Tahukah Anda di negara mana harga sebuah ponsel pintar bisa meroket, lebih mahal dibandingkan harga rata-rata ponsel global?
Negara itu bukanlah negara terpencil atau negara yang sedang rawan konflik. Negara itu adalah Brasil. Ya, di Negeri Samba ini, harga ponsel pintar jauh di atas harga situs eBay maupun Amazon.
Sebagai bukti, dilansir The Verge, Rabu 31 Juli 2013, harga iPhone di Mercado Livre, situs mirip eBay di Brasil, berkisar US$700 setara Rp7,2 juta, lebih mahal US$100 dari Apple Store di Amerika Serikat.
Contoh lain, Samsung Galaxy S4 yang dibanderol US$630, setara Rp6,5 juta, di Amazon, dipasarkan di harga US$1.100, setara Rp11,3 juta, di toko elektronik Casa e Video, Rio de Janeiro.
Mengapa harga ponsel-ponsel populer di negara ini kian tinggi?
Disebutkan, penyebabnya adalah pajak serta tarif impor yang tinggi. Pemerintah Brasil memang berupaya menekan inflasi, namun sejauh ini suku bunga yang lebih tinggi dan pencabutan pajak hanya berdampak kecil. Harga ponsel tetap tinggi.
Apakah warga Brasil tetap membeli ponsel-ponsel itu meski harga tinggi? Ironisnya, kondisi itu dimanfaatkan pasar gelap untuk meraup untung.
Pengguna pun tak kuasa untuk membeli ponsel dari pasar tak resmi. Sementara penyelundup semakin gesit memboyong ponsel gelap ke negara berpopulasi 195 juta penduduk itu.
Bahkan, penjagaan ketat di wilayah masuk perbatasan dinilai kurang efektif. Penyelundup tetap saja menemukan celah.
Misalnya, pada tahun lalu, dua pramugari Amerika ditangkap di Bandara Sao Paulo atas dugaan penyelundupan 14 ponsel pintar, empat tablet, dan beberapa video game ke Brasil.
Sedangkan, konsumen Brasil lain, rela untuk mengagendakan liburan ke luar negeri hanya untuk membeli ponsel pintar dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga dalam negeri.
Impor gadget di Brasil dikenakan tarif 16 persen. Itu belum termasuk beberapa biaya pajak di tingkatan negara bagian.
André Mendes Moreira, profesor hukum pajak di Federal University of Minas Gerais menjelaskan, kombinasi pajak federal dan negara bagian saja sudah setara dengan sepertiga dari harga produk. Biaya pajak itu belum termasuk biaya bea yang belum dipertimbangkan.
"Jika mendirikan pabrik, biasanya mendapatkan manfaat fiskal mengurangi pajak sampai nol. Itu yang membuat negara kami subur dengan perang fiskal," ujar Moreira.
Bahkan, penjagaan ketat di wilayah masuk perbatasan dinilai kurang efektif. Penyelundup tetap saja menemukan celah.
Misalnya, pada tahun lalu, dua pramugari Amerika ditangkap di Bandara Sao Paulo atas dugaan penyelundupan 14 ponsel pintar, empat tablet, dan beberapa video game ke Brasil.
Sedangkan, konsumen Brasil lain, rela untuk mengagendakan liburan ke luar negeri hanya untuk membeli ponsel pintar dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga dalam negeri.
Impor gadget di Brasil dikenakan tarif 16 persen. Itu belum termasuk beberapa biaya pajak di tingkatan negara bagian.
André Mendes Moreira, profesor hukum pajak di Federal University of Minas Gerais menjelaskan, kombinasi pajak federal dan negara bagian saja sudah setara dengan sepertiga dari harga produk. Biaya pajak itu belum termasuk biaya bea yang belum dipertimbangkan.
"Jika mendirikan pabrik, biasanya mendapatkan manfaat fiskal mengurangi pajak sampai nol. Itu yang membuat negara kami subur dengan perang fiskal," ujar Moreira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar