Rusia mau tidak mau ikut terseret dalam "Drama Edward Snowden." Mantan pegawai dua lembaga intelijen dan keamanan top AS, CIA dan NSA, Snowden menjadi sorotan dunia sejak Juni lalu setelah melalui media massa mengungkapkan program penyadapan pemerintahnya secara massal lewat Internet, bahkan melibatkan jaringan media sosial yang populer digunakan publik.
Snowden akhirnya menjadi buruan pihak keamanan AS, yang mendakwanya atas kasus spionase dan pencurian properti pemerintah. Dia berhasil melarikan diri ke Hong Kong dan tinggal di sana selama beberapa hari sebelum akhirnya pindah ke bandara internasional Rusia, Sheremetevo, di Kota Moskow sejak 23 Juni 2013.
Sorotan akhirnya mengarah ke Rusia. Apalagi belum diketahui kemana tujuan Snowden selanjutnya, apakah pergi ke tempat lain atau tetap di bandara Moskow.
Wakil Menteri Telekomunikasi dan Komunikasi Massa Rusia, Aleksey Volin, memaparkan bagaimana sikap pemerintahnya atas "Drama Snowden itu" Namun, menurut Volin, kasus ini memunculkan hikmah yang dapat dipetik oleh pemerintah Rusia, termasuk pentingnya membangun infrastruktur dan layanan Internet dalam negeri secara mandiri.
"Kini publik paham bahwa tidak ada lagi privasi di Internet. Well, kami hanya bisa menyarankan bahwa publik kini harus lebih berhati-hati dalam membeberkan masalah privasi mereka di Internet," kata Volin dalam perbincangan dengan VIVAnews beberapa waktu lalu.
Pejabat yang pernah bertugas sebagai diplomat di Jakarta 20 tahun silam itu juga mengungkapkan bagaimana pemerintah Rusia menerapkan langkah-langkah untuk menjamin kebebasan ber-Internet secara aman bagi publik di negaranya.
Berikut petikan wawancaranya.
Apakah Rusia memang tengah melindungi Edward Snowden?
Dia secara teknis belum berada di wilayah hukum Rusia, melainkan masih di zona internasional di suatu bandara di wilayah Rusia.
Tapi apa sikap Rusia kepada Snowden?
Well, posisi kami sederhana saja, yaitu mematuhi peraturan internasional terkait status hukum seseorang di suatu bandar udara internasional. Oleh karena itu, pemerintah kami saat ini tidak dapat berbuat banyak terhadap seseorang yang masih berada di zona internasional dan ingin meneruskan penerbangan lanjutan.
Sampai kini yang bersangkutan belum mengajukan secara resmi permohonan suaka kepada pemerintah kami. Oleh karena itu kami tidak bisa membicarakan soal pengajuan suaka ini sampai yang bersangkutan memintanya.
Bandara kami itu memiliki zona internasional dan kami mematuhi peraturan mengenai perlakuan atas seseorang di zona internasional dan, sesuai peraturan yang ada, dia berhak untuk berada di sana.
Jadi, tidak ada halangan bagi dia karena otoritas kami tidak punya pembatasan sampai kapan dia boleh berada di zona internasional.
Apa tanggapan pemerintah Rusia soal skandal penyadapan pihak intelijen AS di Internet yang dibocorkan oleh Snowden sehingga dia akhirnya diburu oleh aparat AS?
Ada beberapa aspek terkait masalah itu, pertama adalah bila seseorang dipandang melanggar hukum, maka pemerintahnya berhak menjatuhkan tindakan hukum kepada yang bersangkutan.
Namun ada faktor lain yang menarik terkait masalah yang menimpa Edward Snowden, yaitu bahwa berdasarkan informasi yang telah beredar di media massa, bahwa ternyata begitu banyak pihak yang menjadi target aksi mata-mata di Internet. Target ini adalah mereka yang biasa menggunakan Internet, bisa berkirim pesan lewat surel (email), berkunjung di laman-laman media sosial.
Praktik penyadapan informasi dari Internet itu meresahkan banyak orang, termasuk di Rusia. Banyak warga kami juga pengguna aktif Internet yang punya akun di beberapa laman sosial seperti Facebook, Gmail, dan Yahoo Mail.
Mereka yakin bahwa pengelola situs-situs itu menjamin perlindungan data pribadi bagi pengunjung, namun dengan dibeberkannya skandal (Snowden) itu membuat banyak pihak jadi ragu apakah perlindungan privasi itu memang betul-betul dijamin.
Kini publik paham bahwa tidak ada lagi privasi di Internet. Well, kami hanya bisa menyarakankan bahwa publik kini harus lebih berhati-hati dalam membeberkan masalah privasi mereka di Internet.
Bagaimana Rusia memandang kebebasan ber-Internet, apakah kebebasan itu sudah kebablasan sehingga bisa digunakan siapapun yang bisa merugikan pihak lain?
Pelajaran lain dari kasus Snowden itu adalah berubahnya pandangan miring banyak pihak kepada Rusia. Sebelumnya muncul kritik di AS dan negara-negara lain bahwa Rusia selama ini berupaya membatasi kegiatan maupun peluang di dunia maya.
Pada dasarnya sikap Rusia adalah Internet itu bebas digunakan dan diakses siapa saja. Tapi, di saat bersamaan, kami juga ingin Internet aman bagi penggunanya, terutama bagi anak-anak. Itu karena banyak hal yang berbahaya di Internet yang bisa berpengaruh buruk kepada anak-anak.
Rusia ingin memastikan bahwa anak-anak di negara kami dan juga di tempat-tempat lain tidak menjadi korban dari perilaku menyimpang di Internet. Mereka harus dilindungi dari orang-orang jahat dan juga dari informasi atas hal-hal yang membahayakan, seperti narkoba, penindasan (bullying) dan pornografi anak.
Kami juga melihat situasi yang anomali bahwa ada pihak yang selama ini mengritik Rusia bahwa kami membatasi pihak-pihak untuk mengakses Internet, yang tujuannya adalah mencegah hal-hal buruk seperti pornografi anak. Namun di saat yang sama, pihak itu jugalah yang menggunakan Internet untuk memata-matai dan mengganggu privasi banyak orang.
Kami memandang bahwa bila Internet itu bebas, berarti bebas dari apa saja. Termasuk bebas dari aksi mata-mata, gangguan atas privasi pengguna, pornografi dan hal-hal yang mengganggu masyarakat.
Negara-negara Eropa baru-baru ini gusar kepada AS bahwa berdasarkan informasi yang dipaparkan Snowden mereka selama ini juga disadap Washington. Apakah Rusia juga merasa telah menjadi korban penyadapan?
Aksi penyadapan itu bisa saja terjadi di negara kami dan itu dimungkinkan, namun harus ada bukti yang kuat untuk menunjukkannya. Berdasarkan informasi-informasi terkini, yang paling menarik dari skandal penyadapan ini adalah skala kegiatannya. Ternyata skalanya meluas.
Apakah wajar menyadap kantor pemerintah negara sahabat atau mitra dalam menjalin hubungan internasional?
Well, itu merupakan hal yang normal untuk menerapkan kegiatan demikian. Banyak negara yang menerapkan praktik itu, namun mereka harus bisa merahasiakannya.
Namun perkembangan yang terjadi sekarang ini membuat kami berkeyakinan makin pentingnya membangun infrastruktur, sumber daya, dan layanan Internet secara mandiri. Di Rusia kami punya jasa penyedia informasi yang setara dengan Google dan punya layanan surel yang mirip dengan gmail. Rusia pun punya laman media sosial yang setara dengan Facebook.
Makin banyak warga Rusia yang menggunakan infrastruktur atau layanan dalam negeri yang memadai untuk aktif di Internet secara aman. Mereka tahu bahwa tidak ada jaminan privasi di jaringan asing atau di layanan email luar negeri.
Kini publik paham bahwa tidak ada lagi privasi di Internet. Well, kami hanya bisa menyarakankan bahwa publik kini harus lebih berhati-hati dalam membeberkan masalah privasi mereka di Internet.
Bagaimana Rusia memandang kebebasan ber-Internet, apakah kebebasan itu sudah kebablasan sehingga bisa digunakan siapapun yang bisa merugikan pihak lain?
Pelajaran lain dari kasus Snowden itu adalah berubahnya pandangan miring banyak pihak kepada Rusia. Sebelumnya muncul kritik di AS dan negara-negara lain bahwa Rusia selama ini berupaya membatasi kegiatan maupun peluang di dunia maya.
Pada dasarnya sikap Rusia adalah Internet itu bebas digunakan dan diakses siapa saja. Tapi, di saat bersamaan, kami juga ingin Internet aman bagi penggunanya, terutama bagi anak-anak. Itu karena banyak hal yang berbahaya di Internet yang bisa berpengaruh buruk kepada anak-anak.
Rusia ingin memastikan bahwa anak-anak di negara kami dan juga di tempat-tempat lain tidak menjadi korban dari perilaku menyimpang di Internet. Mereka harus dilindungi dari orang-orang jahat dan juga dari informasi atas hal-hal yang membahayakan, seperti narkoba, penindasan (bullying) dan pornografi anak.
Kami juga melihat situasi yang anomali bahwa ada pihak yang selama ini mengritik Rusia bahwa kami membatasi pihak-pihak untuk mengakses Internet, yang tujuannya adalah mencegah hal-hal buruk seperti pornografi anak. Namun di saat yang sama, pihak itu jugalah yang menggunakan Internet untuk memata-matai dan mengganggu privasi banyak orang.
Kami memandang bahwa bila Internet itu bebas, berarti bebas dari apa saja. Termasuk bebas dari aksi mata-mata, gangguan atas privasi pengguna, pornografi dan hal-hal yang mengganggu masyarakat.
Negara-negara Eropa baru-baru ini gusar kepada AS bahwa berdasarkan informasi yang dipaparkan Snowden mereka selama ini juga disadap Washington. Apakah Rusia juga merasa telah menjadi korban penyadapan?
Aksi penyadapan itu bisa saja terjadi di negara kami dan itu dimungkinkan, namun harus ada bukti yang kuat untuk menunjukkannya. Berdasarkan informasi-informasi terkini, yang paling menarik dari skandal penyadapan ini adalah skala kegiatannya. Ternyata skalanya meluas.
Apakah wajar menyadap kantor pemerintah negara sahabat atau mitra dalam menjalin hubungan internasional?
Well, itu merupakan hal yang normal untuk menerapkan kegiatan demikian. Banyak negara yang menerapkan praktik itu, namun mereka harus bisa merahasiakannya.
Namun perkembangan yang terjadi sekarang ini membuat kami berkeyakinan makin pentingnya membangun infrastruktur, sumber daya, dan layanan Internet secara mandiri. Di Rusia kami punya jasa penyedia informasi yang setara dengan Google dan punya layanan surel yang mirip dengan gmail. Rusia pun punya laman media sosial yang setara dengan Facebook.
Makin banyak warga Rusia yang menggunakan infrastruktur atau layanan dalam negeri yang memadai untuk aktif di Internet secara aman. Mereka tahu bahwa tidak ada jaminan privasi di jaringan asing atau di layanan email luar negeri.
Keterangan Foto: Demonstrasi mendukung aksi Edward Snowden di AS (Reuters)
Apakah Rusia juga perlu mengawasi aktivitas di Internet untuk menjamin keamanan warganya?
Bila ini dikaitkan dengan pemantauan (monitoring), pemerintah pun perlu mengetahui apa yang menjadi wacana yang hangat diperbincangkan atau yang menjadi perhatian publik lewat media sosial. Ini bisa menjadi sumber informasi bagi pemerintah untuk menerapkan langkah lanjutan atau perbaikan atau evaluasi atas suatu masalah yang berkembang. Maka pandangan dari masyarakat melalui jaringan media sosial menjadi sumber penting bagi pemerintah.
Lewat pantauan di Internet, pemerintah kami pun bisa memanfaatkannya dalam memerangi pembajakan hak cipta, baik itu musik, film, piranti lunak, dan lain-lain. Apalagi pembajakan hak cipta kian marak berlangsung di Internet dimana pengunjung bisa mendapatkannya dengan mudah dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Jaringan media sosial di Rusia pun telah menjalin kerjasama dengan pihak berwenang untuk memantau laman-laman yang menyediakan maupun dijadikan ajang jual-beli produk bajakan.
Kami pun tahu bahwa media sosial juga telah dimanfaatkan oleh jaringan kriminal. Mereka berupaya mendapatkan data pribadi atau nomor rekening bank orang lain maupun keberadaan orang yang mereka incar.
Maka baru-baru ini pemerintah menjalankan kampanye berinternet yang aman kepada publik dengan meminta mereka jangan mudah mengumbar data pribadi atau nomor telepon ke media sosial. Data mereka ini bisa disalahgunakan oleh sindikat kriminal.
Perlukah pemerintah Rusia memperketat akses ke media sosial bagi warganya agar tidak terpapar kegiatan kriminal di Internet?
Menurut saya tidak perlu sampai harus membatasi akses ke media sosial. Kami terus mendidik publik agar berhati-hati dalam beraktivitas di media sosial karena informasi pribadi kita bisa saja disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dalam peluang sekecil apapun.
Itulah pentingnya bagi kami menerapkan program "pengetahuan media" bagi rakyat di Rusia. Pertama bagaimana mereka memanfaatkan dan berbagi informasi di Internet, lalu bagaimana mereka melindungi anak-anak dari aspek negatif di Internet.
Lalu bagaimana mereka bisa melindungi data pribadi dan bagaimana mengetahui otentik tidaknya suatu laman agar terhindar dari kasus penipuan. Jadi pendidikan atas pengetahuan media ini merupakan salah satu kebijakan penting pemerintah kami. Maka kami bekerja sama dengan media-media massa di Rusia untuk memberitahu pentingnya pengetahuan media itu. Kebijakan ini mendapat sambutan bagi dari kalangan industri kreatif Internet di Rusia.
Apakah Rusia sekarang sangat berbeda dengan era Uni Soviet dalam hal kebebasan berekspresi dan kebebasan pers?
Tentu saja situasinya sudah berbeda dari era lampau. Di era Soviet saya pernah berkecimpung di media massa sebelum akhirnya bergabung ke kantor pemerintah di era Rusia, termasuk pernah mengelola beberapa majalah. Rusia sekarang ini menjamin kebebasan berkekspresi dan mendapatkan informasi.
Memang ada pihak yang merasa pemerintah Rusia tidak menjamin kebebasan pers di media cetak dan televisi. Namun bukan itu masalahnya. Hal yang lebih penting di Rusia terkait kebebasan berekspresi adalah bahwa kegiatan itu harus dilakukan di tempat dan sarana yang tepat.
Selain itu semua media cetak dan elektronik punya kebijakan redaksional tersendiri. Namun publik bisa mengutarakan pendapatnya di media massa sejauh itu tidak melanggar kebijakan redaksional media yang bersangkutan.
Bila ini dikaitkan dengan pemantauan (monitoring), pemerintah pun perlu mengetahui apa yang menjadi wacana yang hangat diperbincangkan atau yang menjadi perhatian publik lewat media sosial. Ini bisa menjadi sumber informasi bagi pemerintah untuk menerapkan langkah lanjutan atau perbaikan atau evaluasi atas suatu masalah yang berkembang. Maka pandangan dari masyarakat melalui jaringan media sosial menjadi sumber penting bagi pemerintah.
Lewat pantauan di Internet, pemerintah kami pun bisa memanfaatkannya dalam memerangi pembajakan hak cipta, baik itu musik, film, piranti lunak, dan lain-lain. Apalagi pembajakan hak cipta kian marak berlangsung di Internet dimana pengunjung bisa mendapatkannya dengan mudah dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Jaringan media sosial di Rusia pun telah menjalin kerjasama dengan pihak berwenang untuk memantau laman-laman yang menyediakan maupun dijadikan ajang jual-beli produk bajakan.
Kami pun tahu bahwa media sosial juga telah dimanfaatkan oleh jaringan kriminal. Mereka berupaya mendapatkan data pribadi atau nomor rekening bank orang lain maupun keberadaan orang yang mereka incar.
Maka baru-baru ini pemerintah menjalankan kampanye berinternet yang aman kepada publik dengan meminta mereka jangan mudah mengumbar data pribadi atau nomor telepon ke media sosial. Data mereka ini bisa disalahgunakan oleh sindikat kriminal.
Perlukah pemerintah Rusia memperketat akses ke media sosial bagi warganya agar tidak terpapar kegiatan kriminal di Internet?
Menurut saya tidak perlu sampai harus membatasi akses ke media sosial. Kami terus mendidik publik agar berhati-hati dalam beraktivitas di media sosial karena informasi pribadi kita bisa saja disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dalam peluang sekecil apapun.
Itulah pentingnya bagi kami menerapkan program "pengetahuan media" bagi rakyat di Rusia. Pertama bagaimana mereka memanfaatkan dan berbagi informasi di Internet, lalu bagaimana mereka melindungi anak-anak dari aspek negatif di Internet.
Lalu bagaimana mereka bisa melindungi data pribadi dan bagaimana mengetahui otentik tidaknya suatu laman agar terhindar dari kasus penipuan. Jadi pendidikan atas pengetahuan media ini merupakan salah satu kebijakan penting pemerintah kami. Maka kami bekerja sama dengan media-media massa di Rusia untuk memberitahu pentingnya pengetahuan media itu. Kebijakan ini mendapat sambutan bagi dari kalangan industri kreatif Internet di Rusia.
Apakah Rusia sekarang sangat berbeda dengan era Uni Soviet dalam hal kebebasan berekspresi dan kebebasan pers?
Tentu saja situasinya sudah berbeda dari era lampau. Di era Soviet saya pernah berkecimpung di media massa sebelum akhirnya bergabung ke kantor pemerintah di era Rusia, termasuk pernah mengelola beberapa majalah. Rusia sekarang ini menjamin kebebasan berkekspresi dan mendapatkan informasi.
Memang ada pihak yang merasa pemerintah Rusia tidak menjamin kebebasan pers di media cetak dan televisi. Namun bukan itu masalahnya. Hal yang lebih penting di Rusia terkait kebebasan berekspresi adalah bahwa kegiatan itu harus dilakukan di tempat dan sarana yang tepat.
Selain itu semua media cetak dan elektronik punya kebijakan redaksional tersendiri. Namun publik bisa mengutarakan pendapatnya di media massa sejauh itu tidak melanggar kebijakan redaksional media yang bersangkutan.
Di Rusia kami sudah mengeluarkan lisensi untuk lebih dari seribu media cetak, televisi, dan laman berita. Kini jumlah media massa di Rusia sudah sedemikian besarnya. Selain itu juga banyak blog, yang menyediakan beragam informasi yang tidak sedikit masih harus diverifikasi. (sj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar