ROMBONGAN KETUA DPRD KABUPATEN SOLOK DIEVAKUASI
Ketua DPRD Kabupeten Solok Syafri Datuk Siri Marajo, mengaku tidak memiliki motif politik apapun, terkait napak tilas yang dilakukannya hingga hilang selama lima hari di hutan. “Demi Tuhan, saya tidak bermaksud untuk menaikkan pamor, ataupun membuat sensasi,” katanya.
Setelah berhasil ditemukan oleh Wali Jorong Ujung Gadang Jamalis bersama 13 anggota lainnya di Bukit Nursidha, Kamis (30/5) lalu, Ketua DPRD Kabupaten Solok Syafri Datuk Siri Marajo bersama 20 orang lainnya yang tersesat di sekitar hutan Bukit Barisan selama lima hari, akhirnya dievakuasi ke posko utama.
Syafri Datuk Siri Marajo bersama rombongan, akhirnya sampai di posko utama di Pasa Lalang, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Jumat (31/5) siang.
Sesampainya di posko utama, rombongan Ketua DPRD Kabupaten Solok langsung disambut oleh Bupati Kabupaten Solok Syamsu Rahim, Wakil Bupati Desra Ediwan Anantanur, serta seluruh keluarga.
Menurut informasi, dan data yang dikumpul Haluan, seluruh rombongan termasuk Ketua DPRD Kabupaten Solok Syafri Datuk Siri Marajo dalam keadaan sehat, tidak ada yang sakit dan cedera. Hanya lemas dan dehidrasi.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Kabupaten Solok Syafri Datuk Siri Marajo menceritakan kronologi penyebab tersesatnya rombongan. Ia mengatakan, setelah perjalanan sekitar 10 jam bersama seluruh rombongan, tiba-tiba terjadi cuaca buruk, dan hujan lebat.
“Pada saat hujan lebat itu, kami mau menyeberangi sungai. Namun, karena air sungai sudah membesar, akhirnya saya dan 20 orang lainnya memutuskan untuk tidak menyeberangi. Namun, pada saat itu juga, sebanyak 19 orang perintis jalan, sudah berhasil menyeberang, dan meneruskan perjalanan. Pada saat itu, rombongan langsung terbagi dua, dimana 19 orang sebagai perintis jalan, dan 21 orang menunggu konfirmasi dari rombongan perintis jalan,” ujarnya.
Dikatakan, setelah rombongan terpisah, dirinya bersama 20 orang lainnya memutuskan untuk menunggu konfirmasi ke-19 rombongan. Namun, setelah setelah menunggu beberapa jam, rombongan tersebut, tidak kunjung juga datang.
“Karena rombongan tidak juga datang, kami memutuskan untuk berkemah di tempat semula. Pada saat menunggu, persediaan konsumsi pun semakin menipis. Dan akhirnya, kami pun hanya mengonsumsi jamur-jamur selama dua hari,” terangnya.
Bupati Kabupaten Solok Syamsu Rahim mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah berpartisipasi dalam pencarian tersesatnya rombongan anggota DPRD Kabupaten Solok .
“Kami dari Pemkab Solok mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dari BPBD, BNPB, PMI, TNI, POLRI. Karena, berkat kontribusi yang telah disumbangkan itu, akhirnya Ketua DPRD Kabupaten Solok Syafri Datuk Siri Marajo bersama 39 orang lainnya yang sempat tersesat, akhirnya bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” ujarnya.
Dikatakan, dengan kejadian tersebut, ia berharap apabila ada rombongan yang ingin melakukan napak tilas, maka terlebih dahulu memberikan laporan perjalanan kepada pemerintah. Sehingga, apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kejadian tersesatnya Ketua DPRD tersebut, bisa diminimalisir.
“Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, kami berhartap masyarakat yang ingin melakukan napak tilas, agar melaporkan perjalanan. Sehingga, kejadian yang tidak terduga, perti tersesat, hilang, bisa diminimalisir sekecil mungkin,” ungkapnya.
Tidak Buat Sensasi
Ketua DPRD Kabupeten Solok Syafri Datuk Siri Marajo, mengaku tidak memiliki motif politik apapun, terkait napak tilas yang dilakukannya dari Jorong Ujung Gadang, Nagari Koto Sani, Kecamatan Sepuluh Koto Singkarak, Kabupaten Solok menuju Kota Padang.
“Meskipun saya mencalon sebagai caleg DPRD Sumbar pada pemilu 2014 nanti, namun demi Tuhan, saya bersama 39 orang lainnya, tidak bermaksud untuk menaikkan pamor, ataupun membuat sensasi. Saya dan rombongan hanya menelusuri jejak para pedagang yang dahulu melewati Bukit Barisan menuju Kota Padang. Selain itu juga, kami hanya bermaksud melihat tempat perkebunan kina yang pernah dibangun oleh Belanda di sekitar Bukit Barisan ini,” ujar Syafri Datuk Siri Marajo kepada Haluan, setelah sampai di posko utama sekitar pukul 14.30 WIB.
Dikatakan, penyebab tersasarnya dirinya bersama 20 orang rombongan lainnya, disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk pada saat berada di sekitar hutan belantara Bukit Barisan.
“Semua orang sudah tahu, kami kesasar selama lima hari di hutan belantara Bukit Barisan. Perlu diketahui, penyebab kami tersesat itu, bukan ada rekayasa sedikitpun. Namun, karena kondisi cuaca yang buruk pada saat berada di tengah hutan,” ungkapnya lagi.
Ditambahkan, meskipun dirinya terkurung di hutan belantara selama lima hari, namun pengalaman itu tidak membuatnya menjadi trauma. “Sedikitpun saya tidak marasa trauma, bial perlu, saya akan melakukan napak tilas lagi pada lain waktu,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Solok Syamsu Rahim mengatakan, dengan kejadian ini, maka pencalonan Ketua DPRD Kabupeten Solok Syafri Datuk Siri Marajo menjadi caleg DPRD Sumbar, akan semakin mudah. Karena, dengan kejadian ini, Syafri Datuk Siri Marajo semakin dikenal oleh publik.
“Tidak dipungkiri, kejadian ini akan membawa berkah untuk Safri Datuk Siri Marajo menuju DPRD Sumbar. Saya yakin, Syafri Datuk Siri Marajo akan bisa meraih suara maksimal, dan duduk di DPRD Sumbar pada pemilu 2014 nanti,” terangnya. (h/wis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar