Hasil tes di Valencia dan Sepang sudah cukup untuk membuat Maverick Vinales merasa percaya diri dengan peluangnya jadi juara dunia MotoGP 2017. Vinales mengaku akan mengejar gelar juara sejak seri pertama.
Proses adaptasi Vinales dengan motor Yamaha terhitung sangat mulus. Rider berkebangsaan Spanyol itu menjadi pebalap tercepat dalam sesi tes selama dua hari di Valencia, bulan November 2016 lalu. Dia kabarnya juga tetap kencang dalam sesi tes privat yang dilakukan Yamaha di Sepang.
Vinales, 22 tahun, merasa sudah cukup berpengalaman setelah dua musim berkompetisi di kelas MotoGP bersama Suzuki. Dia pun mematok target tinggi sejak seri pembuka yang akan dilangsungkan di Sirkuit Losail, Qatar, 26 Maret mendatang.
"Sejujurnya, ini akan menjadi tahun ketiga saya di MotoGP dan saya berpikir sudah punya cukup pengalaman untuk tahu bagaimana balapan akan berjalan," ujar Vinales dalam acara peluncuran motor baru Yamaha di Madrid, Spanyol, Kamis (19/1/2017).
"Saya tahu akan butuh pengalaman bersama Yamaha, tapi sejak balapan pertama kami bisa berpikir untuk mengejar titel.
"Penting untuk memulai dengan mentalitas ini karena mungkin pada pertengahan musim Anda mulai berpikir (memungkinkan untuk mengejar titel) dan itu sudah terlambat. Jadi, Anda harus memulai musim dengan berpikir seperti itu dan selalu punya target ini dalam pikiran Anda. Penting untuk tidak kehilangan target karena target akan mendatangkan motivasi.
"Soal tekanan, saya selalu bekerja dengan sangat baik di bawah tekanan dan saya ingat saya menjalani balapan-balapan terbaik saya tahun lalu di tengah-tengah kesepakatan antara Suzuki dan Yamaha: ada tekanan besar! Dengan tekanan saya justru bekerja lebih baik karena saya tahu ada target dan saya merasa makin termotivasi.
Di sepanjang musim lalu, Vinales sangat konsisten mendulang poin. Dia cuma gagal dapat poin saat gagal finis di Argentina.
"Bagi saya, penting untuk selalu punya mentalitas bahwa konsistensi bisa menghasilkan titel juara. Tentu saja sangat penting untuk selalu berada di podium atau memenangi balapan. Namun, suatu saat akan lebih baik meraih 16 poin daripada nol. Penting punya pemikiran itu," ujar Vinales.
"Di Suzuki kadang-kadang saya berpikir 'mungkin saya bisa naik podium, tapi mungkin saya akan crash'. Seperti di Aragon, jadi saya memutuskan untuk finis keempat karena akan bodoh kalau mengambil risiko lebih besar.
"Biasanya di atas motor saya banyak berpikir dan saya berharap tahun ini saya juga akan berpikir dan tidak terlalu 'panas'! Akan sangat baik jika Anda bisa berpikir di atas motor karena kadang-kadang Anda 'panas', tak mengerti batasan dan Anda crash," simpulnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar