Sengaja Menumpuk Bawang, Kontainer Disita

Warta Kota/Budi Sam Malau

Pedagang bawang di Pasar Jatinegara 

Rombongan Menteri Perdagangan Gita Wiryawan dan Gubenur Jatim, Soekarwo, Selasa (19/3/2013) meninjau kontainer berisi bawang putih di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS).

Disela peninjauan, Gita mengatakan, pihaknya bersama Kementrian Pertanian dan Kementrian Keuangan sudah melakukan kesepakatan, untuk memberi kemudahan dan kecepatan pengurusan surat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan Surat Persetujuan Impor (SPI). “Jadi kami sudah beri kemudahan. Segera keluarkan dari PT TPS dan bawa ke pasaran, tidak perlu menunggu,” kata Gita.

Bahkan Gita mengancam, akan menyita kontainer berisi bawang putih milik importir yang sengaja melakukan penumpukan. Karena dengan bekal surat RIPH dan SPI, bisa dilanjutkan dengan pengurusan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang  (SPPB).

Kalau sudah ada SPPB, tapi barang tidak segera dikeluarkan, pemerintah akan melakukan penyitaan. "Kami harus menindak para importir 'nakal' itu secara tegas. Setelah menyita bawang milik importir, kami siap membakarnya atau melelangnya melalui Kementerian Perdagangan maupun Kementerian Pertanian," kata Gita.

Kedatangan Gita yang hanya beberapa jam di Surabaya ini, memang bertujuan memeriksa langsung kontainer berisi bawang putih impor. "Apalagi, ada indikasi dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) ada praktik kartel dalam bisnis ini," lanjutnya.

Bahkan, pihaknya perlu melihat secara langsung bagaimana kondisi peti kemas berisi bawang putih yang menumpuk di TPS Tanjung Perak. Untuk juga memastikan bahwa bawang putih siap dikeluarkan di pasar nasional.

Sehingga bisa menekan lonjakan harga di pasar perdagangan mendatang. Bahkan hari ini, Gita mengaku sudah mendapatkan data bila dari 332 kontainer bawang putih yang tercatat di bea cukai, 293 kontainer sudah siap dilepas dengan surat-surat yang sudah lengkap. Sementara sisanya, diharpkan bisa selesai hingga akhir bulan ini
.