Malang benar nasib Rawan, bocah perempuan usia 8 tahun ini. Ia meninggal saat malam pertama. Area kelaminnya sobek, sehingga mengalami pendarahan hebat. Suami gadis itu berusia lima kali lebih tua dari usianya.
Kematian bocah ini tentu saja mengagetkan masyarakat Yaman. Para aktivis HAM meminta polisi untuk menangkap sang pengatin pria, seperti yang ditulis news.com.au.
Seorang blogger di Kuwait, juga turut berbicara atas kematian Rawan. Ia menuliskan, kalau orangtuanya tidak patut memiliki seorang anak.
Mereka memprotes kematian Rawan, gadis belia tersebut. Berharap tidak akan ada lagi pernikahan di usia muda. Praktik menikahi gadis-gadis muda di Yaman, bukanlah hal asing. Ini sudah menjadi tradisi.
Kemiskinan menjadi alasan utama. Ketika seorang pria meminang wanita, keluarga wanita akan mendapatkan mahar senilai ratusan dolar. Lebih dari seperempat wanita Yaman menikah di usia sebelum 15 tahun.
s
Kematian bocah ini tentu saja mengagetkan masyarakat Yaman. Para aktivis HAM meminta polisi untuk menangkap sang pengatin pria, seperti yang ditulis news.com.au.
Seorang blogger di Kuwait, juga turut berbicara atas kematian Rawan. Ia menuliskan, kalau orangtuanya tidak patut memiliki seorang anak.
Mereka memprotes kematian Rawan, gadis belia tersebut. Berharap tidak akan ada lagi pernikahan di usia muda. Praktik menikahi gadis-gadis muda di Yaman, bukanlah hal asing. Ini sudah menjadi tradisi.
Kemiskinan menjadi alasan utama. Ketika seorang pria meminang wanita, keluarga wanita akan mendapatkan mahar senilai ratusan dolar. Lebih dari seperempat wanita Yaman menikah di usia sebelum 15 tahun.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar