Spanyol - Gara-gara serangan cyber terhadap Spamhaus lalu lintas internet di Eropa sempat terganggu, konon ini adalah serangan cyber terbesar yang pernah ada. Pelakunya pun akhirnya dibekuk.
Ya, akhir Maret 2013 lalu serangan cyber berskala besar menghantam SpamHaus, sebuah kelompok nirlaba di London dan Jenewa yang bertujuan untuk membantu penyedia surat elektronik menyaring surat sampah dan konten yang tidak diinginkan.
Namun ada pihak yang menganggap mereka telah menyalahgunakan posisinya untuk memutuskan apa yang boleh dan tidak boleh di internet. Alhasil, lembaga tersebut menjadi bulan-bulanan hacker yang mengakibatkan lumpuhnya jaringan internet di wilayah Eropa.
Serangan tersebut memang bukan serangan biasa. Pelaku menggunakan teknik Distributed Denial of Service Attacks (DDoS) dengan membabibuta hingga mencapai titik puncak di 300 gigabit per detik. Otomatis, lalu lintas data yang besar itu membuat sejumlah koneksi di Eropa menurun, atau bahkan mati.
Seperti dikutip dari Mashable, Sabtu (27/4/2013), tersangka berinisial SK itu akhirnya ditangkap. Pria Belanda berusia 35 tahun ini diduga sebagai otak di balik serang cyber terbesar itu.
Guna penyelidikan lebih lanjut, pihak berwenang setempat menyita seluruh peralatan SK seperti komputer dan smartphone. Hingga kini hacker pendukung Cyberpunk itu masih menjalani proses hukum untuk menentukan nasibnya.
Ya, akhir Maret 2013 lalu serangan cyber berskala besar menghantam SpamHaus, sebuah kelompok nirlaba di London dan Jenewa yang bertujuan untuk membantu penyedia surat elektronik menyaring surat sampah dan konten yang tidak diinginkan.
Namun ada pihak yang menganggap mereka telah menyalahgunakan posisinya untuk memutuskan apa yang boleh dan tidak boleh di internet. Alhasil, lembaga tersebut menjadi bulan-bulanan hacker yang mengakibatkan lumpuhnya jaringan internet di wilayah Eropa.
Serangan tersebut memang bukan serangan biasa. Pelaku menggunakan teknik Distributed Denial of Service Attacks (DDoS) dengan membabibuta hingga mencapai titik puncak di 300 gigabit per detik. Otomatis, lalu lintas data yang besar itu membuat sejumlah koneksi di Eropa menurun, atau bahkan mati.
Seperti dikutip dari Mashable, Sabtu (27/4/2013), tersangka berinisial SK itu akhirnya ditangkap. Pria Belanda berusia 35 tahun ini diduga sebagai otak di balik serang cyber terbesar itu.
Guna penyelidikan lebih lanjut, pihak berwenang setempat menyita seluruh peralatan SK seperti komputer dan smartphone. Hingga kini hacker pendukung Cyberpunk itu masih menjalani proses hukum untuk menentukan nasibnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar