Selamat tinggal BlackBerry. Begitulah kalimat yang muncul di berbagai media sosial usai perusahaan teknologi ini mengumumkan bakal 'menjual' aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) ke perangkat smartphone lain, seperti iPhone dan Android.
BlackBerry yang menjadi satu-satunya handset yang memiliki BBM, tidak lama lagi, dapat ditemukan pada smartphone lain. BBM tidak akan menjadi aplikasi egois yang hanya ditemukan di ponsel pintar milik BlackBerry.
CEO BlackBerry Thorsten Heins mengatakan kuatnya pertumbuhanplatform BlackBerry 10 dan baiknya respons pasar menjadi alasan bagi perusahaan Kanada tersebut untuk membuka layanan BBM ke seluruh sistem operasi (OS). Ia tidak melihat keputusan ini akan mengancam penjualan BlackBerry di masa depan.
"Kami percaya sekarang adalah saat yang tepat untuk menjadikan BBM sebagai aplikasi perpesanan multiplatform yang independen," kata Heins seperti dilansir laman The Guardian, Selasa (14/5).
Optimisme Heins lahir dari tingginya penggunaan BBM oleh pemilik BlackBerry. Setidaknya BBM memiliki 60 juta pelanggan aktif setiap bulannya dengan lebih dari 51 juta pelanggan yang menggunakan BBM dengan waktu rata-rata 90 menit per hari.
Setiap hari aplikasi ini menerima dan mengirim lebih dari 10 miliar pesan dengan waktu baca 20 detik setelah pengiriman.
BBM dilihat sebagai sistem pesan ikonik yang menarik bagi remaja dan pebisnis. Pasalnya aplikasi ini hanya bisa berbagi dengan handset sesamanya.
Namun, dengan sedikitnya pengguna yang terinstal, perusahaan yang tadinya bernama Research in Motion ini harus mencari pendapatan dari keahliannya di perangkat lunak.
Eksklusifitas platform Blackberry akan ditinggalkan mulai musim panas ini. Aplikasi gratis tersebut akan tersedia di perangkat lunak Apple iOS 6 yang dirilis tahun lalu dan perangkat lunak Google, Android 4.0 yang dirilis 2011.
BBM untuk platform lain ini akan memungkinkan pengguna bertukar pesan, membentuk grup BBM, berbagi foto dan rekaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar