Martini Maria Sani Kono alias Tini (21), ditemukan membusuk bersama bayi di kamar kosnya di Jalan Irian Jaya, Gang Markisa, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, NTT, Sabtu (14/9/2013) dini hari.
Diduga, mahasiswi semester lima Jurusan Kimia FKIP Unwira Kupang, tewas setelah mengeluarkan bayi dari rahimnya.
Pantauan di tempat kejadian perkara (TKP), banyak darah berceceran di lantai kamar korban.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang, tewasnya korban baru diketahui setelah pacarnya, Alex Metkono, menemukan korban terbujur kaku bersama bayi di sebelah kiri kepala Tini.
Sehari sebelum korban ditemukan tewas, Alex sempat memberikan obat Paramex dan Amoxilin, lantaran korban sakit, pada Jumat (13/9/2013) pagi.
Setelah itu, Alex yang kuliah di PJKR FKIP Universitas PGRI Kupang, langsung ke kampus membawa handphone korban. Malam harinya, Alex menuju tempat pesta.
Sabtu sekitar pukul 03.00 WITA, Alex memiliki firasat tidak enak dengan kondisi pacarnya. Ia pun menuju kos korban yang tidak jauh dari tempat pesta.
Saat membuka pintu, ia kaget karena pacarnya sudah tidak bernyawa lagi. Tubuh korban kaku dan dalam keadaan bugil di tempat tidur.
Di samping sisi kiri dekat kepala korban terdapat bayi yang diperkirakan dilahirkan dalam usia kandungan enam bulan. Organ tubuh bayi itu sudah lengkap.
Saat ditemukan, mulai tercium bau busuk di kamar kos tersebut. Diduga, korban meninggal sejak Jumat (13/9/2013) sore. Disebut-sebut, korban melakukan aborsi sendirian, dan mengalami pendarahan hebat.
Mengetahui kondisi itu, Alex membangunkan tetangga korban. Beberapa saat kemudian, warga berdatangan melihat kondisi korban, dan melaporkan kasus itu ke Polres Kupang Kota.
Setelah olah TKP, polisi membawa janazah korban ke RS Bhayangkara Kupang. Sementara, Ica, teman kuliah korban, yang ditemui Pos Kupang di kamar jenazah RS Bhayangkara Kupang, mengaku tidak tahu kalau korban hamil dalam beberapa bulan terakhir.
Ia pernah menanyakan kondisi perut korban yang semakin membuncit. Namun, korban berdalih perutnya buncit lantaran banyak minum air es.
Ditemui terpisah, Wakapolres Kupang Kota Kompol Yulian Perdana menyatakan, polisi masih memeriksa intensif Alex, pacar korban.
Pemeriksaan untuk mengungkap motif tewasnya korban. Menurut Yulian, polisi belum bisa menyimpulkan korban tewas lantaran aborsi. Fakta itu akan diketahui setelah polisi mendapatkan hasil visum dan autopsi dari dokter polisi RSB Kupang. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar