KLATEN -- Jalan raya Solo-Yogyakarta tampak tegang. Setiap perempatan jalan (banjo) dijaga ekstra ketat aparat kepolisian. Ini untuk menghindari aksi anarkis superter PSS Sleman yang hendak pulang, usai pertandingan melawan Persis Solo.
Superter PSS Sleman sempat melakukan aksi anarkis ketika memasuki kota Klaten. Bengkel motor di Jalan Perintis Kemerdekaan, dan toko bangunan dirusak orang-orang tak bertanggung-jawab. Kaca bangunan pecah diamuk massa.
Warga Klaten sepanjang jalan tak ada yang melakukan perlawanan. Karena aksi mereka dilakukan secara sporadis. Dan, warga Klaten tak tahu ujung permasalahan yang dihadapi. ''Biarkan saja mereka berulah. Tapi, warga kami jangan dijadikan sasaran kemarahan,'' kata Ketua RW 05 Kelurahan Klaten, Klaten Tengah, E Setyokodipuro.
Belakangan, tersiar SMS dari seseorang dari Yogyakarta. Pengirim SMS menyarankan pemilik kendaraan pelat nomor AD (Solo) agar ekstra hati-hati kalau masuk ke wilayah Yogyakarta. ''Orang Yogya marah, karena ada informasi dua suporter PSS Sleman meninggal dihajar orang Solo,'' demikian pesan itu.
Namun, kabar dua suporter PSS Sleman tidak jelas. ''Info itu tidak A-1 alias tidak valid,'' ujar seorang wartawan. Mungkin saja, penyebar berita itu untuk bikin suasana panas saja.
Superter PSS Sleman sempat melakukan aksi anarkis ketika memasuki kota Klaten. Bengkel motor di Jalan Perintis Kemerdekaan, dan toko bangunan dirusak orang-orang tak bertanggung-jawab. Kaca bangunan pecah diamuk massa.
Warga Klaten sepanjang jalan tak ada yang melakukan perlawanan. Karena aksi mereka dilakukan secara sporadis. Dan, warga Klaten tak tahu ujung permasalahan yang dihadapi. ''Biarkan saja mereka berulah. Tapi, warga kami jangan dijadikan sasaran kemarahan,'' kata Ketua RW 05 Kelurahan Klaten, Klaten Tengah, E Setyokodipuro.
Belakangan, tersiar SMS dari seseorang dari Yogyakarta. Pengirim SMS menyarankan pemilik kendaraan pelat nomor AD (Solo) agar ekstra hati-hati kalau masuk ke wilayah Yogyakarta. ''Orang Yogya marah, karena ada informasi dua suporter PSS Sleman meninggal dihajar orang Solo,'' demikian pesan itu.
Namun, kabar dua suporter PSS Sleman tidak jelas. ''Info itu tidak A-1 alias tidak valid,'' ujar seorang wartawan. Mungkin saja, penyebar berita itu untuk bikin suasana panas saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar