Kasus bunuh diri yang dilakukan anggota Polri menjadi sebuah peristiwa yang sangat memprihatinkan. Jumlahnya menunjukkan peningkatan. Sepanjang tahun 2013 ini saja, dalam waktu 5 bulan, sudah ada tiga polisi yang tewas bunuh diri. Semuanya polisi jajaran bawah.
Kasus bunuh diri terakhir dilakukan Bripka Jeremmy Manurung (31) di rumahnya di Jakarta Timur pada 24 Mei 2013. Sebelumnya, 23 Januari 2013 Briptu Andre Hutabarat tewas gantung diri di rumah orangtuanya di Medan. Setelah itu 17 Januari 2013 Aiptu Joko Subandi (48) tewas setelah menembak kepalanya sendiri sebanyak dua kali di rumah istri mudanya di Magelang, Jateng.
Indonesia Police Watch (IPW) menduga, sebagian besar kasus bunuh diri terjadi akibat persoalan rumah tangga. Dari kasus bunuh diri yang dilakukan anggota Polri ini terlihat betapa beratnya beban psikologis seorang polisi jajaran bawah.
"Tekanan tugas di lapangan cukup berat. Kadang harus 24 jam berada di lapangan. Dalam kondisi seperti ini tak jarang mereka harus memenuhi ambisi atau obsesi atasan, dengn target-target yang cukup berat, yg jika tidak terpenuhi terkadang membuat mereka dikucilkan. Ironisnya, meski sudah bekerja keras sulit sekali bagi mereka untuk bisa mengikuti pendidikan dalam rangka kenaikan pangkat," papar Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch dalam rilisnya yang diterima Tribunnews.com.
Di sisi lain gaji yang mereka terima sangat kecil jika dibandingkan dgn kebutuhan hidup. Sejumlah polisi sering kali mengeluhkan hal ini kepada IPW. Kerja keras yang tak kenal waktu dengn gaji yang kecil ini, menurut mereka kerap kali membuat konflik di rumah dengan sang istri.
Hal ini dikarenakan tuntutan hidup yg cukup besar belakangan ini. Kondisi inilah yang kerap membuat banyak polisi di jajaran bawah sering merasa prustrasi.
Memang cukup banyak polisi yang berhasil menghadapi tekanan demi tekanan ini. Tapi ada juga yang tak mampu. Sehingga ada yg berkompensasi, misalnya melakukan disersi atau melakukan tindakan ekstrim, bunuh diri.
Fenomena ini seharusnya dicermati para polisi yg menjadi atasan langsung. Saat ada bawahannya yang mulai menunjukkan tanda-tanda depresi karena berbagai tekanan, langsung diatasi, misalnya dengn cara memintanya beristirahat atau membebaskannya dari tugas-tugas yang berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar