Setelah sempat tertunda sekitar 10 hari, mulai hari ini, Sabtu (29/6), anak-anak di Indonesia bisa mendapatkan pengalaman yang berharga ketika legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, memberikan pelatihan kepada mereka.Ssayangnya, hanya mereka yang berkecukupan yang bisa menimba ilmu dari Maradona.
Maradona yang bersama Pele dinobatkan sebagai Pesepakbola Terbaik Abad 20 tiba di Jakarta hari ini melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 07.00 WIB. Meski baru saja menempuh perjalanan jauh, Maradona langsung dihadapkan pada jadwal padat.
Legenda yang identik dengan gol tangan Tuhan itu terlebih dulu mengunjungi salah satu stasiun televisi swasta. Pada siang hari, Maradona akan menghadiri jumpa pers dan seminar di kawasan Jakarta Pusat.
Setelah itu Si Boncel akan menjalani rangkaian kegiatan seperti memberikan coaching clinic di Stadion Utama Gelora Bung Karno, serta tango football di Lapangan Monas. Kegiatan Maradona di Jakarta akan ditutup dengan acara santap malam bersama penggemar. Dari Jakarta, mantan pemain Napoli dan Barcelona itu akan mengikuti kegiatan serupa di Medan (30/6), Surabaya (1/7), dan Makassar (2/7) sebelum kembali ke Argentina pada Rabu (3/7).
Kunjungan Maradona selama empat hari mencapai 12 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 11 miliar. Kedatangan mantan pelatih tim nasional Argentina itu diprakarsai oleh Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) yang mengeluarkan sebagian besar dana, sisanya sponsor. Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang diketuai Isran Noor mensponsori kegiatan ini.
Mahalnya biaya mendatangkan Maradona turut berimbas pada biaya untuk berkegiatan dengan sang legenda. Untuk mengikuti seminar untuk 200 peserta yang digelar di Djakarta Theater, setiap peserta harus merogoh kocek hingga Rp 5 juta. Para peserta akan mendapatkan sertifikat yang ditandangani oleh Maradona.
Anak-anak berusia 8-15 tahun bisa mengikuti coaching clinic dengan Rp 2 juta per anak. Anak dengan rentang usia yang sama juga bisa mengikuti tango football atau menggiring bola bersama Maradona dengan Rp 250 ribu. Sedangkan untuk gala dinner yang dibatasi 250 orang, para penggemar harus membayar Rp 10 juta.
"Jangan dilihat dari nilai harganya, namun sumbangsih dan manfaat yang akan diberikan Maradona bagi perkembangan sepakbola Indonesia. Hal tersebut, dipastikan lebih tidak bernilai lagi," ujar Ketua Basri, Eddy Sofyan.
"Kami ingin anak-anak di usia 8-15 tahun menyerap langsung ilmu yang akan diberikan dia melalui sesi coaching clinic. Maradona akan memberikan pesan kepada anak-anak Indonesia. Semoga pesan itu tertanam dipikiran mereka hingga mereka menginjak usia dewasa," sambung Eddy.
Dengan sesi coaching clinic itu anak-anak Indonesia memang bisa menyerap ilmu dari Maradona, namun terbatas pada anak dari keluarga berkecukupan.
Pengalaman Maradona yang berasal dari keluarga miskin tidak bisa dibagi kepada anak-anak Indonesia yang banyak dari keluarga prasejahtera.
Walhasil, kunjungan Maradona ini tidak murni membantu pengembangan persepakbolaan Indonesia, melainkan meraup untung.
Sebagai contoh, ketika tim nasional Belanda berkunjung ke Indonesia awal bulan ini, mereka juga menggelar coaching clinic untuk anak-anak.
Ketika itu, sesi coaching clinic yang diberikan oleh Louis van Gaal, Patrick Kluivert, Ruud Gullit, dan Danny Blind, banyak diikuti oleh anak-anak selebritas dan ekspatriat.
Di luar lapangan C Gelora Bung Karno, Jakarta, banyak anak-anak bertelanjang kaki dan berbaju lusuh hanya bisa menyaksikan dari balik pagar besi. "Mahal. Tidak ada duit," kata seorang anak kepada Tribun ketika itu.
Dana sebesar Rp 12 miliar untuk mendatangkan Maradona juga bisa digunakan untuk menyehatkan kondisi finansial klub-klub Indonesia. Persiwa Wamena misalnya, mereka membutuhkan sekitar Rp 15 miliar untuk bisa mengikuti satu musim kompetisi LSI.
"Apakah sepadan atau tidak yang didapat itu relatif. Kami tentu ingin untung, tapi kalau impas saja sudah bagus. Kalau rugi, kami berharap ada manfaat dari terbukanya jalan berkat Maradona. Misalnya, melalui Maradona sudah ada peluang untuk mengundang Timnas Argentina atau Lionel Messi untuk datang ke Indonesia," tutur Eddy dikutip dari Bola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar