013 Home, Student Preview, serta Internet Explorer.
Windows Explorer juga hadir untuk menyalin data dari dan ke perangkat tambahan. Selain itu, Yoga 11 dilengkapi dengan kapasitas simpan 64 gigabita SSD, layar dengan resolusi 1.366 x 768 piksel, Wi-Fi, Bluetooth, dan kamera depan 1 MB.
Untuk urusan daya tahan baterai, Lenovo mengklaim Yoga 11 mampu bertahan hingga 13 jam. Dalam uji coba kali ini, Tempo sempat merasakan daya tahan baterai hingga 11 jam. Tes dilakukan dengan memutar klip video dengan tingkat kecerahan sedang dan Wi-Fi dalam kondisi menyala.
KONKLUSIDengan harga pada kisaran Rp 8 juta, Lenovo Yoga 11 terlihat seperti sebuah notebook hibrida murah. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Yoga 11 tak lebih dari sebuah tablet yang dilengkapi dengankeyboard.
Penggunaan Windows RT membuat jumlah aplikasi yang tersedia menjadi sangat terbatas. Kekurangan lain, file dengan extension EXE tak bisa berjalan dengan baik dalam perangkat ini dan tak banyak aplikasi modern yang bisa berjalan.
Sedangkan untuk bermain game, menonton HD video, bekerja dengan dokumen Office, dan berselancar di dunia maya, Lenovo IdeaPad Yoga 11 bisa diandalkan.
SPESIFIKASI
Yang menjadi masalah adalah harga notebookhibrida ini rata-rata tergolong premium alias mahal untuk kebanyakan orang. Selain itu, harga yang tinggi terkadang tak sesuai dengan fitur yang diusung.
Contohnya, kapasitas simpan tak terlalu besar. Begitu juga dengan jumlah ports, kekuatan prosesor, dan resolusi layar. Itu sebabnya, banyak orang yang lebih tertarik membelinotebook biasa untuk digunakan sehari-hari.
Lenovo, vendor komputer asal Taiwan, mencoba mengubah persepsi itu dengan menghadirkan IdeaPad Yoga 11. Notebook ini sempat dipamerkan dalam perhelatan Consumer Electronics Shows 2013 di Las Vegas, Amerika Serikat, awal tahun ini.
DESAINNama Yoga diambil dari kemampuan layar produk ini, yang dapat dilipat hingga 360 derajat ke belakang. Ia bisa menjadi laptop standar biasa, menjadi tablet, dan dibentuk seperti tenda. Selain itu, keyboard-nya bisa berfungsi sebagai penopang layar.
Itu semua dimungkinkan berkat dua engsel kokoh yang menghubungkankeyboard dengan layar seluas 11,6 inci. Tempo menguji coba notebook ini selama sepekan, dan terbukti engsel penghubung tersebut memang sangat kuat. Jadi, buang saja kekhawatiran soal engsel yang bakal cepat kendur.
Bodi Yoga 11 dibalut oleh bahan yang terbuat dari plastik antigores yang terasa sangat kuat dan tahan banting. Bahkan, ketika keyboard berfungsi sebagai tatakan layar, ia sama sekali tak meninggalkan goresan.
Tampilan fisik Yoga 11 terlihat sangat ramping. Dengan berat sekitar 1,2 kilogram, notebook ini cukup nyaman dijinjing saat dijadikan tablet. Tapi untuk jangka waktu cukup lama, tentu saja akan terasa berat kecuali Anda sering berlatih angkat beban.
Tombol Power Yoga 11 berbeda dengan kebanyakan laptop. Ia diletakkan pada bagian depan luar sebelah kiri. Alasannya, agar bisa dinyalakan dalam berbagai mode.
Banyak terdapat port di sekeliling bodi Yoga 11, antara lain port HDMI, dua USB 2.0, headphone, dan slot kartu memori SD. Sayang, tak ada jack LAN dan slot untuk kartu microSD. Adapun speaker ditempatkan pada sisi kiri dan kanan.
Tempat meletakkan tangan pada bagian dalam produk ini dilapisi pelindung karet dan bahan antigores yang disepuh dengan warna gelap tak mengkilap. Tak ada distorsi pada layar LCD, yang membuatnya nyaman dipandang.
Ukuran trackpad cukup besar, sedangkan tombol tetikus memiliki area lebih luas dan terasa nyaman ketika disentuh. Secara keseluruhan, tetikus Yoga 11 terasa lebih nyaman ketimbang milik produk HP Envy x2.
Yang paling menonjol dari notebook ini adalah ketika layarnya ditekuk ke belakang untuk dijadikan tablet, dua engsel yang menjadi penyangga langsung menonaktifkan keyboard dan trackpad.Bagian bawah notebook ini tertutup rapat alias mengadopsi konsep unibodi, sehingga baterai Li-ion empat sel di dalamnya tak bisa dicopot. Dilihat dari sisi ergonomis, notebook Yoga 11 merupakan notebook hibrida terbaik yang pernah dicoba Tempo.
FITURLenovo Yoga terlihat seperti notebook kebanyakan dari luar. Namun, bila dilihat spesifikasinya, ia lebih menyerupai sebuah tablet. Lihat saja, prosesor yang dipakai adalah Nvidia Tegra 3 quad-core SoC dengan total kapasitas RAM sebesar 2 gigabita.
Lantaran berbasis ARM, Lenovo tak punya pilihan lain kecuali membenamkan Windows RT sebagai sistem operasinya. Artinya, Yoga 11 menggunakan user interface terkini, antara lain Office 2013 Home, Student Preview, serta Internet Explorer.
Windows Explorer juga hadir untuk menyalin data dari dan ke perangkat tambahan. Selain itu, Yoga 11 dilengkapi dengan kapasitas simpan 64 gigabita SSD, layar dengan resolusi 1.366 x 768 piksel, Wi-Fi, Bluetooth, dan kamera depan 1 MB.
Untuk urusan daya tahan baterai, Lenovo mengklaim Yoga 11 mampu bertahan hingga 13 jam. Dalam uji coba kali ini, Tempo sempat merasakan daya tahan baterai hingga 11 jam. Tes dilakukan dengan memutar klip video dengan tingkat kecerahan sedang dan Wi-Fi dalam kondisi menyala.
KONKLUSIDengan harga pada kisaran Rp 8 juta, Lenovo Yoga 11 terlihat seperti sebuah notebook hibrida murah. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Yoga 11 tak lebih dari sebuah tablet yang dilengkapi dengankeyboard.
Penggunaan Windows RT membuat jumlah aplikasi yang tersedia menjadi sangat terbatas. Kekurangan lain, file dengan extension EXE tak bisa berjalan dengan baik dalam perangkat ini dan tak banyak aplikasi modern yang bisa berjalan.
Sedangkan untuk bermain game, menonton HD video, bekerja dengan dokumen Office, dan berselancar di dunia maya, Lenovo IdeaPad Yoga 11 bisa diandalkan.
SPESIFIKASI
Prosesor: Nvidia Tegra 3 quad-core kecepatan 1,3 GHz
Sistem operasi: Windows RT
Memori RAM: 2GB, DDR3, Onboard
Prosesor grafis: Nvidia GeForce (Tegra 3)
Layar: 11,6 inci (1.366x768 piksel), rasio 16:9
Hard drive: 64GB SSD, 64GB EMMC
Koneksi data: 2 USB 2.0, HDMI, Wi-FI, Bluetooth 4,0
Koneksi audio: Socket gabungan (3,5 mm )
Card reader: SD dan MMC
Sensor: Giroskop, accelerometer, sensor jarak, sensor sinar, kompas digital
Dimensi: 15,6 x 298 x 204 mm
Berat: 1,2 kg
Baterai: Li-ion 4 sel, tahan 11 jam
Harga: Sekitar Rp 8 jutaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar